2. Kenapa begini?

3.9K 478 332
                                    

Ternyata benar hanya gue yang menginginkan kehadiran lo.

- Adriana Calista -

Adriana menghempaskan tas bermerk yang baru dia beli dua hari yang lalu, melempar sepatu yang dia kenakan kesembarang tempat, Dira langsung buru-buru mengganti baju kaos hitam dan celana lepis biru panjang yang dirobek-robek dan tidak lupa membawa tas untuk membawa alat make up, Power bank, dompet. Dira juga tidak lupa membawa topi dan kaca mata untuk dia pakai untuk keperluannya nanti.

Setelah selesai Dira langsung turun kelantai satu, yang dimana ada mamanya yang sedang menonton tv sambil memakan cemilan yang ada dipangkuannya.

Dira langsung mengendap-endap agar tidak ketauan mamanya kalau Dira ingin keluar rumah. Bisa-bisa Dira dilarang atau dimarahin habis-habisan.

"MAU KEMANA KAMU DIRA?!" tanya sang mama yang melihat anaknya keluar tanpa berpamitan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"MAU KEMANA KAMU DIRA?!" tanya sang mama yang melihat anaknya keluar tanpa berpamitan.

Dira menggarukan kepalanya yang tidak gatal. "Aah.. itu Mah aku mau kerja kelompok. Ah iya kerja kelompok," jawabnya dengan terbata-bata.

Mamanya langsung berdiri dan melipatkan kedua tanganya. "Kamu bohong?!" tuduh sang mama.

Dira melototkan matanya dengan sempurna. Dira jadi bingung sendiri dari mana mamanya tau, kalau Dira sedang berbohong, "Aku nggak bohong Ma."

"DIRAAAA!!!" teriak seseorang yang berada diluar rumah.

Syukurlah ada penyelamat gue-batin Dira.

"Aku gak bohong kan Ma, buktinya aku di samper sama Shasha," ucap Dira dengan gembira, "Yaudah kalo gitu aku berangkat ya Ma," lanjutnya sambil menyalimin tangan mamanya.

Sang Mama langsung menahan tangan Dira agar tidak keluar rumah, "Tunggu dulu, nanti kamu bohong!" Jawab sang Mama, langsung keluar rumah dan di ikuti Dira dari belakang.

Flara membukakan pintu rumahnya, dan Flara langsung memperhatikan Shasha dari atas sampai bawah. Kenapa kerja kelompok seperti ingin pergi ke Mall?

"Hallo tante Flara," ujar Shasha, langsung menyalimin tangan Mamanya Dira dengan sopan.

Flara tersenyum. "Hallo juga Shasha," jawab Flara dengan ramah.

"Kenapa mama jadi baik, kalo ada Shasha?" batin Dira yang memperhatikannya.

"Kamu mau kerja kelompok sama Dira dirumah siapa Sha?" tanya Flara kepada Shasha.

Dan Shasha langsung mengangkat sebelah alisnya, Shasha jadi bingung sendiri, "Maksud tante?" tanya Shasha.

"Dira tadi bilang sendiri ke tante, kalo kalian mau kerja kelompok," jawab Flara dengan intrograsi kepada Shasha.

"Ahh enggak tan, maksud aku kesini it-," ucapnya langsung terpotong sama Dira.

Dira melototkan matanya kearah Shasha, "Enggak Ma, maksud Shasha itu kita mau kerja kelompok," jawabnya dengan buru-buru. Bisa bahaya kalo Dira ketauan berbohong kepada Mamanya, bisa-bisa barang bermerk Dira disita oleh Mamanya.

"Kalo gitu aku sama Shasha langsung pergi dulu ya Ma," pamit Dira langsung mencium kedua pipi mamanya dengan buru-buru. Dira langsung menarik tangan Shasha, tapi Shasha langsung melepaskan tangan Dira dengan cepat.

"Oiya tante aku lupa bilang kata Mama aku, tante suruh on data. Katanya ada informasi apa gitu aku nggak tau" ucap Shasha kepada Flara mamanya Dira, belum selesai ngomong tangan Shasha langsung ditarik oleh Dira.

* Ask The Heart *

"Lo itu sebenarnya mau kemana si Dir?" tanya Shasha yang sudah di dalam mobil Dira.

"Udah mending lo ikut aja deh, gue pengen ketemu seseorang yang udah gue tunggu-tunggu selama delapan bulan Sha." lirih Dira dan langsung melajukan mobilnya diatas rata-rata.

Dan Shasha tidak ingin bertanya lagi, karena Shasha tau dari jawaban Dira yang seperti itu. Walaupun Shasha tidak tau siapa orang yang ditunggu-tunggu Dira.

Sekarang mereka berdua telah berada di dalam Cafe yang terlihat luas dan nyaman, semua pelayan disini langsung tersenyum ramah dan menyapa kehadiran Dira. Shasha sampai bingung sendiri, ada apa dengan Dira?

Dan Dira langsung duduk ditempat paling pojok dan diikuti oleh Shasha, disini tempat favorit Dira dan Ahh Dira jadi kecewa kalo mengingat nama orang itu.

Dan pelayan tersebut langsung menaruh minumannya dimeja Dira, tapi Dira tidak memesannya? Apa pelayannya tau minuman favorit Dira? Sungguh keren- batin Shasha.

"Makasih Bagas," ujar Dira tesenyum kepada pelayannya, pelayan tersebut langsung menganggukan kepalanya dan melongos pergi dari meja Dira.

"Kenapa lo Sha, muka sampai cengo begitu!?" tanya Dira sambil terkekeh, "Aturan gua abadiin dulu dihistory instagram, kalo muka lo lagi cengo begitu"lanjutnya sedikit menyesal.

"Ett anjir lo!" sewot Shasha dan langsung menabok tangan Dira dengan keras, dan Dira pun langsung ketawa, "kenapa Dira bikin gue khawatir ya?" tanya Shasha di dalam hati.

"Pasti banyak yang bikin lo penasaran kan?" tanya Dira kepada Shasha, Shasha pun langsung menganggukan kepalanya dengan cepat.

"Sebenarnya lo kenapa? Lo lagi nunggu siapa Dir?" tanya Shasha dengan hati-hati.

Dira langsung meneteskan matanya, "Gua nunggu Rezi Sha," ucap Dira terbata-bata.

"Rezi siapa Dir? Lo nggak pernah cerita siapa Rezi itu Dir!?" tanya Shasha bertubi-tubi.

Dira langsung membuang mukanya menghadap keluar jendela, Dira tidak sanggup untuk menceritakan ini kepada Shasha atau ke sahabat-sahabat lainya. Sejam, dua jam, tiga jam telah meyelimuti ke diam mereka berdua, saat pertanyaan Shasha tadi, Dira bungkam seribu bahasa, Shasha harus memaklumin itu.

"Reziii!!!!" teriak Dira dengan girang di dalam cafe, karena Dira melihat Rezi yang baru saja ingin duduk didalam cafe tersebut. Tapi kenapa Rezi berlari melihat Dira? Bukanya ini yang telah mereka berdua tunggu-tunggu selama delapan bulan?

"REZIII TOLONG KAMU BERHENTI!" teriak Dira sangat kencang, dan berlari mengajar Rezi.

"REZI INI YANG KITA TUNGGU-TUNGGU! AKU MOHON KAMU BERHENTI LARI!" lirih Dira yang melihat Rezi langsung melajutkan motornya dengan cepat.

Shasha langsung berlari mengejar Dira yang sedang duduk lemas diparkiran, "Ini semua pasti ulah Rezi itu." gumam Shasha sangat pelan, dan Shasha membantu membangunkan Dira agar tidak duduk ditengah jalan.

Dira menemukan surat di tengah jalan, yang bertulisan untuk Dira yang ada simbol hati dan Dira langsung mengenggam erat surat tersebut.

[A/N]

Gimana? Pada penasaran gak sama kelanjutanya? Just keep reading ya guys;) Laffyou xoxo.

Ask The Heart (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang