4. Awal kedekatan?

3K 300 144
                                    

Gue cuma takut sakit hati lagi.

- Adriana Calista -

________________________

Drian berdecak sebal menatap sekeliling kelas, padahal Drian kira sekarang Dira akan mengejeknya atau mengatainya?, "Kenapa Dira gak masuk sekolah ya?" gumam Drian sambil memperhatikan tempat duduk Dira disana kosong, cuman ada teman-temannya. Padahal hari ini yang telah Drian tunggu-tunggu dari tadi malam.

Rangga yang menatap Drian dengan tatapan curiga, dari tadi Drian mengoceh tidak jelas, "Kenapa si lo?" desak Rangga kepada Drian.

"Diraa kenapa gak masuk ya Ga?" tanya Drian yang dari tadi penasaran, dan terus memikirkannya.

Rangga menggelengkan kepalanya, "Udah biasa dia begitu." ujar Rangga enteng.

Drian menaiki sebelah alisnya tidak mengerti, "Maksudnya, Ga? Gak ngerti gue."

Rangga menghela napasnya, berusaha memikirkan jawaban yang tepat atas pertanyaan Drian, "Emm, nanti lo juga tau sendiri" ucapnya sambil menepuk-nepuk pundak Drian.

"Dira udah punya pacar ya, Ga?" tanya Drian lagi kepada Rangga.

"Aduh lo kenapa si, nanya-nanya Dira mulu," jawab Rangga dengan greget kesal, "Lo suka?" ucapnya sambil mengintrograsi Drian dengan tatapan yang sulit diartikan.

Drian langsung memalingkan wajahnya, dan mengambil Aerphone di dalam tasnya. Drian tidak bisa menjawab pertanyaan Rangga barusan, Rasanya susah untuk dijelaskan.

****

Sang Mama Rayfa, sekarang sedang menunggu anaknya pulang sekolah dengan tangan yang dilipatkan menjadi dua, "Susah banget si ini anak di bilangin! udah di WhatsApp  pulang cepet, malah sengaja lama," oceh Rayfa dengan amarah yang memuncak.

Rayfa terus mondar-mandir diteras rumahnya dengan wajah yang merah padam, "KEMANA AJA KAMU BARU PULANG, Hah?!" tanya sang Mama kepada Drian.

Drian yang baru sampe rumah langsung kena semprot marah sang Mama, bagi Drian itu udah biasa kalo papanya pergi keluar kota.

"CEPET MASUK, GANTI BAJU KAMU. ANTERIN MAMA SEKARANG KERUMAH TEMAN MAMA!" ujar Rayfa yang menyuruh Drian anaknya selalu dengan nada yang emosi, tidak pernah lembut kalo berbicara kepada Drian, Drian merasa iri kepada sang kaka yang selalu di puji oleh mamanya.

Drian menganggukan kepalanya, dan langsung melangkahkan kakinya dengan langkah gontai kelantai dua. Drian menaro tasnya di deket meja belajarnya, melepaskan sepatunya dan di letakan di rak sepatunya. Drian langsung bergegas mencuci mukanya dengan sabun cuci muka, sehabis cuci muka Drian  mengganti pakainnya dengan kaos putih dan dilapisi dengan switer abu-abu.

"Lama banget si kamu ganti baju doang, kayak anak perempuan aja!" celetuk sang mama yang melihat Drian yang baru turun tangga menuju lantai satu, "Ayo cepat jalan," lanjutnya lagi.

****

"Mama mau kemana?" tanya Dira sedang menonton tv di ruang tamu dan sedang memakan cemilan di pangkuanya, yang melihat sang mama sedang bermake up seperti ingin pergi.

"Arisan sama temen-temen kampus," ujarnya, sambil meneruskan make up nya.

"Aku ikut dong Ma," ucap Dira kepada Mamanya, "Aku bete Ma, dirumah terus suntuk." lanjutnya, dengan nada yang di buat-buat.

"Gak usah, kamu baru sembuh sayang," jawab Flara dengan lembut.

"Ya ya ya, Ma." rengek Dira kepada Sang Mama dan menggangukan mamanya yang sedang make up.

Ask The Heart (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang