[Back - 2] Perjanjian

4.1K 561 26
                                    


--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

― Part 2 ―

Suzy menurunkan lengan bajunya yang sempat tersinsing ke atas, ketika dia sedang sibuk mendekorasi ulang ruang kerja barunya, sebuah pangilan yang masuk membuat perhatiannya terbagi.

"Jiyeon" Ucapnya setelah menerima pangilan tersebut, "Sedang apa?" suara Jiyeon terdengar riang di seberang telpon membuat Suzy tersenyum samar.

"Sedang mengubah apa yang perlu di ubah" Jawabnya bertele-tele membuat Jiyeon yang mendengar dari seberang telpon merasa penasaran, "Apanya?" Tanya wanita itu lagi ―ingin lebih memastikan.

"Sesuatu. Ada apa kau menelpon?" Suzy mengalihkan pembicaraan, ia malas bercerita panjang lebar tentang apa yang ia lakukan sekarang ini.

"Oh, itu. Aku hanya ingin memastikan bahwa kau bekerja dengan baik" Jawab Jiyeon lagi. Suzy menyandarkan pungungnya pada sofa tamu ruangannya, "Aku belum sepenuhnya bekerja hari ini. Aku hanya mengecek ruanganku, setelah itu aku akan pulang"

Jiyeon ber-oh ria di seberang telpon, "Kau baik-baik sajakan?" Tanyanya akhirnya.

"Seorang pria memangilku ke ruangannya dan pria satunya lagi menghampiri ruang kerjaku. Hari ini cukup memuakkan" Nada suara Suzy menjelaskan suasana hatinya sekarang, Jiyeon yang mendengar hanya terkekeh geli.

"Selamat datang kembali sayangku. Hari ini adalah awal bagimu"

"Kau benar. Aku yakin, hari memuakkan yang lainnya akan segera datang" Jiyeon kembali terkekeh, "Ayolah Suj, nikmati iramanya. Kau sudah kembali, jadi nikmati saja, oke?"

Suzy mendengkus, "Kata-katamu membuatku ingin muntah". Kekehaan Jiyeon berubah menjadi tawa, dan kemudian sambungan telponnya terputus. Suzy kembali mendengkus, sahabatnya itu benar-benar sesuatu.

***

Ketika mendengar suara lift yang terbuka, kaki panjang Sehun berjalan maju dengan terburu-buru. "Halo" Sapanya disela gerakan cepatnya memasuki lift, sebelum pintu lift tersebut tertutup. Orang yang di sapa hanya diam dengan pandangan yang bahkan tidak bergeming sama sekali.

Sehun melirik wanita yang berdiri tepat di sampingnya, dia menatap penampilan wanita itu lekat-lekat, dari ujung kaki sampai dengan ujung kepala. Semuanya serba hitam, itulah yang terbersit di benaknya ketika melihat penampilan wanita yang menaiki lift yang sama dengannya. 'Apa dia baru saja pergi ke pemakaman?' Ujar Sehun dalam hati, 'Cantik. Tapi sangat kaku. Apa dia boneka?' sambungnya lagi dalam diam.

Sadar ditatap, Suzy memalingkan wajahnya ke tempat Sehun berada. Mata bertemu mata, pandangan mereka beradu. Seakan terhipnotis, Sehun terdiam seribu bahasa, tubuhnya seakan mengeras. Tatapan Suzy yang terkesan menusuk itu berhasil membuat seorang Oh Sehun membatu.

"Apa?" Ucap Suzy tanpa suara ―hanya menggunakan isyarat bibir. Tapi karena tidak mendapatkan tanggapan dari sang pria ―Sehun, Suzy mendekatkan wajahnya kesamping hingga sangat dekat dengan wajah Sehun. Hidung keduanya hampir saja bersentuhan sampai akhirnya Suzy kembali berkata, "Apa dia tidur?" Tanyanya pada dirinya sendiri ―Suzy merasa heran karena Sehun tidak mengeluarkan reaksi apapun atas tindakannya.

"Pria aneh" Suzy kembali menjauhkan wajahnya. Berhubung lift sudah terbuka Suzy pun melangkah keluar, meninggalkan Sehun yang masih berada di alam bawah sadarnya, mungkin.

BACK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang