5. Terasa Nyata?

25 5 1
                                    

aku terbangun di kamarku. benar-benar kamarku kali ini. kamar yang sempit dan dipenuhi barang. bukan kamar luas seperti kemarin.
.
.
mimpiku
.
.
mimpiku terasa sangat nyata.. Aku mengingat setiap bagiannya dan juga berlanjut. Dari hari ke hari.

ah ya kenapa berlanjut seperti ini?.


omo jam 6 pagi! aku akan terlambat.


aku menuju kamar mandi secepat mungkin, berganti pakaian lalu menyambar tasku.
kuperhatikan sejenak ketika melewati kamar ibu dan ayah. ibu sedang tertidur. mungkin ia masuk siang hari.

"bu aku berangkat" ucapku di depan kamarnya lalu berlari keluar rumah.






lari
.
.
lari
.
.
lari
.
.
.
aku tak boleh terlambat
.
.
sial kenapa lariku lambat sekali
.
.
hah aku capekk!!
.
.
ku perhatikan jam tanganku 7 menit lagi aku harus sampai sekolah.
tapi ini masih jauhh





.
.
lari lagi
.
.
aku berhenti sejenak sambil memegang lututku yang mulai pegal.
efek tidak rajin olahraga. lari sebentar saja sudah capek
.
.

"hei butuh tumpangan?"
sapa seseorang dari belakangku.

"tak perlu" kataku sambil berjalan tanpa menoleh ke asal suara tadi.

"kau yakin? 6 menit lagi gerbang sekolah ditutup"

aku melirik jam tanganku lagi. benar saja. mana bisa aku sampai lebih cepat kalau aku sudah capek.
..
.
tunggu!
siapa dia?
yang di belakangku?
.
.
aku menoleh
.
OMG kevin!!
.
.
"cepatlah naik!" katanya sambil memberiku helm.

aku menerimanya dan naik ke motornya dengan cepat.
ya tuhan
mimpi apa aku semalam
.
.
.
kevin melajukan motornya dengan cepat. sangat cepat maksudku. tak lama aku sampai di sekolahku. kevin berhenti tepat di arah lorong kelas. menurunkanku.

"euhh. terimakasih" kataku. jantungku masih berdebar.

"kau takut?"

"nggak. aku lebih takut kalau hari ini terlambat. dah"

aku meninggalkannya.
beberap pasang mata melihatku. tatapan tajam.

ah kenapa mereka ini.

.
aku siswa terakhir yang masuk ke kelas. biasanya pertama -,-

siswa pertama yang masuk ke kelas di pagi hari. dan siswa terakhir yang keluar dari kelas di sore hari.

begitu mereka menyebutku.

"ku kira kau tak akan berangkat" celetuk ketua kelasku.
aku hanya senyum tipis.

"mwo. mella? apa kau lupa jalan ke sekolah? apa kau tersesat?"

oceh olfie saat melihatku. aku hanya tersenyum dan sekilas memandandangnya. menyembunyikan wajah memerahku.

ah kenapa aku ini..

BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang