Entah ide dari mana Taehyung melakukan semua ini. Ia menempelkan sebuah post it berwarna biru muda -agar sama seperti warna amplop tersebut- di pintu loker bagian depannya. Ia menuliskan,
Gak dikunci. Cari amplop warna pink. Itu buat lo dari gue. Baca. Thanks.
Hal yang serupa-pun Jungkook lakukan. Namun bedanya, ia langsung menuliskan niatnya di post it.
besok jam 10 di sekolah aja. gue tunggu di kelas XI ipa 3
Sepulang ekskul basket, Taehyung segera berlari menuju lokernya. Ingin melihat surat dari penggemar rahasianya itu.
Wahh
Kamu serius mau ngajak aku ketemuan?!
Aku gak nyangka sumpah.
Ya aku tau kok, kalau kamu cuma mau tau identitas ku aja. Tapi sumpah, aku senengggg banget!
Oke.
Sesuai kata kamu tadi, kita ketemuan di taman kota jam 9 pagi.
Mungkin aku datang lebih pagi, hehe^^
Btw semangat ya ekskulnya!!
Tertanda,
Seseorang yang akan segera bertemu denganmu.
Taehyung menampilkan senyum miringnya.
"Siap-siap malu ya, cewek aneh."
Di lain tempat, Jungkook berjalan dengan santainya menuju lokernya berada.
Untuk apa buru-buru kalau surat itu sudah pasti akan ada lagi hari ini? Bukankah orang itu sendiri yang bilang akan terus mengiriminya surat?
Setelah sampai, benar saja. Ada surat dengan amplop biru itu lagi.
Demi apa lo ngajak gue ketemuan?
Tapi btw gue seneng banget gila.
Kaget gue nemuin post it di pintu loker lo. Gue kira tuh isinya bakal kaya 'jangan ganggu gue lagi' atau semacamnya.
Eh beneran nih di 2 ipa 3? Yaudah oke. See you!!!
Tertanda,
Besok lo juga tau
"Gue kira dia bakal ngelak gak mau ketemu."
°°°
Taehyung memarkirkan motornya di tempat parkir taman kota. Ia menepati janjinya pada si penggemar rahasianya. Pukul setengah sembilan pagi, lebih cepat dari waktu yang ia tentukan sendiri.
Ia berjalan menuju bangku taman di depan air mancur, tempat yang ia tuliskan di dalam suratnya untuk gadis itu.
Dan, begitu sampai di sana, ia dapat melihat seorang gadis tengah duduk dan memainkan ponselnya di sana.
"Loh? Sujeong?"
Sujeong mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk menatap ponselnya.
"Oh jadi dia yang ngirim gue surat," batin Taehyung.
Sementara itu, Sujeong terlihat kaget. Kenapa ketua kelasnya itu bisa berada di sini?
"Lah Taehyung? Lu ngapain disini?"
"Kerjain asik nih."
"Nungguin temen, Jeong," jawab Taehyung dan duduk di sebelah Sujeong. Taehyung merogoh sakunya, mengeluarkan ponsel miliknya dan membuka aplikasi instagram untuk melihat-lihat akun milik Sujeong.
"Lu sendiri? Ngapain disini?"
"Nungguin temen juga."
Sujeong kembali beralih ke ponselnya.
Satu jam berlalu. Sekarang sudah pukul setengah sepuluh.
"Duh Jungkook mana sih?" gumam Sujeong. Kemana sih, laki-laki yang ia suka itu? Masa iya Jungkook mengingkari janjinya untuk bertemu dengannya hari ini?
Walau Sujeong berbicara dengan pelan, gumaman itu dapat terdengar hingga ke telinga Taehyung.
"Jeong, gue balik duluan ya. Kayanya temen gue gak jadi dateng."
"Oh iya Tae. Hati-hati ya."
Tepat setelah Taehyung pergi, Sujeong ikut bangkit.
"Tega ya Jungkook bohongin gue kaya gini."
Sujeong akhirnya pergi meninggalkan taman tanpa tahu kebenaran yang sebenarnya.
Kebenaran bahwa ia telah memasukkan surat ke dalam loker yang salah.
°°°
Sudah pukul setengah sepuluh. Namun Yein kini telah sampai di XI Ipa 3, ruang kelas yang Taehyung janjikan untuk bertemu dengannya.
Entah kebetulan atau apa, Taehyung mengajaknya bertemu di kelas ini. Kelasnya sendiri.
Apa jangan-jangan Taehyung sudah mengetahui identitasnya? Yein rasa sih, belum. Tapi ya sudah lah, ikuti alurnya saja.
Sementara menunggu pukul sepuluh, Yein memilih untuk membersihkan kelasnya yang terbilang tidak begitu bersih. Hari ini hari Sabtu, biasanya kelas mereka melakukan kerja bakti. Tapi tidak pada hari ini.
Jungkook -sang ketua kelas- berkata bahwa hari ini ia sedang ada urusan. Jika tak ada Jungkook, dapat dipastikan tak ada yang mau datang untuk kerja bakti.
Sementara itu di luar, Jungkook tengah mengamati Yein yang kini tengah membersihkan lantai kelas menggunakan sapu.
"Jadi dia yang salah ngirim surat? Harusnya dia ngasih ke Taehyung kan?"
Jungkook memerhatikan wajah Yein yang kini tengah serius membersihkan kelas.
Hingga ia memilih untuk melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas.
"Loh Jungkook? Ngapain ke sini? Ada urusan kan?" tanya Yein heran begitu melihat Jungkook masuk ke dalam kelas.
Jungkook hanya diam. Mengambil sapu yang satunya dan menyapu di bagian kelas yang lainnya.
"Ngomong satu kata aja susah banget ya Kook?"
Selesai menyapu, Jungkook membersihkan kain pel di kamar mandi laki-laki dan mengambil air untuk mengepel.
"Lu yang ngepel, gue yang meres," perintah Jungkook begitu selesai menuangkan pengharum lantai.
Dan tak terasa, jam sudah menunjukkan pukul setengah sebelas. Pekerjaan merekapun telah selesai.
"Makasih Kook."
"Hm. Gue duluan."
Jungkook berlalu keluar kelas tanpa menoleh lagi pada Yein.
"Taehyung mana ya? Kok gak dateng-dateng sih?" Yein berkata dengan gusar. Sebenarnya, hari ini ia tak boleh pergi terlalu lama oleh Ibunya.
"Gue ngerasa nyesel suka sama Taehyung."
Yein mengambil tas miliknya dan pergi keluar kelas.
Pergi tanpa tahu kebenaran yang sebenarnya.
Kebenaran bahwa ia telah memasukkan surat ke dalam loker yang salah.
--- /// ---
ngerti kan ya?? kalo bingung tanya aja ya hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Wrong ✔
FanfictionSujeong dan Yein adalah dua sahabat yang bingung dengan bagaimana cara agar bisa menjadi lebih dekat dengan sang pujaan hati. Kim Taehyung, murid yang terkenal playboy itu merupakan musuh terbesar bagi Jeon Jungkook, seorang pemuda yang memiliki sif...