Drama Queen

7.1K 352 6
                                    

Abyan berjalan dengan langkah yang cepat membuat Aurel berlari mengejarnya "abyan.. Tunggu!" Ucap Aurel sambil berlari

Abyan mengabaikan teriakan Aurel. Ia masih berjalan dengan langkah cepat. Sementara Aurel berusaha menyamakan langkah nya dengan Abyan tapi itu sulit bagi nya. Aurel sedikit merasa pusing tapi ia tepis rasa sakit itu agar ia dengan Abyan bisa kembali dekat.

"Abyan!" Seorang perempuan melambai-lambaikan tangan nya sambil tersenyum ceria

Saat melihat perempuan itu Abyan mengembangkan senyum nya "Vanesa!" Abyan berlari ke Vanesa

Aurel memelankan lari nya yang sedari tadi berusaha menyamakan langkah nya dengan Abyan. Ia memberhentikan langkah nya dan menatap sendu lelaki nya itu.

"Kamu datang nya siangan ya?" Vanesa tertawa ke Abyan

"Terserah aku dong. Masuk masih lama ini, ayuk kita ke rooftop!" Ajak Abyan yang mulai merangkul Vanesa

Vanesa tersentak. Ia tersenyum ke Abyan lalu menatap sinis ke Aurel yang memang ia sadari dari tadi kalau ada Aurel di dekat nya.

Mata Aurel berkaca-kaca. Apa abyan sekejam ini menyakiti nya dengan cara seperti ini? Ini terlalu sakit. Dan aku pantas mendapatkan ini karena sebelumnya Aku sudah menyakiti nya lebih dulu. Batin nya.

Aurel berlari ke kelas nya sambil menahan air mata yang mulai turun deras di pipi halus nya. Hanya satu orang yang ia dapat bisa di percaya. Nirina.

Aurel masuk ke kelas dan mata nya langsung menemukan sosok Nirina yang sebelum nya sudah menyapa nya. Aurel langsung berlari ke Nirina dan memeluk Nirina. "Lu kenapa, rel?" Tanya Nirina yang mengernyit bingung

Aurel tidak bisa menahan air mata nya. Air mata itu keluar begitu saja, ia rasa dengan berpelukan dengan orang yang saat ini bisa di percaya mampu menenangkan hati nya. Aurel tidak menjawab pertanyaan Nirina, ia hanya menangis sesenggukan.

"Assalamu- Aurel lo kenapa?" Yani yang baru datang itu langsung menghampiri Aurel yang duduk di bangku Nirina

Aurel hanya menggeleng.

"Jangan banyak nanya. Dia lagi ada masalah" ujar Nirina ke Yani

"Masalah apaan sih?" tanya Yani

"Kepo lo!" tukas Nirina "udah rel. Jangan terus-terus an nangis. Karena nangis gak bisa nyelesain masalah. Apapun masalah nya lo harus bisa hadapin sendiri. Kalau gak mampu lu bisa bagi-bagi masalah nya ke gue" ujar Nirina yang mulai menenangkan dan memeluk balik Aurel

Aurel melepaskan pelukan nya "Ma..kasih ya..rin" Aurel masih sesenggukan

Dilan masuk dalam kelas dengan santai. Begitu mata nya tak sengaja menyorot Aurel, ia langsung menghampiri Aurel "lu gapapa kan rel?" Tanya dilan panik

"Dilan!! Ada masalah lagi!!" Aurel memegang tangan dilan dengan mata masih berkaca-kaca

"Lu cerita aja ke gue. Kita ke rooftop yuk," dilan memegang tangan Aurel dan menatap Aurel lembut

Aurel mengangguk.

"Aurel ada masalah apa sih? Giliran kita aja gak di bagiin cerita tentang dia giliran Dilan aja, yang ganteng. Di bagiin" semprot Yani

"Aurel mana mau bagi-bagi cerita sama mulut ember kaya lo" Nirina menoyor kepala Yani

"Ihh apaan sih Rina!"
*****

Abyan & Aurel (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang