CRASH VS BAE

81 8 10
                                    

"Hei, aku cinta kamu," ungkapku.

"Ya aku kagak," jawabnya tanpa basa basi.

"Pokoknya aku cinta kamu," tukasku. Tak ada unsur pemakasaan dikalimatku.

"Bitch?! Jadi cewek seharusnya tau diri sedikit. Bagimana bisa cewek nembak cowok, pokoknya aku nolak. Jalang!" ujar cowok itu tanpa belas kasihan. Ia beranjak pergi meninggalkanku.

"Lagian, siapa yang minta kau membalasnya,"  cibirku kesal. Aku pun beranjak membuang minuman yang aku pegang dan menuju kelas. Itu pernyataan cinta terakhirku di Senior High School.

Oke, aku akui, aku adalah cewek yang ceplas ceplos. Ceplas ceplosnya sengaja lagi. Tapi, jika tentang masalah pribadi, aku tak pernah cerita pada teman. Mereka bakalan ribut, kemudian memberitahu rahasiaku ke yang lain, lalu ke yang lain, hingga seluruh jagat raya mengetahuinya.

Jika aku ditolak pun, Aku ga nangis. Kenapa? Jika terhitung sejak aku masih kecil, aku ditolak 150 cowok. Jika aku nangis, maka itu akan sangat aneh. Dan jika aja dia nerima pernyataan cintaku, aku lebih bingung lagi.

Kenapa? - untuk yang kedua kalinya -. Wajahku, proporsi badanku dulu bisa dibilang sangat berbeda dengan diriku sekarang. Dulu, aku gendut, hitam, jerawatan, trus yang paling mengerikan, aku gatau malu.

Sekarang? Bukan aku mau sombong! Aku sekarang langsing dan memiliki abs karna ikut gym beberapa waktu, 'lebih' putih, dan karena meditasi, aku bisa menyambungkan urat maluku yang sejak lahir emang udah putus. Walaupun begitu, aku tetap pindah ke Singapura. Aku terlalu malu untuk tinggal di negaraku dulu, Thailand.

Orang tuaku juga sudah meninggal, aku gapunya alasan tinggal di negeri yang bukan asalku.

Di negara kecil dan aman serta nyaman ini hidupku termasuk mewah. Apalagi sepeninggal orang tuaku yang sudah 3 tahun tiada, membuat aku, anak tunggal mereka, mewarisi kekayaan yang berlimpah.

Tidak berlimpah seperti raja Thailand, hanya saja warisan yang dilimpahkan mampu membuatku membeli beberapa apartemen di tengah kota untuk di sewakan, serta mobil sedan keluaran terbaru dan hidup untuk beberapa tahun kedepan. Penghasilan dari pekerjaan dan juga uang sewa apartemen membuatku cukup makmur.

Aku bekerja, sebagai seorang CEO di perusahaan ku sendiri. Yang aku, pamanku, dan Drenel rintis sejak aku masih kuliah. Pamanku dan keluarganya, satu satunya yang kupercaya dari dulu hingga sekarang. Mereka cukup baik, apalagi jika dari ketiga anak mereka, semuanya adalah anak laki laki, mereka jadi menganggapku anak perempuan mereka satu satunya. Sejelek apapun dulu aku.

"Kopi, mau kemana?" tanya Daniel - salah satu anak pamanku - memanggil nama panggilanku. Aku dulu hitam, dan walaupun kulitku sudah menjadi sedikit lebih putih - ingat tetap coklat -, aku tetap dipanggil seperti itu.

"Mau jalan jalan. Ikut?" tawarku.

"Ga ah, nanti dikira aku jalan ama Babon," ejeknya. Aku merasa tersakiti.

"Iya sih, babon jalan ama babi mana cocok!" balasku lalu berlari keluar.

"Ellaaaaa!!!!" teriaknya dari dalam. Aku terkekeh, menyenangkan menganggu anak umur 16 tahun itu. Jujur, aku lebih suka berkelahi dengan anak umur 16 daripada umur 25 atau 10 tahun.

Aku menyalakan mobilku dan melaju dengan kencang di jalanan. Sudah lama aku tak jalan jalan. Ini akibat perbuatan anak pertamanya paman, Drenel a.k.a Ren. Si pembuat onar itu sangat menyebalkan, dia memutuskan kontrak kerja begitu saja saat mabuk. Untung saja, paman dapat mengatasi masalah itu dengan berbicara baik baik, dan menawarkan tawaran menarik. Jangan lupakan aku yang memang seharusnya menyelamatkan perusahaan yang kurintis ini.

Aku memutar lagu dengan keras dan mengangguk anggukan kepalaku dengan santai mengikuti alunan musik. Jalanan agak lenggang, jadi, aku tak perlu lelah menginjak rem. Memang biasanya di jam segini, para pekerja harus sibuk membangun karir dan pelajar - kecuali Daniel - harus belajar demi menentukan masa depan yang baik serta gemilang.

Brak!

Aku menginjak rem dengan spontan mendengar bunyi tabrakan. Kini, aku memegang kepalaku yang lumayan sakit.

Brak!

2 kali tabrakan?!

Kusembunyikan kepalaku di balik stir mobil. Tapi tak ada tanda bahwa aku menabrak sesuatu selain suara tabrakan tadi. Aku mendongak dan tak ada apa apa di depan - well, aku sangat berusaha, karna tubuhku lumayan pendek -.

Lalu, kulihat kebelakang, ada seorang pengendara motor yang duduk diam di atas keretanya. Aku berani taruhan, dia yang menabrak mobilku. Dasar pengendara sinting!

Aku keluar dan menatapnya angkuh, kemudian kulihat mobilku yang sudah penyok. Demi Tuhan! Kapan terakhir kali mobilku sepenyok ini?! Tidak pernah! Dan pengendara gila ini-- Bastard!

"Kau melakukan-"

Zing!

Sialan, dia sangat tam- ah bicara apa aku?! Mentang mentang dia membuka helmnya dan tampak tampan kau mau mau saja diperbudak cinta. Hell nah!

"Maafkan saya ma'am-"

"Ma'am!!!"  oh, betapa kesalnya aku sekarang ini. Aku melakukan perawatan wajah minimal 2 kali sebulan dan dia memanggilku ma'am?!

"Iya ma'am, aku tak sengaja menabrak mobilmu, kau jelas jelas berhenti, jadi ini salahmu" lihat wajah yang santai itu. Sangat mengerikan! Andai kau tau, termometer dalam otakku sudah pecah melihat wajah sok tak pedulinya itu. Aku mulai kesal sampai keubun ubun!!!

"Fyi, aku masih muda! Dan aku--" aku terdiam, iya aku berhenti. Tapi, tapi, dia, ugh! Aku engga mau tau dia harus ganti rugi!

"Kau berhenti," jelasnya lagi membuat aku langsung menunduk. Lalu, aku mengingat yang aku tabrak. Dengan segera, aku berlari ke depan dan melihat seekor anjing sudah terkapar dengan lumayan banyak darah di pelipisnya. Ini masalah. Aku menghubungi rumah sakit langgananku untuk menyiapkan dokter hewan.

Kini, aku berjalan dan melihat pengendara motor itu, "Oke aku berhenti, dan kau! Seharusnya kau tak menabrakku, Tolol!" aku kesal. Yah, walau aku juga malu. Tapi sedikit!

Dia menarik nafas dalam lalu tersenyum, "Oke oke ma'am! Aku akan ganti rugi! Puas!"

Kuanggukkan kepalaku lalu tersenyum, "Sudah seharusnya kau seperti itu,"aku mencibir kesal dan masuk ke mobil, "ayo! Tinggalkan keretamu diparkiran sana dan ikut aku!" tegasku. Plan ku, aku kerumah sakit dahulu, baru ke bengkel.

Bad day.

__________________________________________________

Vote first, then comment.

Please, read the story until i finish that :) if u want, or like it or both *yea whtevr* u can add to reading list or library, well it's good if u add to reading list.

P.s: bahasa inggris yang gajelas, coz aku termasuk orang yang ga bisa bahasa inggris. :( kasitau aja yang mana mau diperbaiki supaya lebih bagus dan menuju generasi gemilang serta penuh rasa percaya diri iman dan taqwa. Wkwkwk.

P.s.s: i think some part have adult content (15+) not just sex, but everything like a disgusting word, sigh, and baper content. I know you single. Or you more? ex: Jones.

P.s.s.s:dont call me thor, i dont have a super hammer. Just call me, HONEY, or, BEE(by, baby is allowed), or spobie?! It's great ahll!

Lost in England [J.B]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang