F, C, or S?

Chapter 2 : Now What?!

Gak jadi di private karena beberapa masalah.

Suzy segera tancap gas--maksud nya mengambil langkah seribu untuk segera melarikan diri dari orang yang dimaksud.

Belakangan ini, ia dengar rumor.

Ciri cirinya persis sama dengan orang di rumor itu.

Dan itu adalah orangnya.

"MAALIIINGGG!!!"

Ada maling kambing.

[ Fuck, Coitus or Sex? ]

Suzy berlari ngos-ngosan dan melihat kebelakangnya.

Tak ada siapapun.

Hufft, ia kembali berjalan dengan bernafas lega.

Baru ia memejamkan mata karena lega maling kambing itu tak mengejarnya lagi, ia harus menabrak dada seorang namja.

Mampus.

Suzy menatap orang didepannya takut-takut. Dan, walllaaa..

Tampan.

Udah dikejar maling kambing, nabrak orang ganteng pula.

Fortune Cookies :'3

"E-m mianhae."

Namja itu hanya diam, ia menatap kebawah, dibawah selangkangan Suzy.

Suzy merasa ditelanjangi di tatap begitu,ia menutup bagian 'itu'nya dengan tangan.

"Yak! Apa yang kau lihat?!" Suzy mulai berfikiran dan menuduh namja ini macam macam.

Mata sipit namja itu memicing kala mendapati dirinya dituduh oleh yeoja yang menabraknya itu.

Matanya menunjukkan tatapan protes dan tentu saja ia tak terima dituduh macam macam.

Ia menunjuk selangkangan Suzy, maksudnya agak kebawah sedikit.

Dan terlihatlah benda kotak berbentuk segi panjang da tipis alias sebuah ponsel yang layarnya retak, pecah dan kacanya berhamburan dimana mana.

Mampus.

Udahlah salah kira,menuduh yang macam macam, dan menyalahkan orang yang berstatus sebagai 'korban yang tak terungkap atau tertukar' atau 'korban yang tersembunyi dan tak dianggap'.

"E-eh, mian. Aku tidak sengaja tuan." Suzy meringis dan tertawa canggung.

Namja itu terlihat cuek saja dan diam seperti patung hidup.

Dasar irit bicara.

Dan ia langsung menepis perkataan yang muncul di kepala Suzy.

"Kenapa kau berlari lari kesetanan seperti hewan yang akan di sembelih saja?" Pungkasnya dengan nada suaranya yang tajam dan..

Tak bersahabat.

"Ehem, aku terburu buru, aku dikejar kejar."