Orang orang yang berjalan disekitarku tersenyum menyapaku, tak ada pilihan lain selain tersenyum balik. Mulutku bisa semakin lebar jika terlalu banyak tersenyum.
Setelah memperbaiki mobilku dengan lelaki itu sebagai jaminan membuatku cukup puas. Lantaran, mobil ini akan bisa kembali seperti semula. Jika kalian ingin tau, ternyata dia seorang turis. Haha, poor you, Angkuh People!
Kini, aku kembali ke lingkup bisnis untuk menyelesaikan semua pekerjaan selama setahun ini. Sampai akhirnya, besok aku akan mengambil cuti selama 3 bulan untuk berkeliling ke luar negeri.
Aku sudah punya cukup uang untuk berlibur. Di umur emasku, atau sudah seperempat abad hidup, aku harus menikmatinya. Sudah lama sejak aku tidak jalan jalan. Yah, sejak orang tuaku yang selalu sibuk 10 tahun yang lalu. Kerja kerja, kerja, dan kerja, membuatku lelah menghadapi sikap gila kerja mereka. Di usiaku yang masih 15 tahun, jelas saja aku lebih membutuhkan kasih sayang daripada uang yang masuk ke rekening tabungan ku setiap minggu.
Lalu, 3 tahun lalu, disaat pulang dari luar kota, mereka berdua mengalami kecelakaan. Kata petugas ini disebabkan jalanan berkabut, dan mereka meninggal sesaat hanya karena menabrak pembatas jalan. Aku yang mendengarnya, koma selama 3 minggu karena shock berat, di tambah tugas tugas kuliah akhirku yang membuatku stress, namun tak apa, mereka sudah bahagia sekarang. Ya kan Pa? Ma?
Cukup sedih sedihnya, kepalaku terasa sangat sakit ketika mengingatnya. Aku harus fokus menyelesaikan data data yang sejak kemarin memang sudah disiapkan oleh pegawai. Cukup banyak dan aku tak mau orang lain mengerjakan selagi aku masih ada disini. Kubaca semua laporan akhir tahun, dari data keuangan, penjualan dan sebagainya.
Well, jika kalian bertanya tentang anjingnya, dia sudah dirawat oleh suster di ruang perawatan VIP. Dan rencananya, dia akan kujadikan milikku setelah ia sembuh. Atau setelah aku liburan? Terserah aku saja.
Kututup mataku setelah 1 jam duduk disini membaca laporan laporan dengan grafik naik dan turun. Mataku mulai terasa berat, "Ma'am, buatkan kopi seperti biasa, less sugar, more coffee," suruhku pada asisten terbaik yang kumiliki melalu sambungan interkom.
Beberapa menit kemudian, Ma'am membawakanku kopi dengan senyum yang membuat kerut diwajahnya makin tampak.
Bisa dikatakan kalau dia sahabatku sejak kecil, dia pengasuhku, yang merawatku dengan berbagai cara, bersedia mendengar ceritaku, dan jangan katakan kalau dia tidak pintar, she is wise and smart. Dia yang mengajariku cara cara, resiko dalam memulai perusahaan, umurnya hampir sama dengan ibuku, jika ibuku masih hidup, mereka hanya beda setahun dan bisa dianggap dia adalah ibu keduaku.
"Trims Ma'am, btw Ma'am, aku mau pergi ke beberapa daerah di Inggris, bolehkah?" tanyaku. Dia mengerutkan keningnya lalu tersenyum.
"Ya tentu saja boleh, asal bisa jaga diri, aku akan membantumu menyelesaikan beberapa pekerjaan disini, berapa lama?"
"3 months," ujarku ragu.
Dia hanya tertawa khas orang tua, "Cukup lama untuk seorang Joanne Kristella, yah boleh boleh saja, tapi kau harus bisa jaga diri."
"Thanks Ma'am!" aku lalu menghampiri dan memeluknya. Aku pikir dia akan menceramahiku panjang, ternyata tidak.
"Jaga dirimu baik baik," sarannya singkat yang langsung kuangguki.
***
Aku sudah mempersiapkan tiket, 2 hari lalu, aku juga sudah izin pada paman untuk mengambil cuti 3 bulan. Paman Wilsen hanya mengangguk, lagian ini perusahaan kami bertiga - Drenel juga ikut ambil bagian -, jadi ya aku, terserah saja berapa lama. Paman bilang aku memang harus mengambil cuti liburan, imbalan kerja keras selama 6 tahun terakhir ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost in England [J.B]
RomancePublish 13052017 10.08 Maybe finish 20-30 part? Just read and enjoy! CMIIW! ________________________________________________ Oh God! Kapan ini berakhir? Kakiku mulai kedinginan, aku harus melakukan sesuatu. Kutatap koperku, lalu beralih menatap nan...