chapter 12

135 8 1
                                        


AUTHOR

Akhirnya jimin di angkat menjadi anak pamamnya sehingga ibunya tidak usah berpisah dan jimin juga tidak usah berpisah dengan soohe  .

Sekarang popularitas jimin bersama BTS Sudan naik daun,  mereka Sudah banyak dikenal orang dan Sudah mempunyai fanclab. Mereka juga mengadakan tour ke keluar negri.
Sehingga jimin jarang bertemu dengan soohe  .

Soohe berkuliah dia sebuah university di Seoul begitupun hyejin dan youra.  Mereka selalu bersama.

POV soohe

Aku menunggu di halte dekat kampusku.  Jimin oppa Sudah berjanji akan mengajakku kesuatu tempat tetapi sekarang sudah sore.  Aku sedikit kesal karena kesibukanya aku jarang bertemu denganya. Tetapi itu adalah keinginanya.  Aku selalu mendukungnya dan aku pacaran diam-diam bersama jimin hanya anak bangtan Yang tahu ,Karena aku tidak suka menjadi pusat perhatia di tambah lagi aku  bisa di serbu oleh fansnya.

Akhirnya sebuah Mobil berhenti di depanku,  dia menurunkan kaca mobilnya.  Terlihat jimin memakai masker dan menyuruhku masuk ke dalam mobil.

"Oppa... Apa kamu tidak sibuk ?" Tanyaku

"Ani... Aku baru siap tour dan sekarang liburanku... "Ucapnya

" bagaimana konsermu?  Apa menyenangkan? " tanyaku

" nee...  Sangat menyenangkan..  Dan melelahkan " ucapnya

" hhhmmm...  Yang sabar yaa chimm " ucapku manja sambil mengelus pipinya

" yahh...  Kenapa kau memangilku chimm? " ucapnya

" memang hanya anak bangtan dan fansmu saja yang boleh memangilmu chimm " ucapku kesal

"Yahh...  Kau cemburu ..." Ucapnya mengodaku

" nee... Aku cemburu... " ucapku kesal

"Kau jangan pangil aku chim..?  " ucapnya

" weo...? " ucapku binggung 

" kamu pangil aku chagia " ucapnya

" yahh...  Oppa... Kau selalu bisa membuatku tidak Marah , tetapi terkadang kau selalu membuatku marah " ucapku

" aku menyukaimu ketika Marah..." Ucapnya

"Weo...? " ucapku bingung

" karena kau marah karena perhatian kepadaku dan kamu sangat mengemaskan ketika marah " ucapnya

Wajahku langsung memerah dan memanas karena ucapannya.

"Ohh ...iya.. Oppa Kenapa kau menyuruhku keluar pada sore ini ? " tanyaku

"Kita akan ke suatu tempat " ucapnya

"Kemana..? "Tanyaku

" lihat saja nanti  "ucapnya .

Lalu dia memarkirkan mobilnya di tempat parkir sebuah RS tempat aku pernah dirawat dan sekarang sudah malam

" oppa...kenapa kita kesini?  Apa temanmu sakit?  Atau.. Apa oppa sakit? " tanyaku dengan cemas

" ani... " jawabnya singkat

" lalu.. " ucapku

" tenanglah... " ucapnya  dia memakai jacket hitam dengan penutup kepala dan di tambah dengan topi  , dia juga tidak lupa memakai maskernya.  Terkadang aku kurang nyaman melihatnya , tetapi ini sudah akibatnya menjadi orang populer , sehingga susah kemana saja . Lalu aku keluar begitupun dengannya,  aku melihat sekeliling parkiran ternyata tidak terlalu banyak orang.

Because Of a Lie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang