.A.K.H.I.R. .K.I.S.A.H. .0.1.

512 102 6
                                    

"Ah Chi," Taehyung melenguh kesal tidurnya diganggu oleh anjing tersayang dengan mendenguskan hidungnya ke wajahnya.

"Kenapa kau membangunkanku pagi-pagi sekali?" Tangannya mengangkat memindahkan anjing maltese atau yang bisa dipanggilnya Chi ke tempat kosong di sebelahnya.

Bangun dari tidurnya, Taehyung berusaha meyakinkan dirinya sendiri. Mulai hari ini ia akan menjalankan semua tips dan trik yang didapatnya belajar semalam dari radio. Sebelum turun ia menguap lebar sambil meregangkan badan lalu mencari kaca matanya.

"....Pertama. Kau punya kaca?...."

Kaca? Taehyun memasuki kamar mandinya dan berdiri tepat di depan cermin berukuran 2 x 1 meter yang memenuhi dinding kamar mandinya.

"....Jika yang kau tulis benar. Maka cobalah merubah penampilanmu. Lepas kaca mata yang kau pakai...."

Taehyung mengikuti sarannya dan melepas kacamata yang dipakainya. Pandangannya kabur karena minus. Ia mencari lensa kontak yang berada di dalam lemari. Memakai kaca matanya kembali untuk mengecek tanggal kadaluarsanya. Ia mebelinya sudah sukup lama. Melepas kembali kacamatanya. Ia memasang lensa kontak yang bewarna sama dengan warna matanya.

Selesai memakainya, terlihat wajah asing, begitu rupawan. Mata yang selama ini tersembunyi di balik lensa kaca nampak berbinar bulat sipit.

"....Apa yang terjadi? Apa kau percaya itu dirimu?...."

"Wah~!! Daebak!! Siapa orang ini?" tanynya pada bayangan dirinya di dalam cermin. "Siapa pemuda tampan ini?"

Kembali Taehyung tak percaya akan bayangannya sendiri. Ia menyentuh mata, pipi kanan kiri secara bergatian, menyusuri wajahnya sendiri yang begitu rupawan. Mengangkat dagunya. Melihat bagaimana rahangnya yang tegas. "Benarkah aku setampan ini?"

"...bagaimana tips pertama? Orang akan tidak mengenalimu. Lanjut yang kedua... Buatlah suatu yang berbeda untuk memikatnya. Seperti sulap...."

Taehyung mendengarkan trik sulap yang dijelaskan. Ia ikut mengambil tangkai kemudian membakar unjungnya. Membuat sekelopak mawar. Saat akan menariknya karena belum terbiasa tangannya serasa terbakar dan tak berubah apa-apa. Tangkai itu masih tetap kosong tak ada kelopak mawar yang muncul.

"....Apa kau masih gagal?.... Cobalah terus berusaha... Ini hanya caramu untuk memikatnya. Jika dengan cokelat atau bunga itu wajar di berikan. Tapi caramu harus luar biasa sehingga ia begitu terkesan..."

Berulang kali terus mencoba masih tetap saja gagal. Pada percobaan ke 10 kali ini dan dengan tangakai yang panjangnya tidak mencapai 15 cm. Taehyung membakar ujungnya kemudian menarik hingga terbentuk mawar yang ujungnya terbakar kemudian hangus lagi sebelum ia berusaha mematikannya.

"....Apa kau masih gagal? Lupakan itu.... Cobalah yang satu ini... Apa kau bisa memasak?"

Taehyung sontak menggeleng. Jelas dia tidak bisa memasak dana makan ia juaranya. Walau tinggal di apartemen sendiri, pemuda itu selalu menghabiskan kiriman uang dari orang tuanya untuk makan di luar atau memesan makanan siap antar karena dirinya tak ingin direpotkan dengan bahan mentah yang namanyapun tak diketahuinya, kecuali membuat mie instan, memasak air dan menyajikan kopi panas.

"...Pria mampu memasak makanan enak. Nilai plus dimata wanita. Menu spesial. Buatlah steak daging sapi korea premium...."

"Steak?!" Taehyung mengambil ponsel di atas meja. Membuka laman internet. Mencari dengan kata kunci 'Resep Membuat Steak Yang Enak'.

Setelah membaca dan mencari di halaman beberapa web. Ia menemukan resep yang terlihat enak dengan teknik memasak yang lumayan mudah walau dari gambar saja.

"Daging, minyak wijen, bombai, lada sayuran.... Hanya ini mudah." begitu sepelenya Taehyung mengucapkan ingredient. Ia kemudian mengirim pesan pada jasa pengantar untuk mencarikan barang-barang kebutuhannya itu.

Selagi menunggu barang pesanannya diantar. Taehyung mengobrak abrik dapur mencari yang namanya grill pan untuk memanggang daging.

"Apa ini?" tunjuknya pada pan pengorengan. "Aku tidak tahu bentuk grill pan seperti apa? Aku harus memberi nama pada setiap barang nanti."

Lagi-lagi Taehyung mengambil ponsel mencari bentuk grill pan yang dibutuhkannya. "Ternyata nentuknya seperti ini? Bergelombang-gelombang."

Ia kembali mencari di rak penyimpanan barang. "Dimana eomma menyimpannya waktu itu?"

"Ah~ ini," Taehyung berujar senang sambil membersihkan grill pan yang berdebu karena lama tak terpakai-bahkan belumpernah ia pakau-.

Ting tong ~

Memdengar bunyi bel, Taehyung diikuti Chi berjalan ke depan pintu. Membuka sambil memasang senyum teramahnya. "Anyeong. Kau lagi yang mengantarnya."

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya? Kau bukan penghuni baru disini?" Jasa Pengantar menanyakan beberapa pertanyaan aneh menurut Taehyung. Apa ia seberubah itu hanya dengan melepas kacamata?

"Apa aku setampan itu?"

"Eoh. Kau memang tampan."

"Terimakasih barangnya, Ahjussi." Taehyung mengambil kantung plastik berisi kebutuhannya. Setelah Jasa pengantar itu pergi baru ia kembali masuk ke dalam apartemennya.

Di depan meja kabinet. Taehyung mengeluatkan semua barang belanjaannya. Meletakan ponsel pada sandarannya. Melirik sambil membaca setiap langkah yang dituliskan dengan seksama. Pertama ia membuka daging dari kemasan memukul-mukul agar empuk lalu memanaskan grill pan. Setelah menaburi lada dan garam ia mulai memanggang.

-to be continued-

A/N : Wahhh~ ternyata ada yang baca. Padahal ku kira gak ada. Maksih udh mampir dan meninggalkan vote. Selamat datang pembaca baru!

THie Dei [END]Where stories live. Discover now