chapter 5

105 8 0
                                        

POV jimin

Rasanya aku tidak ingin bangun dari tidurku  , tetapi aku paksakan untuk bangun karena aku harus kesekolah. Aku sudah banyak bembolos dari sekolah hanya untuk menemani soohe.

Aku membuka mataku,  betapa kagetnya aku ketika di sampingku ada soohe yang tertidur.  Wajahku dengannya hanya berjarak sejengkal.

Entah apa yang aku pikirkan, aku lalu mengusap rambutnya dan sekali-kali menyentuh pipinya. "Aku merasa akan menyukaimu soohe " gumamku

Lalu aku memutuskan untuk bangun lalu menuju toilet di kamar untuk mandi.

POV soohe

Aku bangun dari tidur nyenyakku karena aku sudah lelah berdiam diri di rumah dan harus mengejar impianku , aku duduk di kasur sambil peregangan,  betapa aku terkejutnya melihat jimin keluar dari toilet tampa mengunkan pakaian yang memperlihatkan absnya dan hanya mengunakan celana pendek selutut.

"YAKK...  PARK JIMIN ...apa yang kau lakukan "ucapku sambil menutup wajahku dengan kedua tanganku

"Apa yang ku lakukan? Aku baru siap mandi, weo..? "Ucapnya dengan nada mulai mengodaku

"Cepat kau pakai bajumu, kau membuat mata suciku ternodai olehmu"ucapku dengan masih menutup wajah

"MWO..?, kau duluan yang membuat mataku berdosa dengan melihatmu masuk mengunakan kaos dan celana pendek di atas lutut"ucapnya

Aku menurunkan tanganku dari wajahku karena aku merasa dia telah selesai berpakaian .

"Aku tidak ada pilihan lain ,karena aku ketakutan "ucapku menatapnya dengan tajam

"Kau harus kembali keapartementmu, kita harus kesekolah,karena kamu sudah lama  libur "ucapnya

"Kau harus menemaniku, sebenarnya ada sesuatu di dapurku,  aku ingin kau memeriksanya selagi aku bersiap berpakaian "ucapku

"Mwo...?  Aku belum sarapan? "Ucapnya

"Nanti saja... "Ucapku sambil menariknya ke apartment ku

Setiba di apartementku aku langsung pergi ketoilet di kamarku dan bersiap untuk kesekolah. Setelah itu aku keluar dan bertanya kepadanya

"Oppa... Ada apa di dapurku " ucapku

"Ohh... Itu hanya tikus.. Lihat banyak makanan berserakan "ucapnya

"kamu suka memakan makanan ringan "sambungnya dengan sedikit penekanan

"Ne... "Ucapku santai

"Yakk... Karena ini kau terkena usus buntu "ucapnya dengan nada tinggi

"aku harus menyingkirkan itu semua "ucapnya sambil mencari makanan ringan itu dan membuangnya di tempat sampah

"Yakk ....oppa apa yang kau lakukan " ucapku dengan nada tinggi sambil melihat sedih ke tempat sampah

"Oppaa.. Aku membencimu! "Ucapku sambil mengambil ransel dan meninggalkanya

"Yaa.. Soohe ...kau jangan Marah,  itu yang terbaik untukmu "ucapnya sambil mengejarku dari belakang.

Aku tetap tidak peduli dengannya ,
Aku menaiki bis lalu langsung duduk, aku masih melihat dia mengejarku tapi aku tidak pedulu. Dia masuk dan duduk di sampingku,  aku mengambil aerphoneku dan memasangnya di telinga.

"Apa yang kau dengar? .. Seharusnya kau bagi denganku "ucapnya sambil menarik aerphoneku di telinga dan memasangnya di telinganya.

"Yakk... Apa yang kau lakukan "ucapku lalu aku menariknya lagi dan memasukkanya ke dalam ransel

Because Of a Lie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang