"Wonwoo!"
Jihoon dan Soonyoung beruntung karena mereka tiba di kafe dengan cepat. Beberapa orang sudah mengerumuni Wonwoo yang tergeletak tak sadarkan diri di lantai dan Soonyoung buru-buru menyelip untuk memapah Wonwoo dibantu oleh Jihoon.
"Ji, kau yang menyetir. Aku panik sekarang," ujar Soonyoung sambil mengatur posisi Wonwoo sedemikian rupa supaya dapat berbaring di jok belakang bersamanya. Jihoon merogoh saku celana Soonyoung untuk mengambil kunci dan mengambil posisi di balik kemudi.
"Sudah?" Tanyanya sambil melirik melalui kaca.
"Sudah."
"Pegangan."
👉👈👉👈👉👈👉👈👉👈
Mingyu mondar-mandir dengan gelisah di ruang sekapnya. Dia sudah tidak memikirkan tentang manajernya itu lagi tetapi sibuk memanggil Wonwoo, mencoba untuk membuatnya tidak kehilangan kesadarannya sepenuhnya.
"Wonwoo, jawab aku..."
Mingyu bisa mendengar jawaban Wonwoo walaupun sangat pelan dan samar, tanda bahwa Wonwoo belum sepenuhnya pingsan.
"Bertahanlah. Jangan tinggalkan aku..."
Setelahnya, Mingyu tidak mendengar apapun. Hampa. Dia sendiri lagi. Dia mencoba untuk meraih Wonwoo, tapi tetap tidak ada jawaban.
"Arghhh!"
👉👈👉👈👉👈👉👈👉👈
Seharusnya, dari kafe tadi, akan memakan waktu sekitar setengah jam untuk sampai di rumah sakit terdekat. Tapi, berkat Jihoon, mereka bisa sampai hanya dalam kurun waktu kurang dari 15 menit.
Jihoon buru-buru keluar dan memanggil petugas jaga lalu bersama Soonyoung, mereka mengantar Wonwoo masuk ke UGD.
"Kakek, ini Jihoon. Wonwoo masuk rumah sakit lagi."
Kakek Wonwoo yang berada di ujung line satunya terdengar panik dan menanyakan ini-itu pada Jihoon. Selagi Jihoon mengabari kakeknya Wonwoo, Soonyoung sibuk mengikuti kemana arah brankar Wonwoo didorong dan berhenti di depan ruang UGD. Dia tidak diizinkan masuk.
Bukan pertama kalinya kejadian seperti ini menimpa Wonwoo. Rival-rival bisnis kakeknya sudah berulang kali menargetkan Wonwoo dan membuat Wonwoo berakhir di ruang gawat darurat rumah sakit. Tapi, kali ini keadaannya terlihat lebih parah.
Soonyoung merogoh saku jaketnya, mencoba untuk menemukan ponselnya dan setelah dia mendapatkan benda pipih tersebut dia langsung menghubungi ayahnya.
"Appa, seseorang menyerang Wonwoo lagi. Tolong cari tahu. Aku yang akan turun tangan menghajar mereka nanti."
Permintaan Soonyoung langsung disetujui oleh ayahnya. Tak berselang lama, Jihoon menghampirinya.
"Aku sudah mengabari kakek. Abeoji juga sudah mulai bergerak untuk mencari tahu siapa pelakunya."
Soonyoung mengangguk, "Appa-ku juga sedang mencari tahu pelakunya. Seharusnya kita akan segera tahu kurang dari dua jam."
👉👈👉👈👉👈👉👈👉👈
Mingyu masih berusaha untuk melakukan kontak dengan Wonwoo. Berharap Wonwoo menjawabnya meskipun singkat. Tapi, lamunannya buyar saat mendengar suara gaduh dari luar. Buru-buru dia mendekat ke pintu dan mencoba untuk menguping. Baru sebentar, dia terdorong ke belakang karena pintu ruang sekapnya dibuka.
Dia mengenali wajah pria yang berdiri di hadapannya saat ini. Detektif yang sempat dimintai bantuan oleh Wonwoo beberapa jam yang lalu.
"Cepat sekali..."

KAMU SEDANG MEMBACA
[MEANIE] - THE TELEPATHY
FantasyHALLYU STAR KIM MINGYU DICULIK! Disaat dirinya disekap dan hampir putus asa untuk melepaskan diri, pikiran Mingyu terhubung dengan pikiran Jeon Wonwoo, si cuek-tiran-tsundere yang tidak peduli dengan urusan orang lain. "Kumohon, tolong aku..." - Ki...