09

803 72 3
                                    

Jaemin bangun keesokan harinya dengan badan yang terasa kaku dan lemas. Dia mencoba untuk bangun dan duduk di ranjang rumah sakit. Jaemin mengernyit karena matanya silau oleh sinar matahari.

Dia memandang ke sekelilingnya. Kamar yang dia tempati, dindingnya berwarna hijau muda. Tepat di depannya ada sebuah televisi yang tergantung di dinding. Televisi itu sedang menayangkan drama setiap hari Jum'at.

Di sebelah kirinya terdapat meja yang di atasnya terletak banyak makanan dan minuman. Di bawah meja itu ada sebuah kulkas kecil. Pengharum ruangan yang tergantung di AC beraroma apel. Aroma yang Jaemin sukai.

Brak.. Suara pintu kamar dibuka. Seorang wanita yang kita ketahui adalah ibu Jaemin memasuki kamar dengan membawa tas ransel.

" Eom..ma." Panggil Jaemin pelan.
" Nana sudah bangun?" Eomma nya datang menghampiri dan mengelus rambutnya sayang.
" Haus."
Eommanya langsung memberi dia air putih.
" Eomma tidak jaga restauran?"
" Tentu saja tidak, eomma harus menjaga mu di rumah sakit." Kata eommanya menjelaskan.
" Nana tidak apa- apa kok eomma."
" Aish, eomma tidak akan percaya. Nana mau susu pisang?"
" Nde."

Saat Jaemin sedang asik- asiknya meminum susu pisang, pintu kamar Jaemin pun terbuka lagi. Lalu muncullah orang- orang yang diketahui bernama Haechan, Yeri, Sanha, Mark, dan Jeno. Jaemin mengernyit heran karena mendapati keberadaan Mark dan Jeno.

" Nana yaaaaa." Haechan langsung lari ke arah Jaemin, saat sampai Jaemin langsung dipeluknya dengan erat.
" Uhuk- YA HAECHAN AKU TIDAK BISA BERNAFAS." Amuk Jaemin.
" Hehehe, mianhae. Kau tau kan aku sangat khawatir dengan mu." Haechan memasang ekspresi puppy nya. Jaemin mengernyit jijik melihatnya.
" Kau tidak cocok sok imut begitu." Sewot Jaemin.
Haechan langsung merengut kita mendengar perkataan Jaemin.

" Ehem, Jaemin." Panggil Jeno pelan. Jaemin langsung menatap ke arah Jeno.
" Maaf ya, aku sudah memaksa mu untuk mengikuti perlombaan." Kata Jeno lagi.
" Iya engga masalah kok." Kata Jaemin.
" Sebagai permintaan maaf ku, aku membelikanmu jajangmyeon dan strawberry cake." Jeno menaruh plastik belanjaannya di meja.

Jaemin menatap Jeno dengan penuh terima kasih.
" Wah, gomawoo Jeno hyung."
" Sama- samaa."

Mark yang melihat Jaemin dan Jeno mengobrol pun merasa aneh. Dia merasa hatinya seperti terbakar oleh api. masa Mark cemburu?

Sanha yang melihat ekspresi Mark menjadi gelap pun tertawa pelan. Ckckck... Masa hyung nya itu tidak peka sama diri sendiri? Sanha rasanya pengen tertawa keras. Tapi kan tidak mungkin dia tiba- tiba tertawa dengan keras, bisa- bisa dikira tidak waras nanti.

" Oiya, kalian semua sudah makan siang?" Tanya mama nya Jaemin.
" Belum tante, tapi rencananya habis pulang dari jenguk Jaemin, kami akan makan ramyun." Kata Haechan menjelaskan.
" Wah makan disini saja. Nanti tante yang belikan makan siang. Di dekat rumah sakit ini ada yang jual nasi goreng enak." Kata mama Jaemin menawarkan.

" Ah, tidak usah repot- repot tante." Kata Mark tidak enak.
" Engga repot kok, sudah ya kalian disini dulu. Tante mau beli makan siang."
Lalu mama nya Jaemin pergi dari kamar rumah sakit.

" Na, apa kita engga ngerepotin tante?" Tanya Sanha.
" Engga kok. Eomma memang paling suka ngasih makan nasi ke anak- anak. Eomma engga tega kalau tau ada anak- anak yang cuman makan mie untuk makan siang." Kata Jaemin menjelaskan.
" Kalau gitu kami nemenin kamu aja Jaem disini." Kata Yeri.

" Eh ada Yeri noona disini?" Tanya Jaemin heran.
" Gue dari tadi sudah ada disini Jaem."
" Habisnya noona dari tadi engga ada ngomong sih." Kata Sanha menambahkan.

Dan terjadilah perkelahian antara Sanha dan Yeri.


- CUT-

TBC yep 🙈
Coment + Vote nya ditunggu👏👏
See yaa👋

[ MarkMin ] The FirstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang