Cetak!!
Jimin bangun dari tidurnya saat Taehyung menjitak kepalanya dengan pulpen. Membuatnya menggeram kesal.
"Ya! Sakit bodoh!"
"Kau sungguh tidak melakukan apa-apa pada Hana kan?"
Jimin mengusap wajah lalu rambutnya dengan kasar.
Taehyung sudah menanyakan pertanyaan yang sama lebih dari tiga kali pagi ini.
"Sumpah Tae aku ingin memukulmu! Aku hanya mengantar pulang"
"Tapi kau tidak kembali ke rumahku, Jungkook jadi tidur dirmahku"
"Jadi kau mempermasalahkan yang mana!"
"Hana"
"Ya sudah aku hanya mengantarnya semalamㅡ"
Taehyung memicing.
Dia tau betul sahabatnya seperti apa. Apalagi Jimin pernah bilang tertarik dengan Hana.
Pemuda ini pasti akan menggoda nya jika ada kesempatan.
"ㅡya ya ya aku hanya mengerlingkan mataku padanya"
"Bajingan kau Jimin!! Beraninya menggoda nya huh!!"
Sontak teriakan Taehyung membuat semua anak di kelas menatapnya.
Taehyung berteriak dengan tidak tau malunya saat keadaan kelas sedang tenang mendengarkan penjelasan Lee ssaem.
"Taehyung!! Apa yang kau katakan!"
Lee ssaem yang sedang mengajar langsung memarahinya mendengar ucapan kasar Taehyung.
"Maaf ssaemㅡ"
Ucapan Taehyung terhenti ketika bel istirahat berbunyi membuatnya bernafas lega.
"Pelajaran hari ini selesaiㅡkau Taehyung bantu aku membawa ini"
.
.
Gila!
Brengsek!
Player sialan!
Bajingan ulung!
Sumpah serapah masih terus keluar dari bibir mungil Hana. Gadis itu benar-benar diatas ambang kekesalannya pada Taehyung.
Setelah menaruh semua buku pada ruang Lee ssaem padahal itu hukuman untuk Taehyung.
Sekarang dia disuruh untuk membeli makanan untuknya dikantin.
Langkahnya ia hentakkan dengan kesal ketika menuju meja yang diduduki ketujuh pemuda tampan yang sedang terbahak tidak tau malunya.
"Pesananmu!" Hana meletakkan nampannya kasal kearah Taehyung.
Membuat mereka semua yang sedang tertawa tadi menatapnya.
"Good girl, sekarang duduk disiniㅡ" Taehyung menepuk kursi disebelahnya "ㅡsuapi aku"
Eh?
Uhuukk
Semua yang ada disana ganti menatap Taehyung bingung.
Tak terkecuali Jungkook yang sedang memakan ramyeonnya tersedak hingga membuat wajahnya memerah.
Taehyung menatap sahabatnya bingung yang bereaksi terlalu berlebihan, sebelum kembali menatap Hana.
"Maaf Kim Taehyung-ssi, aku juga punya kehidupan sendiri selain mengurus bayi besar sepertimu"
Sontak jawaban Hana membuat keenam orang disana terbahak, Taehyung baru saja ditolak oleh seorang gadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
INCIDENT || K.T.H
Fanfiction#98 in fanfiction (14/05/2017) Playboy dan Dingin Aku membenci dua sifat itu, dua sifat yang mengajakku kembali pada 3 tahun lalu. Dimana aku kehilangan orang yang aku sayangi karena lelaki yang mempunyai dua sifat itu. Aku tak ingin mengenal lelaki...
