Prolog

154 19 4
                                    


Namaku galih.... hidupku bisa di bilang menderita, dari kecil aku tak pernah merakasan yang namanya kasih sayang, tak pernah merasakan memiliki seorang teman,aku selalu di buli selalu di pukuli tanpa rasa kasihan sedikitpun aku hanya di angganp sampah oleh semua orang termasuk keluargaku sendiri. Aku selalu bertanya kepada tuhan, apakah ini takdirku ? apakah aku tak punya hak untuk bahagia ? apakah aku akan selamanya hidup seperti ini ?

Aku tak pernah mendapatkan jawaban dari semua pertanyaanku, aku selalu melakukan segala cara hanya untuk satu hal untuk di anggap, di anggap teman oleh teman temanku, di anggap anak oleh kedua orangtua ku, aku selalu bersabar dan bersabar

Ku kira aku akan dapat bersabar selamanya ternyata tidak, kesabaran tenyata ada batasnya, aku sudah lelah menerima semua ini, di perlakukan seperti ini, lama kelamaan rasa bencipun muncul lalu semakin mendalam aku ingin sekali membunuh semua orang itu, ingin membunuhnya dengan sadis, tapi aku tak memiliki keberanian untuk melalukan semua itu, jadi aku melampiaskan semuanya ke diriku sendiri, aku memberanikan diri untuk mengakhiri semua ini dengan bunuh diri, aku sudah lelah dengan kehidupan ini, tapi semuanya gagal karna aku terlalu cemas untuk mati

Sampai pada suatu saat aku bertemu seorang teman, dia sangat baik kepadaku tiak sama seperti yang lain, dia selalu datang di malam hari, dia tidak banyak bicara tapi dia baik padaku, setiap hari dia selalu mengenakan baju putih kotor karna bekas bercak darah, dia bisa melalukan hal hal yang tidak bisa di lalukan oleh manusia, dan tidak bisa di cerna oleh akal sehat manusia, karna dia bukan manusia, dia dara

Dia bukan hantu, tapi dia adalah temanku......

Dara: she's not ghost, she's my friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang