Part 2

4.8K 271 248
                                    

Dentuman musik yang begitu keras serta lampu kedap-kedip yang warna warni menghiasi tempat ini membuat mereka semua yang ada disini menikmatinya, termasuk Ranny Stevania yang begitu menikmati suasana malam ini, iya benar Ranny kini tengah berada di sebuah tempat clubbing. Ia sangat frustasi ketika berdebat dengan Rinny saudara kembarnya, ia tahu bahwa ia hanya menjadi beban bagi Rinny maka dari itu ia memutuskan untuk keluar dari rumah itu dan menginap di rumah temannya. 

Setelah seminggu terjadi perdebatan kecil mereka, Ranny tak pernah lagi pulang ke rumah atau mengabarkan Rinny di mana ia sekarang. Belakangan ini Ranny sering mengunjungi tempat clubbing ini sendirian guna untuk membuatnya senang. Pasti kalian bertanya-tanya bagaimana bisa Ranny masuk ke tempat ini dimana ia tak mempunyai uang sepersen pun? Dan parahnya lagi ia membeli gaun seksi yang sangat mahal yang menurutnya itu dapat 'menarik' perhatian pria-pria kaya disini. Tentu saja ia meminjam uang temannya dengan sedikit paksaan. 

#####

Di sisi lain Asyraf sedang tertidur pulas dikamarnya karena ia sangat capek setelah pulang dari menemani mommynya belanja di mall sampai ia tidak sadar ada seseorang yang menggedor-gedor pintu kamarnya dengan sangat kuat.

"Asyraf cepat buka pintu mu bro! Apa kau tak merindukanku hah? Aku baru saja tiba dari Australia, disana sangatlah suntuk tanpa dirimu!" Ucap Alvino dengan sangat keras, ia tak peduli lagi kalau-kalau Asyraf akan marah dengan kelakuannya itu.

"Hey Al kau jangan berisik dong, gendang telinga mommy bisa pecah nih kalau kau teriak teriak gak jelas seperti itu! Ucap mommy nya yang dari tadi tidak tahan mendengar teriakan dari putra keduanya itu.

"Ehhh mommy... Maafkan aku mom, habisnya si Asyraf ngapain sih di kamar dari tadi gak ngebukain pintunya" Ucap Alvino 

"Mungkin dia lelah atau sekarang sedang tidur karena daritadi ia menemani mommy belanja ke mall, daddy mu yang sibuk dikantor tak bisa menemani mommy, sudah jangan kau ganggu dia Alvino sayang"

Ceklek... Suara pintu kamar Asyraf kini terbuka dengan menampilkan tubuhnya yang hanya memakai celana boxer hitam.

"Aduh kalian ini apa-apaan sih, berisik tau.Mengganggu tidurku saja. Dan kau Al kapan tiba di rumah mengapa tak mengabarkanku terlebih dahulu?" Tanya Asyraf ketika membuka pintu kamarnya, sebenarnya ia sudah tak nyaman lagi dengan tidurnya karena di ganggu oleh adiknya yang sangat jahil itu.

"Maafkan kita ya sayangku, mommy tak bermaksud untuk membangunkanmu, dan maafkan mommy juga karena tak memberitahu mu kalau  Alvino pulang malam ini karena katanya ini sebagai kejutan untukmu sayang" Ucap mommy nya lalu pergi ke kamarnya meninggalkan mereka berdua

"Hey bro cepatlah pakai bajumu dan aku akan menunggu mu di mobil karena aku ingin kita pergi lagi ke clubbing tempat biasa kita main, jangan lama!" Ucap Alvino tanpa basa basi lagi karena ia tak sabar ingin pergi ketempat itu lagi bersama kakaknya.

"Baiklah tunggu aku" Jawab Asyraf

Dan kemudian mereka pun pergi ketempat clubbing itu. Sesampainya disana mereka langsung memesan minuman disana.

"Asyraf aku punya incaran, sepertinya ini akan menarik!" Teriak Alvino pada Asyraf karena disini begitu berisik jadi ia berteriak saja. 

"Yang mana Al? Gaun merah yang seksi itukah?" Tanya Asyraf penasaran pada adiknya itu.

"Gotcha! Kau tepat sekali brother, rasanya aku ingin menerkam wanita seksi itu sekarang juga" 

"Baiklah kalau begitu ayo kita samperin dia" Ajak Asyraf tak sabar ingin melihat wanita itu dari dekat

Ranny yang dari tadi menari tidak jelas ditengah banyak orang di club ini sedang menunggu kalau-kalau ada pria kaya yang ingin mengajaknya ONS (one night stand) 'kalian pasti tau lah itu'. Ternyata penantian Ranny sambil menari tadi pun tidak sia-sia, kini ada 2 pria yang meliriknya bahkan kini berjalan mendekatinya. Hatinya pun sangat senang sudah Ranny kira mereka pasti orang kaya lihat saja dari pakaian mereka yang fashionable.

"Hai! Kau sendirian ya cantik" Tanya Alvino menggoda Ranny yang nampak seksi dimatanya.

"Oh hai, iya aku sendirian, memangnya kenapa?" Jawab Ranny sambil mendekatkan diri pada pria itu dengan tatapan yang menggoda.

"Oh lihatlah si cantik ini dia bahkan mengerti maksud kita kesini Asyraf, kau benar-benar menggodaku cantik" Timpal Alvino lagi, Asyraf yang melihat itu hanya senyum-senyum saja.

"Baiklah kalian lanjutkan saja aku mau minum kesana"  sebelum Asyraf meninggalkan mereka berdua Asyraf sempat mencium pipi kiri dan lehernya lalu berbisik,  "Kau sangat menggoda ku malam ini, kau sangat seksi, rasanya aku sangat ingin melakukan ONS bersama mu tapi aku tidak akan mengecewakan adikku malam ini, mungkin lain kali saja ya cantik"

"Hey Asyraf, seenaknya saja kau menciumnya, sudah kau pergi sana, kau merebut wanitaku Asyraf!" Bentak Alvino kesal pada saudaranya itu.

"Hahaha keep calm bro, Oke bye, pastikan kalian pakai pengaman" Jawab Asyraf kemudian pergi meninggalkan mereka yang mendapat anggukan dari Alvino.

"Hey sayangku, bisakah kita memulainya?" Tanya Alvino dengan senyum smirknya yang langsung melumat bibir wanita itu tanpa ampun setelah itu ia mencium pipi kanannya lalu beralih ke leher jenjangnya yang membuat desah-desahan kecil dari mulutnya, tak lupa ia juga memainkan buah dadanya,  wanita ini sangat memabukan pikir alvino ia sangat terpikat dengan wanita ini, bahkan alvino meyakini sekarang 'juniornya' sedang berdiri tegak didalam sana.

"Baiklah cukup sayang, tapi kupikir lebih baik kita jangan melakukannya disini akan lebih bagus kalau kita melakukannya ditempat tertutup yang hanya kita berdua yang tahu, kau juga bisa melihat bahkan menikmati tubuhku yang seksi ini semaumu asal kau mau mengganti ruginya, kau tau maksudku sayang?" Tanya Ranny yang semakin menggoda Alvino.

"Oke tentu, berapapun yang kau minta akan kuberi, asal kau memuaskan hasrat ku malam ini, kau tak perlu meragukan isi dompetku sayaaaang" Jawab Alvino lalu mencium bibir wanita itu sekilas yang ia yakini wanita itu pasti menginginkannya lagi.

Mereka pun pergi ke motel yang sudah dipesan oleh Alvino, ia sudah tak sabar untuk menahan gairah nya tersebut. Mereka pun 'melakukannya' yang membuat Ranny sangat senang karena sebentar lagi ia akan mendapatkan uang yang banyak, sampai ia melupakan resiko yang bisa saja terjadi padanya. 

Akankah Ranny bahagia dengan apa yang dilakukannya bersama Alvino?

>>>>>>> <<<<<<<

Tunggu jawabannya di next chapter ya guys...

Jangan lupa juga vomentnya yaa.. Itu akan sangat mempengaruhi semangat saya dalam menulis... Thanks

Bengkulu, Indonesia (April 2017)







YOU WILL BE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang