"Hera-ya.."
Hera menoleh mendengar panggilan dari suaminya.
"Kemarilah.. duduk disini.." kata Baekhyun sambil menepuk posisi disampingnya."Ada apa?"
"Aku harus ke Kanada selama dua minggu."
Hera langsung menatap Baekhyun.
"Kenapa mendadak dan kenapa lama sekali?"
"Ayah bekerjasama dengan pengusaha disana. Namun Ayah tidak bisa hadir karna kesehatannya sedang menurun."Hera terdiam, "Benar. Ayah memang sering mengeluh sakit kepala akhir-akhir ini." Ujarnya.
"Aku ingin mengajakmu awalnya. Tapi aku disana menggunakan fasilitas kantor mereka karna mereka yang mengundang ku. Disisi lain aku khawatir dengan mu."Hera tersenyum menatap Baekhyun, "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari ku Oppa.."
"Aku hanya takut Ibu memperlakukan mu tidak baik selama aku tak ada.""Tidak usah khawatir soal itu. Itu hanya bentuk kasih sayang Ibu padaku. Ibu mungkin merasa cemburu karna berpikir anak tampan nya ini sudah kurebut."
"Jadi menurutmu aku tampan?" Tanya Baekhyun jahil.
"Tidak juga."
"Kau ini jangan berbohong"Baekhyun lalu menggelitik pinggang Hera.
"Ampunnn Oppa.. Baiklah, baiklah kau memang paling tampan.."
"Nah itu baru istriku.."
Chup!
Hera tersenyum, "Kau berangkat kapan?"
"Aku berangkat besok pagi."
"Ya sudah.."
"Apanya yang sudah? Belum juga mulai." Sahut Baekhyun tersenyum nakal. Sedangkan Hera menatap Baekhyun bingung."Maksudku ini yang baru dimulai..." Baekhyun pun langsung mencium lembut bibir manis Hera.
"Oppa.. hmmp..~~"****
"Bu, aku titip Hera selama aku pergi." Ujar Baekhyun saat pamit pada Ibunya.
"Kau berapa lama?"
"Dua minggu bu.."
"Hati-hati selama berada disana."
"Baik bu.. Aku pamit ya.."Baekhyun kemudian beranjak keluar dari kamar Ibunya. Ia menghampiri Hera yang menunggunya diteras. Baekhyun memeluk Hera dari belakang.
"Sstt.. sebentar saja" sahut Baekhyun ketika Hera ingin melepaskan dirinya.
"Hera.."
"Hmm.."
"Aku mencintaimu."
Hera menoleh ke belakang.Chup! Baekhyun langsung mengecup bibir istrinya.
Hera membalikkan tubuhnya. Ia mengecup bibir suaminya.
"Aku juga. Aku mencintaimu."Mereka pun berpelukan. Hera yang pertama melepaskan diri.
"Nanti kau telat. Cepat berangkat.."
Baekhyun mengangguk dan mencium kening istrinya.
"Aku pergi ya.." sahutnya sambil melambaikan tangan yang dibalas oleh Hera. Mobil Baekhyun pun kemudian berlalu.****
Seminggu lebih telah berlalu. Hera merasa sangat kesepian. Apalagi akhir-akhir ini Baekhyun jarang menelponnya. Tapi untungnya Bibi Jung sudah kembali dan Hera senang karna ada orang lain yang bisa ia ajak bicara, selain Paman Lee.
Hera memijit pelipisnya yang sakit. Ia merasa sakit kepala belakangan ini dan sering mual. Bahkan ia kadang merasa sulit tidur. Hera turun kebawah untuk mengambil segelas air putih.
Di dapur ia bertemu dengan Ny. Byun.
"Ibu ingin makan sesuatu? Biar aku buatkan."
"Tidak."
Hera mengangguk pamit kemudian berjalan ke dapur untuk meminum segelas air.Saat ingin berjalan kembali ke kamar, kepalanya terasa sangat sakit dan pandangannya menggelap. Hera pingsan.
****
Dengan dibantu Mr. Lee dan Bibi Jung, Hera dibawa ke kamarnya. Mereka pun segera memanggil dokter keluarga. Ny. Byun memandang menantunya dari jauh.
Setelah selesai dokter memeriksa, ia menghampiri Ny. Byun.
"Ada apa dengannya?"
"Selamat Nyonya." Sahut dokter itu tersenyum.
"Untuk?"
"Dalam sembilan bulan ke depan Anda akan menjadi seorang nenek"