PHO?

8.5K 369 0
                                    

Aurel berjalan ke kantin karena bel istirahat sudah berbunyi sekitar lima detik yang lalu. Disamping nya ada Hana yang menemani waktu istirahat nya.

"Saya ketoprak sama es teh manis satu. Lu apaan?" Tanya Hana ke Aurel

"Sama in aja deh" jawab Aurel karena ia tidak ingin apa-apa saat ini. Ia juga tidak ingin bertemu Abyan

"Yaudah duduk dulu ya neng," ujar ibu penjual ketoprak dan menyediakan berbagai minuman

Aurel mengangguk lalu ia duduk dengan Hana di salah satu bangku di sana. Bunyi dering iPhone Hana berdenting, ia langsung berkutit dengan iPhone nya sementara Mata aurel asik berkeliaran melihat suasana kantin saat ini. Sedikit ricuh karena suara pembeli yang tidak sabaran dan suara gelegar tawa menghiasi kantin ini.

"Kamu tuh makan celemotan," ujar Seorang laki-laki sambil mengelap sudut bibir kekasih nya

Cewek itu terpaku melihat pacar nya mengelap sisa makanan di sudut bibir nya. Bibir sang perempuan tertarik ke atas yang pertanda dirinya senyum ke cowok nya.

Aurel hanya bisa tersenyum melihat nya. Aurel jadi teringat apa yang dilakukan si cowok itu ke dia. Cowok itu Vano, ia tengah berdua dengan yumna. Kali ini Vano tampak bahagia di sisi yumna sama nya juga dengan yumna yang beruntung dapat berpacaran dengan Vano. Cinta nya yang tak tersampaikan atau lebih tepat nya terjebak dalam hubungan sahabat yang ia jalani dengan Vano. Waktu itu Aurel memang bohong dengan Abyan kalau ia tidak pernah suka. Nyatanya ia suka dan ia sayang banget dengan Vano melebihi sebagai sahabat.

Hana menatap Aurel dengan menaikan satu alis nya. Kenapa teman nya sekarang. Ia lalu melihat dari arah ekor mata Aurel kalau Aurel sedang melihat sepasang kekasih.

Hana menepuk bahu Aurel pelan membuat Aurel tersadar "gua tahu rel, cinta lu gak tersampaikan. Sekarang lu harus mencintai dua orang, calon anak lu dan Abyan" ujar Hana diakhiri dengan senyum

Aurel memeluk Hana "lu teman terbaik gua dan gua gak akan pernah ngecewain lu seumur hidup. Jangan tinggalin gua ya han. Gua sayang lu. Gue mau kita bersahabat"

Hana yang sudah membalas pelukan Aurel hanya bisa tersenyum tipis "apa sekarang gua harus mulai berbuat jahat?" Gumam Hana dalam hati

Aurel melepaskan pelukan nya dari Hana. Aurel tersenyum manis dan Hana membalas dengan senyum tipis. Saat ini banyak hal yang sedang berkecamuk dalam pikiran nya. Ia tidak sanggup untuk melakukan hal jahat setelah ini. Tapi apa boleh buat dirinya sudah menyetujui perjanjian singkat antara dia dan cewek berambut badai berwarna hijau tosca-putih.

Seorang perempuan berambut badai dengan nama di beth baju nya 'Vanesa Dara' sedang melototi Hana. Hana yang menyadari apa arti tatapan itu memutar bola matanya jengah.

"Ini neng makanan nya," ujar ibu penjual ketoprak dengan membawa nampan berisi pesanan Aurel dan Hana

"Makasih Bu," ujar Aurel lalu tersenyum manis

"Iya neng cantik," jawab Bu elis, sang penjual ketoprak di kantin ini

Bu elis membawa kembali nampan nya.

Aurel dan Hana mulai memakan makanan nya. Hana memakan makanan nya sambil memikirkan langkah apa yang harus ia lakukan.

"Yum, dipanggil Bu Lilis" ujar perempuan yang menghampiri bangku Vano dan yumna

"Aku kesana dulu ya," ujar yumna sambil menangkup pipi Vano

"Okey," Vano mengangguk

Yumna berjalan dengan teman nya. Hana yang melihat yumna pergi langsung tersenyum miring.

"Rel, lu terkadang masih inget masa-masa lu sama Vano kan?" Tanya Hana sambil mengunyah

Aurel menghentikan minumnya "hmm..kadang sih. Tapi ya sudah lah gua udah gak mau inget in lagi. Kan gua udah punya abyan" jawab Aurel lalu tersenyum

Hana menghentikan kunyahan nya "gimana lu sampain aja perasaan lu selama ini ke Vano. Dengan begitu hati lu akan tenang saat jauh dari dia" usul Hana dengan santai

"Tapi kalau Abyan tahu, dia bisa marah besar. Gak usah deh Han. Gua bisa kok ngelupain dia" jawab Aurel lalu menyedot minuman nya lewat sedotan

Hana mendengus berat "Aureliaaa... Ini jalan terbaik untuk lu ngelupain dia dengan cepat. Masalah abyan gua yang urus. Lu serahin aja sama gue"

Aurel tampak menimbang-nimbang pikiran nya. Sesekali mata nya melirik Hana yang duduk di depan nya. Hana tampak tersenyum. Hana kan baik. Gak mungkin dia berniat yang gak baik, Aurel bergumam dalam hati

"Okey deh,"

Aurel dan Hana langsung berjalan ke tempat Vano dimana cowok itu menyantap makanan nya sendirian.

"Hai van. Udah lama kita gak ke kantin bareng," sapa Aurel lalu duduk di bangku depan Vano

"Eh iya rel. Lu gak masuk mulu, kemana aja sih?," balas Vano lalu menyudahkan makan nya

"Gua ke sana dulu," ujar Hana pelan

"Cegah abyan kalau kesini," bisik Aurel

Hana mengacungkan jempol nya.
*****

NAFAS Abyan terhenti saat Vanesa mendorong nya ke loker. Posisi nya abyan tersandar di loker dan Vanesa ada di depan nya, tangan nya memegang bahu Abyan sehingga posisi nya sangat dekat kalau orang lihat dari jauh mereka seperti sedang ciuman.

Dilan tengah berjalan untuk ke loker sambil membenarkan rambut nya namun saat melihat Abyan dan Vanesa, dilan menghentikan langkah nya.

"Gak bisa di biarin," ujar dilan lalu melanjutkan jalan nya

Tiba-tiba ada yang menarik kerah baju nya dari belakang, Dilan langsung menoleh "Hana?"

"Mau ngapain?" Tanya Hana dan mata nya sudah mendelik tajam ke dilan

"Lepasin!" Ketus dilan dan berusaha melepaskan tangan Hana dari kerah baju nya

"Sini ikut gua!" Hana langsung menyeret Dilan ke suatu tempat

Sementara Di kantin Aurel menatap Vano canggung "kok lu ngeliatin gua gitu?" Tanya Vano

"Ehmm..ga-papa sih. Gimana kalau kita foto? Udah lama tahu kita gak foto" ujar Aurel lalu tersenyum

"Tumben minta? Ada apaan lu?" Tanya Vano sambil mengeluarkan iPhone nya dari saku baju

"Ya pengen aja," ujar Aurel sambil tertawa

Vano dan Aurel asik berfoto di tengah keramaian kantin sementara Hana dan dilan sedang melihat dari sudut kantin. Hana sibuk memfotoi Aurel dan Vano.

Abyan kualahan menghadapi Vanesa. Vanesa memang perempuan yang terlalu agresif dan obsesi sehingga Vanesa mencium Abyan di dekat loker.

Cekrek!

"Sip foto siap dikirim!" Pekik seorang perempuan yang memfotoi abyan dan Vanesa di samping loker

Abyan & Aurel (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang