chapter10

7 2 0
                                    

Gue memesan caffe latte, dan cake strawberry. Selagi pesanan gue belum datang, gue melirik handphone, berharap semoga Al ngirimin pesan atau apalah itu.

Jadi gini yahh yang kata orang itu LDR, rasanya kaya Rindu gak ketahan. Pengen dihubungi setiap waktu.

Ting.....

AldiRam💞:

Kamu udah makan belum ,kalau aku udah nih

NatasyaAngelina💞:

Baru aja mau, tadi nyari dulu tempat makan. Ehh nemu cafe di deket kantor

AldiRam💞:

Makan apa???

NatasyaAngelina💞:

Cafe latte sama cake strawberry aja, soalnya gak ada makanan berat disini

AldiRam💞:

Nanti mag kamu kambuh lagi, delivery aja lewat telepon. Aku takut kamu sakit

NatasyaAngelina💞:

Ouh iya aku gak sempet mikir gitu, nanti aku delivery iyah. Aku makan dulu

AldiRam💞:

Okey jangan lupa makan nasi

NatasyaAngelina💞:

Iyah sayang

AldiRam💞:

Jangan lupa sayang 😚

Gue hanya membaca chat  dari Al, karena makanna gue udah sampe. Jadi gue putusin untuk makan ini dulu pasti kuat kok sebelum jam pulang kantor.

"Ehem.. Boleh duduk disini???"

Ada seseorang yang berdehem ke gue, dan gue pun mengangkat wajah gue, terjata itu Karis.

"Heem"

"Aku boleh duduk disini gak??? "

"Terserah kamulah"

karis pun duduk di depan kursi gue, gue hanya fokus pada makanan. Dan dia keliatan lagi merhatiin gue, gue melirik dari ujung mata.

"Kenapa kamu gak makan Nasi, kamu tuh punya mag bukan???" akhirnya Karis bicara juga

"Ehh gak ada yang jual Nasi disekitar sini" kata gue dingin sekaligus terkejut juga, karena dia masih tau tentang gue.

"Kamu bisa delivery kok"

"Jangan kayak Al deh cere.... " gue keceplosan, malah bilang Al lagi ke dia

"Apa?? Siapa Al???"

"Lupain aja, jangan banyak tanya" perintah gue

"Aku takut kamu sakit syasya" dia mulai memberikan senyuman mautnya

"Terserahlah"

Sekarang suasana menjadi dingin, dia hanya memperhatikan gue sambil meminum caffe nya

Gue beranjak dari tempat duduk karna makanan gue udah selesai lagi pula sekarang masih jam kantor.

"Kamu mau kemana syasya" masih dengan senyumannya

"Ke kantor" ucap gue singkat padat jelas

"Ouh tunggu dulu bareng sama aku"

Gue hanya berjalan tak menghiraukan perkataan Karis, dia sekarang ada di samping gue. Kami berjalan berdua ke arah kantor tapi kami sibuk dengan pikiran kami masing-masing.

Gue memilih untuk diam, karena suasana disini awkward banget. Gue mulai menjauh dari Karis perlahan tapi pasti, tapi dia mengikuti setiap gerakan gue dia seperti bayangan gue sendiri kalo gue mundur dia ikut mundur kalo gue kesamping kiri dia juga ikut.

Try Again???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang