Burung burung hitam terbang dilangit yang berawan. Namjoon, si penyuka lolipop keluar dari sebuah toko buku dengan segelas kopi ditangannya. Dimasukkannya sebongkah gula kubus didalam kopinya. Percikan kopi sedikit muncrat mengotori tangannya. Diseka tangannya pada jaket model army yang dipakainya. Mengaduk dan mencelupkan lolipop pada kopi mungkin menjadi kenikmatannya sendiri. Berjalan diantara gerbong gerbong besar dijalan rel kereta. Mengetuk salah satunya beberapa kali dan membukanya... Dan...Jimin membuka pintu mengajak Namjoon masuk. Hoseok menyambutnya dengan rangkulan pada pundak Namjoon. Disana sudah ada yang lainnya, ketujuh sahabat itu. Kegilaan diantara kebersamaan mereka kembali dimulai. Menari, bernyanyi, bermain dengan kursi roda, bermain terompet, mencoret tembok dan menjahili Jin dengan cat semprot, mengabadikan momen dengan handicam, melakukan perang bantal, membuat piramida dari kartu dan menghancurkannya.
Taehyung memainkan cat semprotnya, mengingatkan pada tempo itu. Bukan dengan ketujuh sahabat itu. Taehyung menyemprotkan pada garasi besi seseorang. Ditemani Namjoon yang tersenyum bersama lolipop dimulutnya dan selalu mendukung apa yang dilakukan sahabatnya ini. Taehyung membalas senyuman Namjoon dengan puas. Tak lama, terdengar petugas kepolisian datang untuk operasi razia. Namjoon memperingatkan dan mengajak Taehyung untuk segera melarikan diri. Dengan ekspresi mengejek petugas kepolisian mereka tetap lari sebelum benar-benar tertangkap. Petugas kepolisian lebih cepat dari yang diduga. Mereka tertangkap. Tak ada penyesalan diwajah mereka. Dengan senyuman, mereka meyerah, diborgol. Taehyung mengakhiri adegan ini dengan ekspresi heran melihat Namjoon. Menyadari satu temannya telah tiada.
Perang bantal, mengingatkan pada sahabat lain dengan kebersamaannya. Hoseok yang tidur diatas ranjang putih dan memakai kaos putih polos dalam ruang putih, terbangun dengan mata terbuka tiba-tiba. Disana rupanya sudah berdiri Jimin dengan bantal putih dipundaknya seolah mengajak Hoseok untuk bermain. Hoseok langsung duduk. Bantal putih ditangan kanannya sudah siap melayang diwajah Jimin. Menampar wajah Jimin dengan senyum dan tawa bahagia diantara keduanya. Kini, Hoseok lelah. Hoseok membaringkan tubuhnya diatas ranjang dan bantal putihnya sendiri. Tanpa Jimin yang telah pergi.
Yoongi berjalan diantara gang sempit dan sepi. Jungkook disana dengan kepalanya bersandar pada garasi besi sebuah toko. Yoongi menghampirinya. Entah apa yang terjadi. Yoongi sudah berada dalam rumah Jungkook. Tempat dimana melakukan pesta kekonyolan bersama sahabat sahabatnya. Hanya mereka disana, Yoongi dan Jungkook. Yoongi merasa depresi. Membuang semua barang diatas meja, berteriak, mendorong Jungkook. Jungkook mencoba menghentikannya, memeluknya. Seperti sudah hilang kendali, Yoongi justru mendorong Jungkook dan membentur tembok. Jungkook menampar, meninju dan memukul dengan tangannya sendiri. Yoongi terjatuh disamping tangga. Jungkook menarik kerah Yoongi, berusaha menyadarkan. Namun Jungkooklah yang terjatuh disamping sofanya. Semua berakhir setelah Yoongi mengangkat dan menghantamkan kursi pada cermin dan vas bunga ungu disana. Dan...
Dan... House of cards. Piramida kartu yang Jin buat jatuh dan hancur. Jin menatapnya tak senang.
Taehyung menjatuhkan tubuhnya dalam genangan air. Tanpa perasaan takut, khawatir ataupun terpaksa. Taehyung merasa pasrah dengan apa yang terjadi padanya. Taehyung benar- benar tenggelam dalam air. Beberapa saat, ia berontak. Mungkin ia menyadari sesuatu setelah menenggelamkan tubuhnya. Ia tersadar. Tatapannya seolah mengatakan ia ingin kembali. Ia berontak lagi dan semakin berontak. Dan kini ia benar- benar kembali ke kehidupannya.
Jin membuat piramida kartu. Didepannya Taehyung mengamati apa yang dilakukan hyung-nya dengan tenang. Sedangkan yang lain mengamatinya dari tempat lebuh gelap dibelakang Jin. Selesai. Jin tersenyum, merasa puas dengan yang hasil karyanya. Tapi Taehyung merusaknya. Semua terkejut. Namun Jin hanya tersenyum. Sedikit kecewa dengan apa yang dilakukannya telah hancur dan sia-sia. Jin menatap kearah lain. Terdiam. Entah apa yang dilihatnya. Jin hanya terdiam menatap kekosongan.
Run.
Ketujuh pemuda itu berlari. Mendekati jembatan tinggi di hadapannya. Berlari lagi. Dibawah jembatan atau mungkin lorong tak berpenghuni, sepi, juga didepan ruko-ruko yang sepi.
Kenangan kebersamaan lain terjadi. Jimin menendang bola diatas rooftop bangunan yang tinggi, disaksikan sahabat sahabatnya yang bersorak sorai untuknya. Menikmati santapan burger dengan pertunjukan konyol mereka, salah satu kebahagiaan tersendiri bagi mereka, Asalkan mereka bersama. Mengabadikan momen kebersamaan diruang kecil fotobox, bergaya konyol sesuka hati mereka. Hoseok meletakkan kepalanya diatas paha empuk Jimin dan berbaring dihamparan rumput yang luas dibawah lindungan langit biru bersama sahabat lainnya. Memandangi burung-burung beterbangan, merenungi diri masing masing. Jungkook berdiri sendirian dibawah jembatan. Memandangi sekitar. Suga dan yang lain menghampirinya. Mereka saling merangkul. Taehyung yang merangkul Namjoon, menatapnya yang sedang asyik meniup bunga beterbangan.
Waktu berlalu. Lorong bagi pengemudi kini telah gelap. Jungkook duduk terdiam diatas mobil yang mereka tumpangi, menghalangi pengemudi lain untuk melaju dilorong itu. Berteriak, mengganggu pengemudi lain melintasi jalan. Menyemprotkan minuman dari mulut, menuangkan minuman diatas mobil, menyemprotkan cat semprot pada mobil dan berlari kabur. Itulah ulah mereka. Namun pengemudi mobil hanya membunyikan klakson, tak turun tangan. Hingga akhirnya Jin yang sedari tadi duduk didepan kemudinya memutar kunci mobil dan menyalakannya, menjemput sahabatnya dari pelarian keusilan mereka dan melajukan mobilnya.Semua berakhir. Mereka berjalan tanpa Jin yang masih didalam mobilnya. Jungkook berbalik, menatap Jin seolah berkata..
"Hyung, hiduplah dengan tanpa keraguan. Kita akan selalu ada untukmu walau kita tak bersama lagi".

KAMU SEDANG MEMBACA
I Need U
FanfictionWe need to survive. If I failed, you can't fail. You need to survive and we will meet in the end. HighRank #2