Part 6

3.1K 227 109
                                    

"Apa kau benar-benar gila Tuan? Siapa yang hamil? Dan siapa pula adikmu yang kau kira menghamiliku?" Tanya Rinny dengan sangat marah pada pria gila ini.

Asyraf POV

Sebuah tamparan mendarat mulus dipipiku, tak kusangka wanita yang ku sukai ini bisa menamparku dengan sangat kuat bahkan aku kini tengah menjadi tatapan dari orang-orang di restaurant ini. Tapi mereka hanya melihatku saat dia menamparku, dan kemudian mereka melanjutkan makan siangnya.

"Apa.. Apa maksudmu? Kau menamparku? Tapi aku memang benar kan kalau kau hamil? Aku hanya bermaksud untuk membuatmu sabar, kau jangan berputus asa, aku tau ini sulit untukmu"

"Sepertinya kau memang harus dibawa ke rumah sakit jiwa, mari kuantarkan Tuan" jawabnya dengan bercanda

"Aku serius aku sedang tidak bercanda kau wanita itu kan?"

"Dengarkan aku ya Tuan, aku tidak mengenalmu juga adikmu yang selalu kau sebut itu, jika kau punya masalah jangan libatkan aku dalam masalahmu, hidupku saja sudah sulit"

"Jadi kau bukanlah wanita yang menggoda ku?? Lalu si.... Siapakah wanita itu? Mengapa sangat mirip dengan mu?" Tanyaku bingung

"Jadi maksudmu.... Kau bilang ia sangat mirip denganku??" Tanya Rinny penasaran

"Iya sangat mirip dengan mu"

"YaTuhan, dia adalah kembaran ku"

Deg...... Jantungku rasanya berhenti seketika mendengarnya.... Jadi selama ini aku salah orang? Dia adalah kembaran wanita yang menggoda ku itu? Sifatnya sangatlah berbeda dengan kembarannya itu, pantas saja aku seperti orang bodoh disini.

"Tapi... Tunggu dulu kau tadi bilang apa? Dia hamil? Berarti Ranny hamil?" Tanya nya padaku yang kemudian disusul dengan isakan tangisnya

Aku yang refleks langsung memeluknya aku tak bisa melihat wanita menangis seperti ini. Ia pun menangis sejadi-jadinya di dalam pelukanku.

"Bagaimana mungkin ini bisa terjadi hikss..hikss.. Aku kira ia meninggalkan rumah hanya karena benci denganku tapi ternyata ia sedang hamil dan mungkin tak ingin ketahuan denganku"

"Sudahh sabar Rin, aku tau ini sulit untukmu juga saudaramu itu, aku yakin pasti ada jalan keluarnya"

"Aku tak bisa bayangkan apa yang akan terjadi nanti Tuan hiks...hiks..."

"Usstt sudahh, sudahh, apa kau akan terus memelukku seperti ini hmm? Banyak wanita disana yang melihat kau dengan iri, tadi kau bilang sedang sibuk" Aku mencoba mencairkan suasana agar ia tak menangis lagi.

"Ishhh apaan sih, kau yang menggunakan kesempatan dalam kesempitan ya, aku tau itu"

"Tapi kau menikmatinya kan cantik" jawab ku dengan senyum andalanku

"Dasar mesum! Arrrgh kau ini membuatku marah saja, pertama kau datang seperti orang gila dan sekarang kau datang membuatku menangis"

"Hmm yah aku minta maaf atas ketidaknyamanan ku waktu itu ya cantik"

"Kau ini selalu saja memanggilku cantik, apa aku memang cantik?" Tanyanya yang mulai senyum-senyum

"Kau kenapa senyum-senyum hmmm? Suka samaku? Ayolah kau mulai menyukaiku ya?"

"Ishhh kepedean banget sih, aku senyum karena bahagia ada pria lain yang bilang aku cantik selain alm ayahku"

"Oh begitu ya, pasti alm ayahmu sangat bangga padamu karena kau wanita cantik yang pekerja keras"

"Ah kau ini bisa saja, aku jadi malu"

"Hmm karena aku adalah pria lain yang mengatakanmu cantik, jadi aku mau imbalannya ya"

"Jadi kau tidak ikhlas mengatakanku cantik?"

"Hey bukan begitu, aku ikhlas kok sungguh, kau memang cantik secantik ketika kau memasukkan no hp mu ke hp ku ini hehe" Jawab ku sedikit gombal

"Hmmm dasar! baiklah, karena kau sudah menghiburku dan bilang aku cantik aku kasih no hp ku ini"

"Ah terimakasih ya cantik, ku anggap itu sebagai imbalannya"

"Ya sama-sama, eh tapi berkaitan dengan adikmu tadi apa mungkin dia tidak ingin bertanggung jawab?"

"Kau jangan berpikir seperti itu, biar nanti aku urus itu, karena aku kakaknya jadi aku akan menasehatinya untuk bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya"

"Ternyata disamping mesum kau juga kakak yang baik, aku suka itu"

"Ehhhh(?) Kau suka aku? Apa tidak sebaiknya kita jadian saja cantik?" Ucapku menggodanya lagi, dan membuat pipinya merona

"Aishhh bukan begitu ya! Aku hanya suka sama sifatmu yang bijak itu! Pake pede banget lagi" ucapnya dengan kesal dan memalingkan wajahnya

"Haha, ternyata aku ditolak lagi, tapi asal kau tau ya cantik, banyak banget wanita diluar sana yang mengantri untuk ingin jadi pacarku" Ucapku sedikit sombong hanya pamer saja, aku harap dia akan menyesal mengatakan itu.

"Terserah kau saja, aku tak peduli, kau sepertinya sama saja dengan pria lain yang hanya seorang player!" Jawabnya ketus yang sedikit membuatku tertekan.

Bagaimana mungkin ia berkata seperti itu padaku? Tapi aku suka itu, dia memang wanita yang sesuatu untukku, aku baru menemukan wanita yang sangat sulit untukku taklukkan, biasanya wanitalah yang selalu menempel dan menggodaku duluan.

Aku menyukainya, pikirku.
Dia akan menjadi milikku nanti.

.
.
.

To be continued ya guys

>>>>>>> <<<<<<<

Jangan lupa juga vomentnya yaa.. Itu akan sangat mempengaruhi semangat saya dalam menulis... Thanks

Bengkulu, Indonesia (April 2017)

YOU WILL BE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang