Chapter 8

9 0 0
                                    

"ah namaku Kim Seok Jin. Ini kartu namaku. Jika kamu membutuhkan bantuan atau pekerjaan katakan saja padaku" katanya sambil menyodorkan kartu namanya.

"ah iya, namaku Park Ha Ra. Tapi kamu tidak perlu repot-repot melakukan hal ini" kataku sambil menerima kartu namanya dan melihat namanya.

"apa kamu kuliah di sekitar sini?" tanyanya tiba-tiba.

"aku kuliah di universitas H tidak jauh dari café. Lebih baik aku pergi sekarang. Sepertinya temanku mengkhawatirkanku di rumah. Aku permisi" kataku sambil membungkuk dan berlalu pergi begitu saja. Aku melihat handphoneku yang baru menyala, ternyata Eunha sudah menelponku sejak tadi bahkan Jungkook dan Taehyung juga. Mereka pasti mengkhawatirkanku.

Seokjin POV

Gadis itu berlalu begitu saja dengan sangat terburu-buru. Park Ha Ra, nama yang bagus. Dia terlihat sangat baik dan cantik. Belum pernah aku bertemu dengannya padahal kami satu kampus. Ya, mungkin karena aku kuliah sambil kerja makanya tidak pernah bertemu dengannya.

"wah apa anak ibu sedang jatuh cinta?" tanya ibu tiba-tiba membuyarkan lamunanku.

"apa sih eomma. Aku hanya mau berterima kasih saja" kataku sedikit malu.

"ah tidak usah bohong, ibu bisa lihat itu di matamu. Tapi gadis itu memang hebat, tidak aneh jika anak ibu ini tiba-tiba jadi sangat antusias seperti ini" kata ibu sambil berdiri berjalan, aku pun mengikitu dia dari belakang.

"ibu, dia sudah menyelamatkan ibu. Tidak tau deh kalau dia tidak ada. itulah mengapa aku memberikan kartu namaku dan berharap dia menghubungiku. Aku ingin membalas semua kebaikannya" kataku sambil tersenyum.

"ibu tau kalau itu, tapi pandanganmu berbeda saat melihatnya tadi. Seperti ada yang lain, jangan-jangan kamu jatuh cinta pada pandangan pertama" kata ibu membuatku jadi merasa tidak enak. Aku tidak tau, tapi memang gadis terlihat berbeda bahkan dia sangat cantik.

~*~

Aku bersiap-siap untuk berangkat ke kampus. Hari ini aku tidak bekerja karena ada yang harus aku urus di kampus. Banyak sekali yang aku tinggalkan di kampus selama bekerja.

"hari ini kamu ke kampus? Apa kamu tidak ada pekerjaan di kantor?" tanya ibu sambil menyediakan makanan di atas meja.

"tidak bu. Lagipula ada tugas yang harus aku kumpulkan dan juga aku harus mengumpulkan laporan tentang pekerjaanku" kataku sambil memakan sarapan yang ibu buat pagi ini.

"ya... dia memang sedang tidak ada pekerjaan bu. Lagipula tidak baik juga kalau dia terus menerus berada di kantor. Biarkan dia bertemu dengan teman-temannya" kata ayah tiba-tiba muncul dengan pakaian yang rapi.

"apa hari ini ada meeting penting, sampai-sampai ayah sudah rapi sepagi ini?" tanyaku heran. Biasanya dia baru berangkat nanti setelah aku berangkat ke kantor.

"ada meeting penting, sebenarnya kamu harus ikut. Tapi ya, sudah ada yang menggantikan kok" kata ayah. Aku jadi merasa tidak enak, seharusnya aku pergi ke meeting itu saja, jika memang benar-benar penting.

"maaf yah, seharusnya aku ikut ayah saja" kataku sedikit menyesal.

"tidak apa, kuliahmu juga penting" kata ayah santai sambil menikmati kopi yang tadi ibu buat.

"bagus kalau Seokjin ke kampus. Ibu rasa dia juga ingin bertemu gadis itu" kata ibu tiba-tiba membuat aku tersedak.

"gadis yang mana?" tanya ayah.

"yang kemarin menyelamatkan ibu. Ibu rasa anak kita satu-satunya ini ingin bertemu dengannya" kata ibu membuat aku jadi malu.

"apa sih ibu. Aku kan harus memberikan laporanku dan bertemu dengan dosen" kataku sambil menyeka sisa makanan yang ada di wajahku.

GIVE UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang