.A.W.A.L. .K.I.S.A.H. .0.1.

1.9K 119 21
                                    

-Kim Taehyung-

Pria paling aneh satu kampus. Sering terlihat senyum-senyum dan bicara sendiri. Kaca mata besar tak pernah lepas dari hidungnya yang mancung. Dijuluki 'crazy man' ia tidak perduli. Nyatanya ia adalah pria cerdas tampang culun.

Mau dijuluki apapun dia tetap saja seorang pria yang suka pada wanita. Hingga ia bertemu gadis cantik untuk pertama kalinya. Ia melihat senyum manisnya dan jatuh hati pada pandangan pertama.

. . . Awal Kisah 01 . . .

Cukup lama seorang Kim Taehyung menjadi pengagum rahasia dari gadis cantik dan aktif bernama Park Chae Young. Gadis yang gemar melukis dan menghabiskan waktunya di taman untuk mengores pensil warnanya di atas buku sketsanya. Satu fakta yang ia mulai ia ketahui sekarang. Mungkin gadis itu lebih beruntung dari pada dirinya yang memiliki banyak teman-berbanding terbalik dengannya- tapi Chae Young lebih sering terlihat menyendiri.

Dengan cara bodoh untuk mendapatkan perhatiannya. Ia selalu pulang dan berangkat lewat depan rumahnya dan membuntutinya walau itu akan memakan waktu karena rumah mereka yang berlawanan. Kata pepatah jika ingin sesuatu kita harus memperjuangkannya, buka begitu? Dan seperti itulah yang Taehyung lakukan saat ini untuknya.

Sampai saat, dirinya tak bener-benar berhasil mendapatkan perhatiannya. Segala cara sudah dicoba dan ia ingin menyerah. Tapi, tidak ada kata menyerah untukny. Demi sampi pada tahap ini saja ia sudad berjuang keras. Kali ini Taehyung meminta bantuan dengan bertanya pada anjing kesayangannya, Chi. Berharapa peliharaannya ini dapat memberinya saran yang berguna. "Bagaimana aku mendapatkannya? Dia terlalu sempurna untukku. Benar kan?"

Chi menggongong sebagai sahutan. Ajing maltese itu menggelengkan kepalanya bahkan ketika Taehyung mengusap kepalanya. Tingkahnya seperti enggan untuk mendengar cerita majikannya yang 'aneh' atau mungkin ia sudah bosan dengan cerita yang sama setiap malamnya. Yang selalu menceritakan perihal gadis cantik yang tak mampu di gapainya. Seperti sebuah mimpi.

"Hei!!" Taehyung mengarahkan kepala si anjing agar mentapnya. "Aku bertanya padamu, Chi. Mengapa kau tidak memberiku gonggonganmu seperti biasa?"

Kedua mata bulat hitamnya berkedip beberapa kali menatap tuannya bingung. Bodoh memang, mana mungkin hewan seperti Chi dapat memberikan saran. "Chi, beri aku sesuatu, ayo!"

Majikannya yang terus merengek terkadang membuatnya kesal, walau ia tidak tahu bagaimana cara hewan itu menunjukan kekesalannya.

"Kau bosan padaku ya, Chi?" Taehyung melepaskan kepala anjingnya dan duduk di sofa panjang. Awalnya ia kesal karena anjing peliharaannya diam tidak seperti biasanya yang aktif. Entah menggonggong kecil atau mengajak bermain dan bermanja-manaja memita perhatiannya. Anjing bodoh.

"Chaeyoung...." Ia tertawa kecil.

Dunianya teralihkan begitu menyebut namanya. Mengingat wajah cantik yang memenuhi isi kepalanya. Ia tersenyum sendiri mengingat bagaimana tingkahnya hari ini di hadapan gadis itu hanya untuk mendapatkan perhatiannya.

Pagi tadi saat di gerbang kampus. Hari ini kebetulan ia berangkat berlalu siang hingga tidak bisa berangkat melewati  rumahnya. Namun, dewi keberuntungan seolah berpihak untuk membantunya. Ia bertemu Chae Young di depan gerbang. Saat tangannya melambai-lambai. Seperti penari begitu indah dengan senyum menawan.

Waktu seolah berjalan lambat. Membuat gerakan slow motion. Taehyung ikut mengayunkan tangan di udara membalas saapaannya dan senyum manisnya yang kenyataannya tidak ditunjukan untuknya melainkan untuk dua teman wanita yang berada di belakannya. Senyum Taehyung memudar begitu gadis itu melewatinya. Tapi ia bersyukur dapat menghirup parfum yang dipakainya. Wangi mawar menyegarkan.

Taehyung memejamkan mata dan tersenyum lebar, senyumnya cerah seperti matahari pagi ini.

"Ada surat datang hari ini. Mari kita buka surat ini dari siapa. Halo aku Kim Taehyung..... Oh anyeong Kim Taehyung-ssi.... Aku sudah mendapatkan suratmu...."

Bunyi radio yang baru saja menyala membuyarkan ingatannya tentang Chae Young malam ini. Ia kesal karena buyarnya lamunannya, tapi ia menyadari jika namanya disebut-sebut. Apa mungkin surat yang ia kirimkan ke radio beberapa waktu lalu di terima? Benarkah?

"...Ok.... Semoga kau memendengarnya, Taehyung-ssi..." Taehyung merubah posisi. Ia beringsut turun dan mendudukan dirinya di atas karpet . Dagunya menumpu pada lipatan tangan di atas meja. Radio kecil yang menyala entah sejak kapan dan oleh siapa, Ia hadapkan tepat di depan wajahnya.

"....Aku bacakan suratmu?" Seolah minta izin padanya. Taehyung mengangguk yang tak mungkin dapat dilihat kecuali anjing kecil peliharaannya.

"Aku seorang mahasiswa seni semester 4 di Universitas Kyungsan. Aku jatuh cinta pada seorang gadis manis pada pandangan pertama 3 tahun lalu sejak kami masih duduk di bangku SMA dan dipertemukan di akhir tahun kelulusan...... Lama sekali yah...."

"Chi~, kau mendengarnya. Itu- itu suratku. Wah~ debak!" ujarnya mengajak bicara anjingnya lagi.

"....Sepertinya surat ini sangat panjang....."

"Apa empat lembar itu disebut panjang, Chi?" tanyanya pada si anjing tercinta. Sepertinya anjing itu mengerti apa perkataan majikannya sehingga ia menggonggong beberapa kali.

"Ah, begitu ya?" ujar Taehyung sok tahu bahasa binatang, "padahal aku belum menulis semuanya. Itu terlalu sedikit, mungkin itu baru tiga peristiwa menyenangkan."

"....Kau berbakat menulis Kim Taehyung-ssi. Kisahmu sangat menarik. Mengapa kau tidak menjadi penulis novel? Kau berbakat membuat cerita..... Tapi mengapa kau menulis sebanyak ini, Taehyung-ssi? Jika pada akhirnya kau hanya meminta tips cara memikatnya....."

"Karena tak ada yang bisa kutanyakan selain dirimu," ujar Taehyung menimpali, "banarkan, Chi?"

Anjing yang terus dipanggil Chi, menggonggong sekali sebagai jawaban. Wajahnya yang polos terkesan bingung dengan perkataan pemiliknya itu. Ia mengedipkan matanya beberapa kali.

".....Dengar baik-baik Kim Taehyung-ah. Aku akan berbagi denganmu.... Dengarkan~...."

"Ne~."

-To be continued

Entah ini jadinya komedi atau enggak tapi aku berharap kalian suka dan cukup terhibur.

Sekali lagi makasih bagi yang berkenan membaca.

THie Dei [END]Where stories live. Discover now