[Part 8] Malam Itu

3.6K 456 20
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

[Part 8]

Bibir itu masih menempel di atas bibirnya, tak bergerak sama sekali membuat Myungsoo semakin bingung harus bagaimana? Apakah ia harus melepaskannya atau malah melumatnya dengan rakus?

Tidak cukup waktu lama untuk mendapatkan jawaban karena tanpa dikomando, Myungsoo bergerak liar menarik tengkuk Suzy. Mengecup bibir bawah wanita itu dan mulai melumat keduanya lembut. Pria itu mengikuti nafsunya.

Kedua mata Suzy yang terpejam sontak terbuka ketika ia merasakan bahwa bibir bawahnya di emut dengan kuat, ia sadar bahwa ia sedang di cumbu oleh seseorang dan ia tau benar siapa orangnya. Ia tau walaupun tidak sepenuhnya sadar. "Engh" dengan mata terbuka Suzy melengkuh, ada keragu-raguan dalam ciuman yang Myungsoo berikan padanya, Suzy dapat merasakannya dengan jelas. Ketika bibir itu bergerak di atas bibirnya, Suzy merasa bahwa bibir pria itu bergetar.

Suzy baru saja menutup kedua matanya guna menikmati ciuman itu ketika ia merasa Myungsoo berhenti dan memaki diri sendiri, "brengsek! Apa yang aku lakukan" katanya tepat di depan wajah Suzy. Wanita itu kembali membuka mata dan menatap wajah Myungsoo yang Suzy yakini sedang memerah, mata pria itu bahkan sudah gelap oleh nafsu, tapi kenapa ia berhenti? Itulah yang Suzy pikirkan dalam diam.

Myungsoo menatap balik mata sendu Suzy yang masih tak bergerak di bawah kukungan lengannya. Myungsoo mengigit bibir bawahnya yang bergetar, 'ini adalah ciuman pertamaku, dan aku melakukannya dengan seorang wanita mabuk?' itulah yang Myungsoo pikirkan ketika ia kembali mencium bau alkohol dari hembusan nafas wanita di bawahnya.

Seakan tau bahwa Myungsoo akan berdiri, Suzy kembali menarik tengkuk pria itu. Ia menariknya pelan tapi bertenaga dan kembali menyatukan bibir keduanya. Suzy bergerak tanpa malu, mengulum bibir kaku pria itu dan terus mengodanya dengan lidah. Lengan Myungsoo melemah, lelaki mana yang bisa tahan dengan godaan seperti ini? akal sehat Myungsoo hampir hilang.

Sikap berani tak masuk akal yang Suzy lakukan membuahkan hasil, Myungsoo menggerakkan bibirnya dan membalas lumatan yang Suzy lakukan. Dalam hati wanita itu memekik, hampir tak habis pikir dengan apa yang baru saja ia lakukan, apakah dia benar-benar sadar saat melakukan semua ini?

Suzy kembali melengkuh tak sadar ketika Myungsoo menurunkan ciumannya pada lehernya, tangan pria itu bahkan sudah mengelus perutnya yang memang tidak di tutupi apapun. Hal itu membuat Suzy sadar bahwa ia sudah benar-benar gila, kapan ia melepaskan bajunya? Sungguh memalukan.

"Eng ―Myungsoo"

Baiklah, Suzy sepenuhnya sadar saat menerima semua perlakuan ini. Sentuhan demi sentuhan gugup yang Myungsoo berikan pada tubuhnya sudah menjadi obat anti mabuk yang membuat rasa mabuknya menguap entah kemana. Seakan melupakan semuanya, Suzy seakan siap melakukannya lebih jauh lagi bersama Myungsoo. Ia tidak pernah seperti ini sebelumnya, minuman jenis apa yang ia minum saat di club bersama Jiyeon beberapa waktu lalu? Sampai-sampai ia terlena bagaikan seorang istri yang sangat merindukan sentuhan suaminya.

"Sampai di sini saja" dengan nafas memburu, Myungsoo berujar. Ia menarik tali bra Suzy dan membenarkan letaknya kembali. Suzy membuka mata, "kenapa?" tanyanya. Ada nada kecewa yang tak dapat ia tutupi.

Masih dalam posisi awalnya ―mengukung Suzy dengan lengannya, Myungsoo tersenyum, "kau mabuk Suzy".

"Aku tidak mabuk Myung"

BACK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang