03

828 104 5
                                    

" Nanaa selamat pagiii." Aku yang sedang mencoba untuk tidur di kelas pun terpaksa bangun lagi karena suara cempreng Haechan.
" Yaaa!! engga liat apa. Aku mau tidur tadi." Jawabku sedikit sewot. Haechan hanya nyengir tanpa rasa bersalah.
" Habisnyaa kan aku lagi bahagia banget nih."
" Bahagia kenapa emangnya?" Tanyaku penasaran.
" Chatku tadi malam dibalas sama Yuta hyung loh." Nama  yang disebut sama Haechan tadi adalah Yuta hyung atau Nakamoto Yuta.
Dia adalah senior kami dulu di Seoulite High School, tetapi sekarang sih udah kuliah di Universitas Seoulite.
Deket kok, tetanggan lagi. Kalo ke kantin aja suka ketemu sama senior- senior cakep hihi.
" Emangnya dibalas apaan? Tapi yaa Haechan, jangan baper dulu, siapa tau Yuta hyung cuman ingin bersikap baik ke adek kelasnya. Apalagi kan kamu sepupunya Taeyong Hyung. Kan Taeyong hyung temen deketnya Yuta hyung." Jawabku tanpa dosa.
Haechan yang mendengar perkataanku langsung merengut.
" Jahat banget sih sama temen sendiri kamu Na. Sekali- kali tuh hibur temennya bukan malah diginiin."
" Kan aku cuman berbicara apa adanya hehe."
" Huu apaan yang apa adanya."
Saat aku dan Haechan sedang asik mengobrol, datanglah Koeun dan teman- temannya. Mereka datang dengan gaya khas seperti biasanya.

" Tau enggaa, kemaren aku main kerumah Mark loh." Pamer Koeun. Hina, Lami, dan Herin yang mendengar perkataan Koeun pun langsung heboh.
" Beneran eonni ke rumahnya Mark oppa?" Tanya Lami.
" Iya, masa eonni bohong sih." Balas Koeun.
" Hebat yah Koeun, langsung main kerumahnya." Puji Herin.

Sebenarnya aku tidak ada pernah punya masalah sama mereka. Cuman sikap mereka kadang- kadang suka seenaknya walaupun tidak semua. Yang paling muda, Lami, dia orangnya baik dan ramah tidak seperti Koeun dan Hina yang sedikit angkuh.

Teng...Teng...Teng..
Sepertinya ini sudah jam pelajaran pertama. Karena banyak siswa- siswi yang segera masuk ke dalam kelas.

Aku belum terlalu mengenal semua teman sekelasku. Di kelas ini aku hanya mengenal Haechan, Mark, Koeun, Hina, Lami, Herin, dan Renjun. Sisanya aku tidak ada yang kenal.

Kalau Renjun dia orangnya pendiam. Mungkin karena masih belum terlalu fasih berbahasa korea.
Kalau Hina, dia dulu teman SD ku. Tetapi kami tidak terlalu dekat. Mungkin aku harus sedikit bersosialisasi nanti.

Karena sudah jam pelajaran, Haechan pun pamit ke tempat duduknya bersama Sanha. Aku menengok ke sampingku, sepertinya Mark belum datang.
5 menit kemudian, guru kami pun juga belum datang. Mungkin beliau masih di ruang guru. Tiba- tiba pintu ruang kelas pun terbuka, terlihat sosok Mark Lee disana. Sepertinya dia baru datang. Koeun yang melihat Mark datang pun mencoba mendekatinya.
" Pagi Mark." Sapa Koeun sambil tersenyum.
" Hm iya pagi juga." Mark pun berjalan kearah tempat duduk kami. Saat sudah sampai, Mark pun segera duduk disampingku. Aku yang melihatnya sudah datang pun hanya meliriknya dan kembali melihat ke arah luar jendela.
" Hai Jaemin." Tiba- tiba Mark menyapaku. Aku sedikit terkejut, tapi aku langsung membalas sapaanya.
" Hai juga Mark, sudah mengerjakan pr fisika?." Jawabku sambil sedikit berbasa- basi.
Setelah mendengar perkataanku dia hanya melihatku dengan pandangan yang tidak bisa ditebak. Aku yang sedikit risih pun memutuskan untuk bertanya.
" Kenapa Mark? Ada yang aneh dimuka aku?"
" Engga kok, cuman ini pertama kalinya ada yang nanyain aku sudah ngerjakan pr atau belum." Jawab Mark polos.
" Ohh gituu hehehe."

***TBC***
Yang sudah baca jangan lupa Vote + Komen ya. kritik dan saran boleh juga😻

[ MarkMin ] The FirstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang