"Sial!" Umpat Kim Mingyu. Segala usaha telah dia kerahkan untuk membuat barang seujung jarinya saja bergerak, tapi tak membuahkan hasil apapun. Percuma, sepertinya dia sudah dikutuk menjadi batu oleh perempuan yang saat ini sedang berjalan kearahnya dan dibanding takut, Mingyu lebih merasa frustrasi karena tidak bisa bergerak sama sekali.
"Apa maumu?"
Perempuan itu tidak menjawab dan hal itu membuat Mingyu semakin frustrasi.
"Hei, jawab aku! Apa maumu? Apa yang kau lakukan padaku? Kenapa aku tidak bisa bergerak?!"
Lagi-lagi dia tidak menjawab. Saat dia berada tepat dihadapan Mingyu, dia hanya diam tak bergeming. Anehnya, bahkan dalam jarak sedekat itupun Mingyu masih tidak dapat melihat bagaimana rupa perempuan tersebut. Ada semacam kabut yang menutupi wajahnya.
'Makhluk apa sebenarnya perempuan ini?' pikir Mingyu. Mana ada manusia yang tidak punya wajah sepertinya.
"Kim Mingyu..."
Perempuan itu menyebut namanya lalu merapalkan sebuah kalimat yang tidak bisa didengar dengan jelas oleh Mingyu dan saat perempuan itu berhenti merapal, saat itu pula Mingyu kehilangan kesadarannya.
👉👈👉👈👉👈👉👈👉👈
Wonwoo mengerang kesal saat namanya dipanggil.
"Son kyusu-nim, tolong jangan panggil aku lagi. Aku mengantuk karena semalaman tidak tidur," gerutu Wonwoo.
Seisi kelas tidak ada yang menunjukkan reaksi berarti saat mendengar Wonwoo yang dengan seenaknya menggerutu dihadapan dosen. Itu adalah hal yang biasa terjadi jika kau sekelas dengan Jeon Wonwoo.
"Memangnya apa yang kau lakukan semalaman, hm, Jeon Wonwoo?"
"Shin kyusu-nim menyuruhku untuk mengerjakan laporannya secara mendadak semalam dan aku ingin tidur sekarang."
"Kalau kau ingin tidur, di rumah saja. Jangan di kelasku."
"Akan kulakukan kalau absenku aman."
"Jeon Wonwoo..." Geram Son kyusu-nim.
"Kalau bukan karena haraboji, aku sudah lulus sejak dua tahun yang lalu. Kalian membutuhkanku untuk mencetak nama baik universitas tapi, aku sudah tidak membutuhkan pelajaran dikelas ini lagi. Jadi, lanjutkan saja kelas anda, abaikan keberadaanku."
👉👈👉👈👉👈👉👈👉👈
Wonwoo keluar kelas dengan wajah kusut. Siapa yang bisa tidur dengan nyenyak di kelas? Mungkin ada yang bisa, tapi tidak dengan Wonwoo. Begitu keluar, dia langsung berjumpa dengan Soonyoung dan langsung memeluk leher Soonyoung dari belakang.
"Tuntun aku ke kantin, Soon. Aku mengantuk sekali," ujar Wonwoo dengan kepala yang menunduk dan mata terpejam. Soonyoung meliriknya sinis, "Tidak minta kugendong sekalian?" ujarnya sarkastis.
"Oh, boleh? Oke."
Wonwoo melompat ke punggung Soonyoung tiba-tiba. Hampir saja mereka berdua terjungkal kedepan.
"Sialan kau!"
"Ya, ya, ya. Terserahmu saja, aku memang sial. Ayo ke kantin. Jalan, ayo, jalannnn..."
Setelah berkata demikian, Wonwoo melanjutkan tidurnya sementara Soonyoung menggerutu sepanjang jalan.
👉👈👉👈👉👈👉👈👉👈
Mingyu tersadar setelah sekian lama pingsan. Sejauh matanya memandang yang dilihatnya hanya hitam, gelap.
"Ah, sialan!"
Mingyu mengumpat lagi saat menyadari bahwa dirinya sedang terikat dengan posisi berbaring.
"Oi! Siapapun yang diluar, TOLONG AKU!"
BRAK!
Bukannya pertolongan, yang Mingyu dapat adalah suara gedoran kuat dari luar. Mingyu sedikit berjengit karena kaget, tapi setidaknya dia tahu kalau ada orang di luar.
"Lepaskan aku!"
Mingyu bergerak meronta, membuat ranjang yang ditempatinya mengeluarkan suara berdecit tak menyenangkan.
"LEPASKAN AKU! KALIAN AKAN BERADA DALAM MASALAH BESAR KALAU TIDAK MELEPASKANKU SEKARANG JUGA."
"Hei, ayolah, lepaskan... Ini sudah tidak lucu lagi."
"Siapa kau sebenarnya? Sasaeng fan? Apa yang kau inginkan dariku?"
"Lepaskan aku sekarang dan aku janji akan mengabulkan semua permintaanmu."
"Aku bersungguh-sungguh!"
Tiba-tiba saja pintu dibuka dengan kasar. Cahaya terang menyerbu masuk ke dalam mata Mingyu, membuatnya mengedipkan mata beberapa kali untuk menyesuaikan diri dengan pencahayaan yang ada.
Mata Mingyu seketika melotot saat melihat yang masuk ke tempatnya disekap bukanlah si perempuan yang tadi membuatnya pingsan melainkan seorang laki-laki berbadan kekar mirip Dwyne Johnson.
"Well, tidak jadi. Aku baik-baik saja. Tidak perlu mendekat..."
Mingyu mulai panik saat si Dwyne Johnson jadi-jadian itu mengabaikan ucapannya.
"JANGAN MENDEKAT! AAAAAA~"
BUAGH!
Mingyupun akhirnya kembali tak sadarkan diri setelah menerima satu pukulan straight tepat di wajahnya.
👉👈👉👈👉👈👉👈👉👈
Wonwoo terbangun di atas ranjang ruang kesehatan. Sekelilingnya sepi, tidak ada tanda-tanda dari dua hamster peliharaannya (baca: Soonyoung dan Jihoon) di sekitarnya.
"Hmm, pintar juga Soonyoung membawaku kemari."
Wonwoo mengangkat tangan kirinya untuk melihat jam setelahnya dia turun dari ranjang, meraih tasnya dan keluar dari ruang kesehatan secepat kilat.
Tapi, baru dua langkah, tubuh Wonwoo oleng ke samping sehingga membuat Wonwoo terpaksa menumpukan tubuhnya pada dinding. Satu tangannya memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit. Pandangannya berkunang-kunang dan hal terakhir yang diingatnya adalah Soonyoung dan Jihoon yang berlari menghampiri dirinya yang mulai kehilangan kesadaran.
👉👈👉👈👉👈👉👈👉👈
To be continued...
Preview chapter berikutnya:
"Ho! Apa ini? Kenapa aku bisa mendengar suara orang lain di dalam kepalaku?"
"Keluar dari pikiranku!"
"Jeon Wonwoo! Jeon Wonwoo! Wonuwonuwonuwonuwonuwonuwonuwonuuuuuu~"
"Soon, menyingkir. Aku mau menghantamkan kepalaku ke dinding..."
Grey's Chitchat:
Aku baru ingat kalau punya ff ini di draft. Wahahahaha 😂 Padahal hutangku masih banyak 😢
So... New project. Lanjut atau tidak?
KAMU SEDANG MEMBACA
[MEANIE] - THE TELEPATHY
FantasyHALLYU STAR KIM MINGYU DICULIK! Disaat dirinya disekap dan hampir putus asa untuk melepaskan diri, pikiran Mingyu terhubung dengan pikiran Jeon Wonwoo, si cuek-tiran-tsundere yang tidak peduli dengan urusan orang lain. "Kumohon, tolong aku..." - Ki...