.A.K.H.I.R. .K.I.S.A.H. .0.2.

427 91 10
                                    

"It's nothing special but I think I like you"

...Akhir Kisah 02...

Pagi ini entah mengapa Chaeyoung merasakan laki-laki itu kian gencar mendekatinya. Ah, sayang sekali. Dirinya belum mengetahui siapa namanya. Menanyakan secara langsung. Diakui sedikit canggung untuk memulai-gengsinya sebagai seorang wanita cukup tinggi.

Ah, hampir saja ia lupa. Pagi ini dirinya tidak melihat kehadiran laki-laki itu seperti biasa. Saat ia istirahat di taman sembari melihat pertandingan dari dudukan beton, tidak menemukannya. Saat menoleh kemanapun ia juga tidak mendapati sosok pencuri perhatiannya akhir-akhir ini.

"Chaeyoung-ah, kau ada apa dengan Kim Taehyung itu?" Seorang gadis bertubuh tinggi dengan poni datar datang mendekati Chaeyoung.

"Ah jadi namanya Taehyungie," batin Chaeyoung kini mengetahui siapa nama laki-laki pemilik senyum kotak itu. Tak sadar bibirnya melengkung keatas membentuk seulas senyum tipis. "Aku dengannya? Kami tidak ada hubungan apa-apa."--mungkin.

"Bukankah dia pria aneh?" tanya teman Chaeyoung lagi.

"Dia terlihat biasa saja." Chaeyoung menyahuti tanpa berfikir respon yang diterimanya setelah mengatakannya. "Maksudku dia terlihat seperti pria normal pada umumnya hanya saja cara berpenampilannya saja yang berbeda. Kaus kebesaran, celana 90-an dan kaca mata kuda. Itu bukan hal aneh 'kan? Hanya terlalu mencokol untuk jadi perhatian semua orang."

Dia memicingkan mata curiga. Chaeyoung menunduk tak nyaman diperhatikan seperti itu. Ia buru-buru pamait.

"Kau kemana...."

"Ahh. A-aku harus pergi hari ini. Aku ada kelas les melukis. Maaf aku tinggal. Di jam segini jalanan pasti macet. Aku harus pergi sekarang. Sampai jumpa." Chaeyoung berusaha menghindari pertanyaan lebih lanjut dari teman satu jurusannya itu. Tangannya mengepal sambil membawa buku-buku kesenian keluar dari ruang kelas.

Sebelum benar-benar menghilang dari hadapannya, Chaeyoung menyempatkan diri melambaikan tangan. Barulah ia pergi memanggil taxi untuk mengantarnya ke tempat ia mengajar les.

~~~

Sore ini Taehyung memutuskan melakukan apa yang dikatakan 'penasehat cinta' yaitu mengajaknya pergi bersama-dating. Pagi tadi, ia masih belum berani tampil berbeda datang ke kampus dan kembali berpenampilan seperti Taehyung si crazy man. Taehyung yang menggunakan kaca mata besar, seorang nerd kampus.

Ia mengambil kotak kado dari dalam lemari yang dihadiahkan oleh ibunya ketika datang menjenguk ke apartemen di Seoul dari Daegu. Kaus lengan pendek, celana jeans panjang, dan sepatu. Lengkap. Seperti itulah ibunya.

Taehyung belum berani membuka matanya jika bukan karena Chi yang menggonggong, mengagetkannya. "Siapa? Kau pasti hantu tampan."

Sampai saat ini, Taehyung belum bisa mempercayai dirinya terlahir dengan wajah rupawan.

"Sekarang atau tidak sama sekali."

Bayang-bayang suara penyiar radio yang ia mintai pendapatnya terus menyemangatinya. Walau sering gagal dalam mengerjakan sesuatu tapi dirinya jauh lebih semangat untuk terus berjuang. Seperti halnya gagalnya ia melakukan sulap bahkan sampai berlatih di dalam kamar mandi. Ia tak menyerah walau berakhir gagal, tetapi kemudian ia mencoba hal lain yaitu membuat steak. Seharusnya itu berhasil hanya saja daginya 'sedikit' bermasalah ketika ia memanggang.

Guk...

Seperti alarm yang berbuyi setiap saat Chi kembali menggonggong mengingatkan majikannya untuk segera pergi melakukan apa yang dikatakan penyiar radio itu.

Taehyung pergi, diantar oleh Chi sampai depan pintu. Sebagai majikan dan sahabat yang baik untuk anjing peliharaan. Ia mengusap dan membelai lembut bulu halus Chi lalu pergi keluar menuju halte bus umum.

Sampai ditempat yang biasa Chaeyoung datangi setiap sore. Taehyung meunggunya di luar. Ia merasa gugup untuk kesekian kalinya dalam beberapa detik ketika memikirkan bagaimana memulai apa yang akan dikatannya nanti jika bertemu dengan gadis pujaan hatinya secara langsung, Park Chaeyoung. Kembali sekali lagi ia menghela nafas panjang, mengepal-ngepal tangan yang berkeringat untuk mengurangi kegugupannya. Taehyung berbalik menunggu Chaeyoung keluar dengan gelisah.

Chaeyoung keluar dari tempatnya mengajar les bertepatan dengan Taehyung yang bersiap-siap menunjukan aksi sulap di depannya. Ia berdiri dengan wajah menahan senyum ketika Taehyung membakar tangkai kosong lalu dalam sekali tarikan berubah menjadi setangkai mawar merah yang mengagumkan.

"Apa kau sibuk? Maukah kau pergi berkencan denganku?"

Gadis manis itu belum menjawab. Ia belum percaya dengan apa yang dilihatnya. Senyumnya masih tertahan dan tersembunyi dibalik tangan yang menutupinya.

Benarkah pemuda di depannya ini Kim Taehyung? Orang yang baru diketahui namanya beberapa jam yang lalu? Benarkah? Mengapa berbeda? Mungkinkah dia berbohong selama ini? Inikah sebenernya dirinya itu.

Tapi, dari caranya bicara, sikap, tingkah, dan penampilannya selama ini sepertinya Taehyung bukan seorang pembohog. Dia memang melakukan perubahan. Dan yang membuatnya seperti ini, Chaeyoung harus berterima kasih karena ini. He look soo charming. I can't breath.

Chaeyoung menurunkan tangan yang menutup mulutnya. Ia tersenyum dan menerima tangkai mawar itu dengan wajah berseri.

-to be continued-

Tetot, apa itu? Apa yang terjadi setelahnya?

One more to chapter end of this story. Thanks you so much for read my strange stories.

See you my reader on next chapter.

THie Dei [END]Where stories live. Discover now