08

638 69 3
                                    

Jeno saat itu sedang berdiri di depan stand ketika melihat tubuh Jaemin jatuh tersungkur sesudah melewati garis finish. Seketika Jeno merasakan jantungnya hampir berhenti berdetak. Tiba- tiba kepanikan melanda dirinya.

Tanpa sadar Jeno langsung berlari kencang ke arah Jaemin, di mukanya terlukis perasaan khawatir. Jeno merasa sangat bersalah di dalam hatinya. Kalau dia tau Jaemin sedang sakit, dia tidak akan mungkin tetap menyuruh Jaemin untuk mengikuti perlombaan.

Sesampainya di tempat Jaemin pingsan, Jeno langsung mengangkat tubuh Jaemin dari tanah yang kotor. Dia melihat sekeliling untuk meminta pertolongan. Jeno melihat Mark yang berlari menghampiri tempatnya berada.

"Jeno ayo kita bawa Jaemin ke UKS." Ajak Mark. Jeno yang masih kaget pun menjadi linglung. Mark yang tidak sabaran langsung mengambil alih tubuh Jaemin dari tangan Jeno, dan menggendongnya ke UKS.

Haechan dan Sanha yang baru tiba langsung mengikuti Mark ke UKS. Yeri yang melihat Jeno terdiam di tempat tadi langsung mengguncang badannya pelan dan mengajaknya untuk ikut ke UKS.

Sesampainya di UKS, Mark langsung menurunkan Jaemin di salah satu kasur dan memanggil dokter. Dokter di sekolah itu adalah seorang perempuan muda bernama Wendy.

" Wendy noona, tolong Jaemin." Kata Mark.
" Arra arra. Aku akan memeriksanya dulu nde Mark." Kata Wendy sambil menepuk kepalanya pelan.

Wendy mendekat ke kasur tempat Jaemin berbaring. Dia memeriksa tubuh Jaemin dengan seksama. Wendy lalu pergi ke lemari dan menggambil sebuah buku tebal bertuliskan
" Catatan Kesehatan Siswa Kelas 11".

Wendy memeriksa buku catatan itu sambil duduk disebuah kursi. Mark menunggu dengan sabar di samping Jaemin. Sesekali dia mengipasi Jaemin menggunakan kipas di UKS.

" Mark, kemari sebentar." Panggil Wendy. Mark pun mendekati Wendy dan berdiri di sebelahnya.
" Sepertinya penyakit lama Jaemin kambuh lagi, lebih baik kita menghubungi orang tuanya dan mengantarkan Jaemin ke rumah sakit."
Mark yang tidak tau apa- apa menjadi semakin bingung.

Tiba- tiba pintu UKS terbuka. Disana berdiri Haechan, Sanha, Yeri, dan Jeno. Mereka masuk ke dalam UKS dengan gugup. Lalu berdiri di dekat kasur tempat Jaemin berbaring.

" Nah karena kalian semua sudah lengkap, aku akan mengatakan sesuatu." Kata Wendy lagi.
" Mengatakan apa noona?" Tanya Haechan penasaran.
" Apa tentang penyakit Jaemin?" Tanya Mark harap- harap cemas.
" Yep, Jaemin sudah lama menderita penyakit Herniated dics. Penyakit itu menyebabkan punggungnya nyeri." Kata Wendy menjelaskan.

Mark dan yang lainnya pun menganggukkan kepala tanda mengerti. Haechan menawarkan dirinya untuk menghubungi orang tua Jaemin karena dia mempunyai kontaknya.

Jeno dan Yeri pamit untuk ke kantin membelikan Jaemin minum dan roti kalau- kalau dia bangun nanti. Sanha yang tidak tau ingin berbuat apa, lalu mendekati Mark dan duduk disebelahnya.

Sanha kaget melihat Mark yang tidak seperti biasanya. Mark sekarang terlihat sangat khawatir dengan keadaan Jaemin. Padahal kan Mark baru mengenal Jaemin di kelas 11 ini.

" Mark hyung." Panggil Sanha pelan. Mark menoleh ke arah Sanha seakan bertanya.
" Mark hyung, sayang sama Nana ya?" Tanya Sanha. Mark yang mendengar pertanyaan Sanha pun menjadi kaget. Mark merasa hawanya menjadi semakin panas.

" Ah engga kok , Sanha."
" Tapi kok hyung terlihat khawatir banget sama keadaannya Nana."
" Yah wajar dong. Kan kami sudah berteman sekarang."
" Iya juga sih."
Akhirnya pun Sanha menyerah untuk kepo dengan Mark.


~CUT~
TBC ya hehehehe
Jangan lupa vote dan komen ^_^

[ MarkMin ] The FirstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang