OVERPROTECTIVE!

8 3 0
                                    

Senandung alarm mulai mengalun dan mengusik telingaku. Pagi yang cukup indah - bagi pemalas -. Matahari tidak ada, awan awan sedikit mendung dan salju turun dengan derasnya.

Aku yakin, hari ini tidak diperuntukkan untuk bekerja. Jadi, aku akan libur. Tapi Jo? Terserah saja, aku hanya harus mengantarnya nanti. Lagian tanpa aku pun mereka tetap bekerja seperti biasa.

Dengan yakin, aku beranjak pergi ke kamar untuk mengambil baju, setelahnya, aku akan minum kopi dan bersantai di depan TV. Good plan.

Setelah sampai di kamar aku melihat Jo tidur di lantai dekat jendela kaca besar.

Tolol.

Aku kasih tempat tidur, dia tidur di lantai. Lalu, saat aku berjalan ke arahnya, ia menoleh dengan wajah sembab sehabis bangun. Semakin imut jika diperhatikan.

"Jo?" Aku harap ia mengerti tatapan ingin penjelasan ini.

"Semalam, aku gabisa keluar, tenagaku habis," jelasnya singkat lalu menguap lebar yang mengundangku untuk menguap juga. Fyi, menguap itu menular.

"Sekarang?"

"Aku sudah bisa agak bergerak,egh, ugh, fu- fu-fuck! Let me g-g-go please" sekarang kulihat dia menggeliat seperti kupu kupu keluar dari balutan menyerupai kepompongnya.

Setelah menatapnya lama, ia masih mencoba menggunakan kekuatannya, sepertinya ini akan lama.

"Can u help-"

Aku berjongkok dan menggendongnya di pundakku. Dia tampak memberontak dengan bergeliat dan menggerutu.

Aku membawanya ke tempat tidur. Kutarik ujung selimut dan dia terjatuh berguling di tempat tidur. Mestinya, itu sakit. Namun, dari senyumnya, aku ragu itu sakit.

"Bisa diulang? Itu menyenangkan" cengirnya lebar. Dia memang beda.

Jika aku waras, aku akan pergi ke kamar mandi, namun, badanku dan otakku sama sama kurang waras, hingga aku, merebahkan diri di atas tempat tidur. Bersamanya.

"Kau mau libur hari ini?" tanyaku tiba tiba. Mencoba memulai pembicaraan dengan kata kata yang ada di pikiranku.

"Aku ingin, tapi sepertinya tidak, aku juga mau kembali ke asalku," dia tampak tak berontak ketika aku tidur disampingnya. Kusimpan tanganku di belakang kepalaku. Dia sedikit bergeser dan berbalik menatapku, "Arthur, boleh aku jujur?"

"Hm," jawabku seadanya.

"Emmm- i think, I fall in love with-"

Tingnong! Tingnong!

Damn! With who? And, who the Jerk come to my house?

"A minute," Aku keluar dari kamar dan melihat siapa yang datang. Hanya janitor sewaan yang akan membersihkan kamarku.

Aku mempersilahkannya masuk dan menginstruksikan untuk tidak membersihkan kamarku untuk 3 bulan kedepan. Sudah ada Jo. Ia pasti sanggup.

Jo keluar dari kamar dan pergi ke dapur tanpa mempedulikan kami. Tampaknya janitor sewaanku selama 5 tahun ini terkejut. Yah, aku tak pernah membawa gadis manapun kemari, selain ibuku, Sarah, Eya dan Elle. Hanya mereka, itupun sudah sangat lama, sekitar 2 tahun lalu.

Bukan tidak peduli, tapi aku yang mengatakan untuk tidak datang. Rumahku akan tetap rapi, gimanapun keadaannya.

Jika berantakan, aku yakin itu berantakan yang rapi.

Well, sudahlah. Aku harus menyuruh Jo untuk membasuh wajahnya dan kita akan pergi ke rumah keluargaku. Aku rasa, sudah waktunya kami berdua segera pergi kembali ke rumah keluargaku.

Lost in England [J.B]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang