Part 4

3.7K 249 122
                                    

Asyraf POV

Ah bodohnya diriku kenapa aku tak menanyakan namanya dan minta nomor hpnya? padahal kemarin kan aku sudah bertemu dengannya di restaurant. Apa aku temui saja ya kesana, ah tapi kalau dia marah-marah lagi bagaimana? Ayolah Asyraf kenapa dirimu ini selalu memikirkan wanita itu, belum tentu juga ia memikirkan dirimu. Tapi ia kan sangat cantik dan seksi hal itulah yang selalu mengganggui pikiranku ini, bahkan aku ingin sekali memilikinya, tak boleh ada satupun pria yang bisa mendekatinya. Aku pasti akan sangat senang jika ia berada disisiku 24 jam, dia juga pasti sangat pandai beradegan diranjang, ah aku sudah tidak sabar ingin memilikinya. 

Drrrttt... Drrrttt... Khayalanku tentang wanita itu pun terhenti ketika ponselku bergetar menampilkan nama seseorang yang menelpon (Alvino F.G is calling...)

"What??" Tanyaku padanya

"Kau dimana sekarang? Bisakah kau menemuiku di tempat biasa kita ngopi?" Jawabnya 

"Aku ya dirumah bodoh, kau ini kenapa tak pulang ke rumah dalam 2 hari ini? mommy selalu menanyakanmu, dan akupun selalu bingung menjawabnya akhirnya aku berbohong saja mengatakan kalau kau nginap dirumah sahabatmu" Jawabku dengan malas

"Bisakah kau tidak memarahiku dulu? Aku serius ingin mengatakan sesuatu padamu, kuharap kau cepat sampai kesini, jangan lama!" Jawabnya dengan sangat serius

"Kau ini selalu saja memerintahku, sebenarnya siapa sih kakak disini? Baiklah aku kesana sekarang" Jawabku lagi dengan sangat malas dan kesal

Akhirnya aku melajukan mobilku ketempat Alvino sekarang. Ia adalah adikku yang sangat membosankan, tapi kadang-kadang serunya ada juga walaupun kebanyakan membosankan. Ia selalu saja menyuruhku ini dan itu, parahnya lagi aku hanya bisa mengikutinya, ya karena kalau aku tak mengikutinya bisa-bisa ia hanya mendiami ku dirumah bahkan ia bisa mendiami ku selama 3 hari, sangat membosankan bukan, itulah kenapa aku selalu sedikit menurut padanya karena aku orangnya tak bisa di diamkan seperti itu.

Setelah mengemudi dengan cepat akupun sampai ditempat tujuan. Mataku langsung tertuju pada adikku yang ada di dalam kedai kopi itu. Aku langsung masuk ke sana dan duduk di depan adikku.

"Sebenarnya apa yang ingin kau katakan padaku? sepertinya sangat serius ya? kau juga terlihat sedikit urak-urakan sekarang, apa kau tidak mandi? atau kau lagi ada masalah?" Tanyaku dengan sangat penasaran, ya aku penasaran karena baru kali ini aku melihatnya dengan tatanan seperti itu, ia seperti bukan adikku yang sangat fashionable itu.

"Asyraf tolong hentikan pertanyaan itu, aku sedang serius!" Jawabnya dengan marah

"Hey bodoh, kau kira aku sedang bercanda apa? aku juga sedang serius kau saja yang menganggap ku seperti itu" Jawabku dengan kesal, bagaimana tidak, ia tadi menyuruhku kesini dengan cepat tapi sekarang aku hanya mendapat omelan darinya.

"Baiklah Asyraf, maafkan aku, aku sedang tidak bisa berpikir jernih, aku ada masalah" Jawabnya sambil menunduk tak menatapku. 

"Apa? kau punya masalah yang tidak kuketahui?" 

"Makanya itu kusuruh dirimu kesini, aku ingin mengatakannya"

"Oke cepatlah katakan apa masalahmu"

"Pertama maafkan ku dulu karena aku sudah tak pulang kerumah dalam 2 hari ini, aku terlalu takut pulang ke rumah dan aku takut kalau sampai mommy and daddy bisa mencium bau-bauku yang sudah tak perjaka lagi" Jawabnya dengan mata yang sendu

"Baiklah itu hal yang biasa Al, aku juga pernah mengalaminya tapi mommy and daddy tak pernah mengetahuinya karena aku bilang ke mereka kalau aku hanya mabuk tak sampai melakukan 'kesalahan' dan mereka percaya saja" Jawabku sedikit menenangkannya.

"Ya aku tahu itu, kau selalu dipercaya sama mom and dad, sampai kau dipercayai untuk bisa menjadi pewaris utama dalam keluarga besar kita, padahal kan masih ada aku dan jessica" (Jessica~adiknya yang paling kecil/masih SMA)

"Hey kau kenapa jadi berpikir seperti itu sih, kau ini kan juga anaknya, kau tak boleh berpikir negatif, mom and dad memilihku pasti ada alasan tertentu yang kita tidak tahu" Jawabku lagi

"Baiklah aku mengerti tapi bukan itu masalahnya sekarang, aku takut pulang kerumah karena aku....." Jawabnya terhenti lalu menatapku seperti ia tidak yakin akan mengatakannya padaku.

"Kau apa hmmm? aku tak bisa menunggu jawaban mu seperti ini terus Al bosan tau!" Jawabku ketus, lagi-lagi ia membuatku menunggu kata-katanya yang sangat serius itu.

"sebenarnya Al aku mungkin telah menghamili anak orang, maafkan aku..." Jawabnya yang tak menatapku sama sekali.

"APA????

Ayoooo... coba tebak apakah Asyraf akan marah atau malah biasa saja?

Siapakah wanita yang dihamili oleh Alvino itu?

>>>>>>> <<<<<<<

Tunggu jawabannya di next chapter ya guys...

Jangan lupa juga vomentnya yaa.. Itu akan sangat mempengaruhi semangat saya dalam menulis... Thanks

Bengkulu, Indonesia (April 2017)



YOU WILL BE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang