Part 1

5.4K 315 244
                                    

Lelah, keringat yang bercucuran, badan terasa pegal, yah itulah yang dirasakan oleh Rinny Stevania ketika pulang dari tempat kerjanya. Rinny bekerja di sebuah restaurant milik orang tua sahabatnya sendiri. Rinny sangat beruntung memiliki seorang sahabat yang begitu baik hati padanya.

"Hey Rin, kau sudah pulang yah. Aku kira kau tak akan pulang dengan menginap dirumah sahabatmu itu karena ini sudah tengah malam. Kau pasti lelah sekali yah." Tanya Ranny saudara kembar Rinny. Ranny melihatnya yang baru masuk ke rumah dengan keadaan yang sangat lelah, ia yakin bahwa saudara kembarnya itu membawa uang yang banyak karena telah bekerja keras. 

"Yah kau lihat sendiri kan aku sudah pulang, dan yah aku sangat lelah aku ingin istirahat" Jawab Rinny dengan malas sambil melangkah ke kamarnya yang diiringi dengan Ranny.

Rinny sebenarnya tahu maksud dari pembicaran Ranny yang ingin meminta uang darinya. Rinny muak melihat sifat saudara kembarnya itu, entahlah Rinny merasakan kalau mereka tidak terlalu dekat seperti saudara kembar pada umumnya.

Rinny sering curhat kepada sahabatnya ketimbang saudaranya sendiri. Ini terjadi mungkin karena Ranny hanya seorang pengangguran yang hanya bisa menghabiskan uang hasil kerja keras dari Rinny.

Hal inilah yang kadang membuat Rinny kesal kepada saudaranya itu. Ia sering menasehati Ranny agar tidak menyusahkannya dan lebih baik mencari pekerjaan daripada malas-malasan tapi apa daya Ranny selalu membantah dan menjawab dengan beribu alasan.  

"Rinny, apa kau sudah menerima gaji? ini kan sudah akhir bulan dan kau tidak pernah telat menerima gaji karena kau karyawan yang cukup rajin, aku tau itu" Timpal Ranny yang sudah tidak sabar ingin menerima bagiannya dari Rinny.

"Sudah kuduga kau pasti akan menanyakan itu, Ran kapan sih kau bisa membuat ku bahagia dengan tidak menghabiskan uangku setiap hari, kau tahu aku sangat lelah seperti ini badanku rasanya remuk semua tapi kau hanya bisa menikmati hasilnya saja, dasar payah" Jawab Rinny dengan kesal ia sudah tidak peduli lagi kalau perkataannya itu akan membuat Ranny sakit hati padanya.

Mendengar hal itu membuat Ranny ingin menangis didepan Rinny tapi rasanya itu tak mungkin terjadi karena itu akan membuat Ranny sangat malu nantinya. Ia tak menyangka kalau Rinny bisa berkata seperti itu padanya, padahal dulu mereka sangatlah dekat bahkan Rinny sangat peduli padanya juga pada orang tuanya.

Tapi semuanya berubah ketika kedua orang tuanya meninggal dunia saat kecelakaan, Rinny kini menjadi tulang punggung diantara mereka berdua, tiada lagi kebahagiaan diantara mereka, Ranny selalu dibentak Rinny setiap kali ia meminta uang pada saudara kembarnya itu. Namun pada akhirnya Rinny selalu memberi uang padanya meski itu tak seberapa.

"Baiklah Rin jika itu mau mu aku akan bekerja dengan menghasilkan uang yang banyak dan kau tidak perlu lagi cemas akan uangmu yang sedikit itu" Balas Ranny dengan ketus, Ranny langsung pergi ke kamarnya yang meninggalkan Rinny diam mematung tanpa kata. Rinny memilih untuk tidur agar pikirannya tenang dan memulai aktivitas rutinitasnya besok pagi.

Rinny tak tahu kalau sebenarnya Ranny tidak masuk ke kamarnya melainkan ia keluar dari rumah. Ia ingin mencari uang yang banyak dan tentunya jika ia punya uang yang banyak ia tak ingin satu rumah lagi dengan Rinny tetapi ia akan membeli apartemen mewah dengan uangnya sendiri pikir Ranny.

Sebenarnya Ranny mau pergi kemana yang sudah tengah malam begini? 

Apa rencana Ranny?  Mungkinkah ia akan mendapatkan uang yang banyak?

>>>>>>> <<<<<<<  

Tunggu jawabannya di next chapter ya guys... 

Jangan lupa juga vomentnya yaa.. Itu akan sangat mempengaruhi semangat saya dalam menulis... Thanks

Bengkulu, Indonesia (April 2017)

YOU WILL BE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang