Pada sebuah status

1.6K 108 5
                                    

Broken home? Sejauh ini masih banyak yang belum benar-benar paham tentang apa makna sebenarnya dari status broken home.


Jadi, seperti ini. Broken home adalah kondisi dimana sebuah keluarga tidak utuh, tidak normal sebagaimana keluarga pada umumnya. Ada banyak faktor yang menjadi latar belakang keluarga broken home, di antaranya adalah ayah dan ibu yang tidak mampu mempertahankan rumah tangganya, salah satu orangtua meninggal dunia, dan kondisi ekonomi yang berantakan. Jadi, broken home bukan hanya mereka yang dimana orangtua bercerai. Selama ini, hal itulah yang ter-mindset di kepala orang banyak. Ada juga yang ayah dan ibu masih berstatus suami istri namun tidak lagi menawarkan rasa aman dan nyaman. Setidaknya itu adalah beberapa hal yang menjadi latar belakang sebuah keluarga sehingga di katakan sebagai keluarga broken home.Nah, disini aku akan sharing tentang broken home dari sudut pandang seorang anak. Tidak ada seorangpun yang ingin dilahirkan di keluarga yang berantakan, mereka juga tidak bisa memilih tentang siapa laki-laki yang akan menjadi ayahnya atau siapa wanita yang akan menjadi ibunya. Segalanya mengalir seperti air, sesuai dengan rencana Sang Pencipta.


Sebagai anak, mereka merasa tidak berhak untuk ikut campur tangan ke dalam masalah orangtuanya, hanya saja ada rasa yang sulit dijelaskan. Pahit, tidak ada satupun kata yang mampu menggambarkan suasana hati mereka.Setiap anak tentu saja menginginkan keluarga yang sempurna, ada ayah, ibu, dan rumah yang aman serta menyenangkan. Ada anak yang mampu menerima dengan baik kenyataan tapi ada juga yang jatuh terpuruk bersama kesedihannya dan hidup disana. Ada yang menjadikan perpecahan di keluarganya sebagai semangat, namun adapula yang mengambinghitamkan keadaan untuk menghancurkan diri.


Tidak berlebihan, jika mereka merasa tertekan dengan keadaan hingga akhirnya depresi. ada banyak hal yang rumit untuk dijelaskan tentang bagaimana rasanya hidup di keluarga yang pecah, hanya mereka yang mengalami yang memahaminya dengan baik. Sebagai anak, ada banyak pertanyaan yang tertahan di ujung bibir, tentang mengapa harus memutuskan untuk bersama jika akhirnya harus berpisah? Tentang mengapa harus terjadi kekerasan? Namun, mereka memilih memendamnya sendiri, bukan takut untuk bertanya hanya saja mereka memilih dewasa, memposisikan diri sebagai orang dewasa untuk menghadapi orangtua yang katanya "dewasa".Anak, akan selalu mencintai orangtuanya. Bahkan ketika mereka hanya dihadiahi kesedihan.

A journey of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang