"Aku ingin kita jalan masing-masing saja, Sungjae-ya. Pulanglah."
Sungjae melangkahkan kaki dengan lesu. Kata-kata terakhir Na Ri membuatnya hilang semangat. Dia sudah hampir sampai di depan dorm-nya, namun Ia kembali teringat kekasihnya itu hingga Ia memutuskan untuk berbalik dan menemui Na Ri kembali.
Sungjae menerjang dinginnya malam berharap bertemu dengan Na Ri. Namun langkah kakinya terhenti kala Ia melihat Na Ri sedang bercengkrama dengan seorang laki-laki yang sangat Ia kenal. Dan yang membuat Sungjae lebih geram lagi, mereka tampak seperti sepasang kekasih.
"Apa aku tak salah lihat? Ilhoon hyung?"
Tampak sesekali tangan Ilhoon mengusap rambut Na Ri dan membuat gadis itu tersipu malu. Na Ri tidak lagi terlihat sedang menangis, justru saat ini mata Sungjae menangkap kenyataan bahwa Na Ri terlihat bahagia berada di dekat Ilhoon.
Sungjae yang melihat kejadian itu tak bisa membohongi hatinya, bahwa itu sangat menyakitkan. Teganya orang-orang yang selama ini Ia percaya malah berkhianat di belakangnya.
Akhirnya Ia memutuskan untuk pergi meninggalkan kedua orang yang sedang asik mengobrol tersebut untuk kembali ke dorm-nya. Ia akan menunggu Ilhoon.
***
BUK!!
Sebuah pukulan telak menghantam rahang Ilhoon.
"DASAR PENGKHIANAT! KAU TEGA PADAKU HYUNG!! "
Amarah Sungjae tak lagi bisa dibendung kala melihat orang yang selama ini Ia percaya hendak merebut kekasihnya datang menghampirinya.
"Sungjae-yaa, apa maksud... "
Sungjae kembali menghantam perut Ilhoon hingga membuat pria jangkung itu jatuh tersungkur. Seolah tak memberi kesempatan Ilhoon untuk berbicara.
"Uuuugghhh.. " Ilhoon mengerang merasakan sakit di bagian lambungnya. Ia juga merasakan darah menetes dari ujung bibirnya.
"Kenapa hyung? KENAPA? Kau tau Na Ri kekasihku, tapi kenapa kau diam-diam mendekatinya. Aku tau kau dekat denganya, tapi apa harus sedekat itu? Ha?"
"Bukan begitu, Sungjae-ya.. ahhkkk.. " Ilhoon tidak sanggup meneruskan kata-katanya.
Orang-orang dalam dorm yang mendengar keributan daribluar itu segera mendatangi hendak melihat apa yang terjadi.
"Sungjae-ya apa yang terjadi?" Changsub tercengang menatap Sungjae yang terlihat sangat emosi.
"Ilhoon-ah.. " Peniel segera menghampiri Ilhoon dan membantu Ilhoon berdiri.
"Sungjae-ya, ada apa? Kalian ada masalah apa?" Eunkwang berusaha melerai kedua maknae-nya itu.
"Tanyakan saja pada dia!" Sungjae meninggalkan hyung-hyungnya yang masih dilanda rasa penasaran.
Namun Eunkwang tidak bertanya lebih jauh lagi kepada Sungjae. Ia tau dongsaeng-nya saat ini sedang dalam kondisi tidak baik.
Eunkwang beralih menatap Ilhoon yang sedang memegangi perutnya untuk menahan sakit akibat pukulan dari Sungjae.
"Peniel-ah, bawa Ilhoon-ah masuk. "
"Baik, hyung. " Peniel menuntun Ilhoon perlahan agar bisa berjalan.
Sungjae membanting pintu kamarnya. Membuat Hyunsik yang baru saja keluar dari kamar mandi tersentak.
"Sungjae-ya, wae geure?"
