"Telepati?"
Jihoon dan Soonyoung mengangguk serentak sementara Matthew melihat keduanya dengan pandangan tak percaya sambil menyandarkan punggungnya pada badan kursi.
"Kalian bercanda?"
"Kami serius, hyung."
Kalau dipikir-pikir lagi, memang apa yang dijelaskan oleh Soonyoung dan Jihoon cukup masuk akal. Terlebih lagi dia juga sudah mendengar laporan aneh dari Wonwoo beberapa waktu lalu. Dimana Wonwoo bisa mengetahui keberadaan Mingyu dan berkata bahwa Mingyu yang memberitahunya padahal saat itu Mingyu sedang disekap.
"Aku ingin percaya, tapi hal itu tetap saja terdengar tidak masuk akal. Atasanku tidak akan menerima alasan seperti itu."
"Atasanmu itu, 'kan ayahku, hyung. Tenang saja," ujar Jihoon. Tangannya ia kibas-kibaskan, tanda agar Matthew tidak perlu menghawatirkan tentang alasan logis yang harus ia sampaikan di dalam laporannya nanti.
"Nanti, kalau keduanya atau paling tidak salah satu dari mereka sudah sadar, hyung bisa tanyakan sendiri pada mereka."
👉👈👉👈👉👈👉👈👉👈
Saat membuka matanya, Mingyu langsung tahu bahwa dirinya tidak sedang berada di dunia nyata. Seluruhnya gelap. Dia bahkan tidak bisa melihat apa yang ada di dekatnya.
"... Gyu?"
"Mingyu..."
Kemudian dia mendengar namanya dipanggil berulang kali. Kepalanya menoleh ke segala arah, mencoba untuk menemukan asal suara, namun tidak bisa. Suara itu seolah datang dari berbagai sisi.
"Wonwoo?"
"...Min...," suaranya terdengar makin pelan, "...Gyu...," dan kemudian menghilang. Detik berikutnya, Mingyu merasa bagaikan sedang ditarik ke dalam kegelapan itu sendiri dan sebuah sentakan kuat membuatnya terbangun. Kali ini benar-benar di dunia nyata karena dia bisa melihat raut khawatir Soonyoung dan Jihoon.
"Apa yang terjadi? Aku yakin aku mendengarmu menyebut nama Wonwoo tadi," kata Jihoon.
"Bagaimana keadaan Wonwoo?"
"Masih belum ada perkembangan. Dia masih koma."
Tepat setelahnya, Mingyu tiba-tiba saja merasa napasnya sesak dan kepalanya sakit sekali. Soonyoung segera keluar untuk memanggil dokter, sementara Jihoon kelabakan karena harus menerima telepon dari Matthew dan juga mengawasi Mingyu secara bersamaan.
"Apa?!" Pekikan Jihoon membuat beberapa orang yang berlalu-lalang di dekat ugd menoleh ke arahnya. Dia baru saja diberitahu kalau Wonwoo mengalami kejang dan pernapasannya kembali terganggu. Keadaan yang mirip juga terjadi pada Mingyu lalu di tengah-tengah rasa paniknya, Jihoon mendapatkan sebuah pemikiran.
Dia memegang kedua bahu Mingyu dan mencoba untuk membuat Mingyu terfokus padanya meski sedang dirundung rasa sakit.
"Mingyu-ssi, dengarkan aku! Kalau kalian benar-benar terikat, maka sakitnya Wonwoo adalah sakitmu juga. Wonwoo tidak bisa berjuang sendiri di sana. Kau harus membantunya. Bagaimanapun caranya, tolong lakukan sesuatu!"
Napasnya masih agak tersengal dan kepalanya juga masih terasa berdenyut dan sakit tapi Mingyu sedikit banyak paham dengan apa yang Jihoon maksudkan. Jika Wonwoo bisa mempengaruhi performanya, maka seharusnya dia juga bisa melakukan hal yang sama terhadap Wonwoo. Jika dia baik-baik saja, maka Wonwoo juga akan baik-baik saja.
"Ji–"
"Iya, apa? Apa?" Jihoon dengan cepat menanggapinya karena dia tahu kalau Mingyu juga kesulitan untuk berbicara banyak dengan kondisinya yang sekarang.

KAMU SEDANG MEMBACA
[MEANIE] - THE TELEPATHY
FantasyHALLYU STAR KIM MINGYU DICULIK! Disaat dirinya disekap dan hampir putus asa untuk melepaskan diri, pikiran Mingyu terhubung dengan pikiran Jeon Wonwoo, si cuek-tiran-tsundere yang tidak peduli dengan urusan orang lain. "Kumohon, tolong aku..." - Ki...