Hurt

3.3K 217 14
                                    

"Sebelum ke wahana Ice skating, aku ingin naik bianglala dulu, boleh kann?" rengek Hyora setelah selesai menghabiskan dua piring makanan.

"Yak bukankah kau benci ketinggian Hyo?"

"Tidak. Aku ingin memotret sesuatu diatas sana."

"Aigoo baiklah, ayo."

Hyora menarik sudut bibirnya saat permintaannya dikabulkan begitu cepat. Ia sudah tak sabar menyaksikan pemandangan kota Seoul dari atas dan mengabdikannya lewat kamera ponselnya. Sementara di sisi lain, Yeonjoo masih terlihat murung, semangatnya tiba-tiba saja memudar seiring berjalannya waktu.

"Yeon sayang.. " rangkul Jaerin "Jangan sedih."

"Aku tidak sedih."

"Kau bohong. Raut wajahmu itu mengatakan semuanya."

"Sungguh, aku baik-baik saja."

"Aku tahu waktu-waktu menyenangkan seperti ini sangatlah jarang terjadi dan kau berharap bisa bermain bersamanya kan? Terlebih ini pertama kalinya semenjak pria itu menyandang status sebagai kekasihmu. Akan tetapi kau harus tetap sabar dan tersenyum walaupun hatimu berkata sebaliknya."

"Aku tahu."

"Ada sahabatmu yang selalu menemanimu setiap saat. Jadi kau harus janji padaku untuk bersenang-senang hari ini. Ottokhae?"

"Arra, arra. Aku akan mencobanya."

"Yak begitu dong. Kau jelek saat cemberut." ujar Jaerin sembari mencubit pipi Yeonjoo. Gadis itu kemudian berlari menyusul kedua temannya meninggalkan Yeonjoo yang masih terkejut diam akibat cubitan keras yang mendarat sempurna di pipi mulusnya.

"Yak haish berhenti mengomentari wajahku Kang Jaerin!"

...

"Udaranya sejuk sekali... "

"Anginnya dingin sekali.. "

"Pemandangannya indah sekali... "

"Hatiku remuk sekali... "

"Ahahahaha. "

"Yeon! Aku tahu bagaimana mengatasi rasa sedihmu itu!" seru Hyera

"Bagaimana?"

"Teriakan nama seseorang sekeras mungkin. Aku dengar  cara itu paling efektif untuk mengeluarkan semua rasa sedihmu itu."

Yeonjoo mengkerutkan dahinya "Kau ingin aku disangka orang gila nantinya?"

"Aish tidak akan ada yang mendengarmu!"

"Arraseo! Ehemm."

Yeonjoo menetralkan tenggorokannya. Ia tidak mau suaranya terjepit saat mencapai klimaksnya. Bisa-bisa ia malu dan dijadikan bahan obrolan oleh ketiga sahabatnya di perjalanan pulang nanti.

"CHO KYUHYUN SARANGHAEEEE!" teriak Yeonjoo sekuat tenaga.

"Wah~ daebak!"

"Lagi, Yeon!" seru Hyera.

"CHO KYUHYUN PABBOYAAAAAAA!".

"Ahahahahaha."

"Lega bukan?"

"Aahh pita suaraku." Yeonjoo mengambil botol minumannya dan menegaknya satu kali hentakan "Ahh tenggorokanku sakit."

That Feeling [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang