B A G I A N E M P A T - REGRET FOR PAST

36 3 0
                                    

3 tahun yang lalu...

Apa yang lebih menyakitkan dari patah hati? Tentu saja saat kita harus menyembuhkan luka dari patah hati tersebut akan tetapi kita tidak tahu bagaimana cara mengobati luka itu.Sama seperti yang saat ini Andhara tengah rasakan. Ya, ia baru saja berpisah dengan Adrian, pria yang akan menjadi suaminya kelak. Tapi sayangnya, pria itu malah memutuskan hubungan mereka dengan cara yang tentu saja menyakitkan.

Ditinggal demi wanita lain? Seharusnya tadi ia tampar pria itu. Akan tetapi, ia lupa. Bahwa perasaan bodoh bernama cinta terhadap pria itu sudah teramat besar dibandingkan rasa bencinya, padahal ia sudah terlalu sering disakiti.

TINN..

"HEY KAU MAU BUNUH DIRI?" Andhara tersentak kaget saat mendengar teriakan dan merasakan tubuhnya ditarik dengan keras oleh seseorang.

Astaga, karena terlalu sibuk dengan pikiran dan rasa patah hatinya, ia bahkan tak sadar bahwa ia sedang berjalan di trotoar dekat jalan raya.
Dasar Andhara bodoh. Rutuknya dalam hati.

"Hey kau melamun?" Andhara kembali tersentak. Ia kemudian mendongak. Ia baru sadar bahwa seseorang yang menolongnya merupakan seorang pria. Ia menatap pada tangan pria itu yang masih mencekal tangannya. Sadar akan tatapan Andhara, pria itupun melepaskan cekalannya.

"Kau baik-baik saja Andhara?" Untuk kesekian kalinya Andhara tersentak, mata wanita itu membelalak kaget menatap kearah pria misterius dihadapannya yang kini menatapnya dengan..cemas?

Sebenarnya siapa pria ini? Dan darimana ia tahu namaku? Tanya Andhara dalam hati.

"Kau, siapa kau sebenarnya? Dan, darimana kau tahu namaku?" Tanya Andhara pada pria dihadapannya itu.

"Ah, kau tak mengenalku? Aku Elfandra, Elfandra Alcander Cirrillo, pria pengagum rahasiamu." Terang pria itu. Akan tetapi, Andhara masih mengernyitkan keningnya. Ya, cukup tahu saja. Bahwa pria yang bertittle pengagum rahasianya ini banyak sekali. Bahkan setiap hari loker kampusnya dipenuhi oleh berbagai macam hadiah dari para penggemarnya tersebut.

"Ah kau masih bingung? Harusnya aku tahu, kau takkan mudah mengenalku karena penggemarmu begitu banyak Haha. Kau ingat dengan segelas coffe latte yang selalu tersedia di meja favoritmu di The La' Coffe? Ah, dan jangan lupakan tulisan tangan dalam sebuah tisu yang selalu kuselipkan" Tanya Pria bernama Elfandra itu memberikan clue. Dan mata Andhara membelalak kaget tak percaya

"Kau, astaga, kau pria itu?" Pekik Andhara tak percaya. Dan guratan wajahnya saat ini menyiratkan kaget karena senang?

Elfandra terkekeh saat melihat binar dimata Andhara.

"Ya, seperti itulah. Bagaimana? Kau senang bertemu denganku?" Andhara mengangguk antusias

"Yatuhan, tak kusangka akhirnya kita bertemu. Kau, aku berterimakasih atas tulisan tangan dalam tisu itu, karena yah jujur tulisan itu membuatku sedikit terhibur." Ucap Andhara. Ya, pasalnya, setiap tulisan tangan dalam tisu yang dikirimkan oleh Elfandra selalu berisi dengan ucapan gombal disertai guyonan yang membuatnya terhibur.

- - -

"Jadi Tuan Elfandra yang terhormat, kemana saja kamu selama 30 menit ini?" Tanyaku disaat ia menyampirkan jas kantornya pada bahuku.

Ya, cukup tau saja. Hari ini kami memang telah membuat janji temu di kafe favorit kami ini, namun, pria tampan yang kini duduk dihadapanku terlambat dari waktu yang telah ia sendiri tetapkan.

AFTER A MINUTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang