"Sini, biar Oppa yang menjaga Baby Dae, Umji masak sana."
Jungkook tiba-tiba muncul saat Umji tengah mencari bahan-bahan yang ingin dimasaknya untuk sarapan pagi.
Kelakuan suaminya itu berubah 180 darjah!
Ada apa yang terjadi sampai lelaki itu menyebut DaeJung dengan nama 'Baby Dae'?
Dan lagi, sejak bila Jungkook memanggilnya 'Umji' dan bukan 'Kim Umji'?
Jangan lupa hal yang paling mengejutkan, Jungkook merujuk dirinya dengan panggilan 'Oppa'!. Selama inikan ia hanya memakai 'aku'.
Umji yang segera memberikan DaeJung kepada Jungkook dan melanjutkan acara memasaknya. Walaupun sebenarnya ia ingin segera bertanya pada suaminya itu.
.
.
."Oppa, makanannya sudah siap."
Umji meletakkan makanan yang dimasaknya ke atas meja yang terletak di hadapan TV, tempat Jungkook sedang bermain bersama DaeJung.
"Wahhh, Eomma masak Nasi goreng Kimchi kesukaan Appa 😘."
Umji hanya diam sambil menunduk. Ia sebenarnya tidak tahu apa perasaannya saat ini...
Bukankah ia sepatutnya senang? Kerana suaminya itu akhirnya memperlakukannya dengan baik.
Tapi Umji justru bingung dengan perasaannya. Jungkook berubah secara mendadak dan Umji belum terbiasa dengan perlakuan Jungkook itu...
"Umji-ah, ayo makan... kau masih sakit? 😟"
Umji menggeleng.
"DaeJung, sini sama Eomma, Appa mau makan dulu."
Umji menghulurkan tangannya, ingin mengambil Daejung yang masih berada di gendongan ayahnya.
"Tak apa Umji-ah, kau makan dulu, kemarikan susu Baby Dae..."
Umji memberikan botol susu DaeJung pada Jungkook.
Jungkook memberi susu kepada DaeJung sambil memakan sarapannya.
.
.
."Oppa pergi dulu, kunci semua pintu dan jendela. Jangan biarkan Baby Dae menangis, berikan saja apa yang ia mau."
Umji hanya mengangguk. Ia masih terkejut dan tidak biasa dengan keadaan baru ini.
'Cup.'
Jungkook yang sudah berpakaian seragam sekolah itu mengecup singkat pipi anaknya.
"Aku pergi..."
Umji masih menatap pintu depan yang tertutup selepas pemergian Jungkook.
Umji perlu penjelasan. Rasanya tidak adil jika dia diperlakukan seperti ini secara tiba-tiba...
"Baby Dae... apa kau senang?"
Bayi yang tertidur itu sudah tentu tidak memberi apa-apa respon.
Umji melangkah ke dalam ruang tamu dan memulai pekerjaannya sebagai seorang ibu rumah tangga.
Mulai dari mengemas ruang tamu, mencuci pinggan mangkuk di dapur, mencuci pakaian sehingga lah menidurkan Daejung. Umji melakukannya dengan cekap.
Setelah memastikan Bayinya tertidur nyenyak, Umji meninggalkan bayi yang tertidur itu di atas ranjang kamar mereka dan bergegas untuk memasak makan tengah hari.
.
.
."Aku pulang!"
Kedengaran suara jungkook yang baru pulang dari sekolah itu masuk ke dalam rumah.
Umji segera berlari ke arah pintu hadapan untuk menyambut suaminya itu... mengambil backpack dan blazer sekolah jungkook.
Sama sepertu hari-hari yang lain... tapi kali ini ada yang berbeda...
Jika selalunya Jungkook akan mengabaikan Umji yang menyambutnya pulang, kali ini suami muda itu tersenyum sangat manis kepada isterinya.
"Kau masak apa, Umji-ah? Oppa lapar. Oh ya, Baby Dae mana?"
Jungkook mengikuti langkah Umji yang berjalan memasuki kamar mereka untuk menyimpan backpack dan blazer skolah suaminya itu.
"Shhs... Baby Dae tidur."
Jungkook mengangguk dan menghampiri bayinua itu untuk mengecup lembut pipinya dan segera berjalan ke dapur.
Umji menyimpan backpack dan blazer skola Jungkook di lemari dan melirik sebentar DaJung lalu mengikuti Jungkook ke dapur.
Jantung ibu muda itu berdebar-debar saat ini... ia ingin menanyakan sesuatu kepada suaminya... tapi ia takut Jungkook marah.
"Kenapa kau mengelamun?"
Umji meremas hujung bajunya. Baiklah, Umji sudah memutuskan untuk bertanya sekarang juga.
"Jungkook Oppa-"
"Umji-"
Mereka mengatakan sesuatu pada masa yang sama dan saling menatap.
"Oppa dulu..."
Jungkook nampak menghembuskan nafasnya sebelum berbicara.
"Umji-ah, Oppa terlalu tidak adil padamu dan DaeJung selama ini... "
Umji yang menunduk memutuskan untuk menatap mata Jungkook yang sudah berkaca-kaca.
"Oppa telah merusakmu... dan..."
Umji tidak dapat menahan air matanya lagi. Cecair itu jatuh dari kedua-dua matanya.
"Oppa... hiks..."
Umji berlari memeluk Jungkook dengan erat. Ia sudah lama bermimpi untuk melakukan ini... memeluk Jungkook tanpa takut suaminya itu akan menolaknya.
"Aku... apa Oppa sudah menerima kami? Hiks..."
Soalan itu yang sejak tadi Umji simpan untuk ia tanyakan kepada Jungkook.
"Hiks... Oppa mencintai kalian..."
Jungkook menolak perlahan tubuh Umji yang memeluknya erat untuk melihat wajah gadis itu.
"Oppa benar-benar memohon maaf... hiks... Oppa tidak layak untuk kalian..."
Umji menggeleng, ia mengusap pipi Jungkook yang basah kerana air mata dengan telapak tangannya yang halus.
"Umji maafkan Oppa... bahkan Umji tidak pernah sekalipun membenci Oppa... Umji mencintai Jungkook Oppa! 😭😭"
Kedengaran kekanakan sekali cara Umji menyatakan perasaannya... tapi mereka kan memang masih muda...
Jungkook mengusap belakang Umji, jujur saja, ia juga menangis hebat saat ini.
Umji duduk di pangkuan Jungkook dengan kedua lengan yang masih memeluk suaminya itu.
"Umji-ya?"
Umji tidak bergerak sama sekali... hanya nafas hangatnya yang menerpa leher Jungkook.
"Aigoo, kau tertidur? Dasar anak manja."
Jungkook tertawa perlahan dan memutuskan untuk membawa Umji ke dalam kamar.
Tubuh kecil itu dibaringkan di sebelah DaeJung yang masih tertidur nyenyak.
Setelah membaringkan isterinya, Jungkook berbaring di samping DaeJung di sisi ranjang yang bertentangan dengan Umji.
Lengan panjangnya memeluk kedua-dua orang itu bersamaan.
"Aku akan menjaga kalian dengan baik mulai saat ini..."
Jungkook yang sama sekali belum mengganti baju seragam sekolahnya itu perlahan-lahan memejamkan matanya dan tertidur dibuai mimpi... mimpi yang sangat indah...
"Saranghae keluargaku..."
.
.
.END.
THANKS YANG SBACA SUDI MEMBACA DAN VOTE SAMA COMMENT PO!O... SAYA SANGAT MENGHARGAINYA... ^,^...
KAMU SEDANG MEMBACA
PLEASE O! OPPA
Fiksi PenggemarHanya Umji yang bersungguh-sungguh dalam rumah tangga mereka. "Urus anakmu itu!" - Jungkook.