Please give vote and COMENT YA...
Semenjak hari itu Cristian bisa dikatakan hampir setiap hari datang ke flat Yuki. Cristian datang dengan berbagai alasan begitu sebaliknya Yuki berusaha menghindarinya dengan berbagai alasan juga. Cristian merasa bingung, bagaimana caranya agar Yuki mau pergi dengannya. Segala taktik yang ia miliki sudah semua ia terapkan. Cristian seperti kehabisan amunisi saat berperang untuk mendapatkan Yuki. Kini tiba saatnya mengganti taktik perang.
Beberapa hari ini Yuki merasa bersyukur karena ia tidak melihat batang hidung Cristian ketika membuka pintu flatnya. Hari-hari damainya telah kembali, tanpa ada gangguan dari Cristian, tanpa ada rayuan gombal seribu alasannya. Yuki yang datang ke tempat kerjanya dengan wajah ceria dan senyum lebar membuat teman kerjanya merasa heran. Itu karena sebelumnya, hampir satu minggu ini Yuki selalu datang dengan mood yang jelek. Padahal, menurut gosip yang beredar, belakangan ini Yuki selalu diantar oleh seorang pria tampan dengan mobil keren yang selalu terparkir sempurna didepan kantor saat pagi. Bahkan beberapa teman kerja wanitanya merasa iri dan sayang ketika melihat Yuki cuek terhadap pria yabg selalu mengantarnya kerja. Pria tampan, kaya, sopan dan romantis, mereka tudak akan melepaskan ikan besar seperti yang Yuki lakukan jika mereka menjadi Yuki.
Yuki merasa harinya bagai di surga, setelah berada di neraka karena gangguan dari Cristian. Kini ia bisa menjalani harinya dengan tenang. Tidak sepenuhnya tenang sebenarnya. Bagaimana tidak, Mila yang berpura-pura menjadi Maggie belum ada kabar sama sekali setelah mereka menjalani upacara pernikahan. Bertanya pada Cristian, juga Yuki tidak mau. Itu sama saja dengan melambungkan ego Cristian lebih tinggi karena Yuki membutuhkan bantuan pria tersebut. Mila sama sekali tidak menghubunginya, bahkan Kay tidak memberitahukan kepada mereka kemana Kay merayakan bulan madunya.
Namun, dewi fortuna tidak memihak padanya. Suara bel di pintu membuat senyumnya menghilang. Ini pasti Cristian, batin Yuki. Dengan menggerutu dan berat hati, Yuki membuka pintu dan yang ia dapatkan sungguh jauh dari apa yang ia bayangkan. Syavira Koeswoyo. Vivi, adik dari Kamila Koeswoyo.
"Jadi Kak, dimana kak Mila?", tanya Vivi tanpa menunggu untuk dipersilahkan masuk.
.
.
.Saat ini Yuki merasa pusing memikirkan alasan untuk disampaikan pada Vivi, meskipun sudah diberi alasan yang sedikit mirip dengan kondisi Mila saat ini Yuki masih merasa was-was ditambah dengan Cristian yang tiba-tiba datang dan memintanya untuk datang ke pesta perayaan Kay dan Maggie bersamanya. Jika bukan karena Vivi yang membukanya dan berada disana, Yuki mungkin sudah menendang keluar pria mata keranjang itu.
"Kak? apa kau sangat mengenal baik orang satu ini?" bisik Vivi. Mereka sedang dalam perjalanan ke penthouse Kay.
"Tidak begitu baik, dia adalah teman dari seseorang yang kakakmu kenal. Hanya saja kau harus berhati-hati dengannya." Yuki masih mengawasi cristian yang mengemudi dengan tenangnya.
"Apa kau mengakui ketampananku?", ujar Cristian begitu mendapati Yuki memandangi dirinya. Cristian tertawa begitu melihat Yuki mencibir lalu melengos.
Yuki hampir saja tidak bisa menahan godaan untuk menjatuhkan rahangnya begitu melihat kediaman Kay. Luas? Iya tentu saja. Simple? Bisa dibilang begitu, dan jangan lupa ada kesan mewah dari pilihan perabot dalam kediaman Kay. Namun bukan hal itu yang harusnya Yuki khawatirkan saat ini, satu hal pasti yang dikhawatirkan perlu ia khawatirkan sekarang adalah reaksi Vivi saat melihat kakaknya berperan sebagai orang lain. Kemungkinan besar adalah Vivi akan marah dan membawa kakaknya pergi, tapi itu sqlah besar Vivi hanya diam dan ditengah acara makan malam tersebut Vivi benar-benar besrikap layaknya seorang adik yang mengidap sister complex. Untuk selanjutnya bisa ditebak, terjadi persaingan antara Kay dan Vivi. Setelah itu, Vivi hanya diam dan menatap tajam Kay. Yuki berpikor jika ini akan menjadi malam yang panjang dan melelahkan larena Vivi akan menginterogasi Yuki panjang lebar
Senyum Yuki langsung menghilang setelah mendapat sebuah pesan. Begitu acara BBQ sudah selesai, Yuki segera undur diri. Cristian yang sedari tadi memerhatikan sikap diam dan gelisah Yuki tidak mempertanyakan hal tersebut. Ia berpikir mungkin Yuki membutuhkan waktu untuk sendiri dan ada waktu tersendiri gadis itu akan bercerita padanya meskipun dengan sedikit paksaan.
Benar tebakan Cristian, gadis itu bahkan belum masuk ke rumah mungilnya, tapi ia sudah akan pergi lagi. Yuki memberikan kunci rumahnya dan berpesan pada Vivi untuk tidak menunggunya. Vivi yang sedari tadi menyadari perubahan sikap Yuki hanya mengangguk setuju. Sahabat kakaknya ini tidak jauh berbeda dengan sang kakak yang pandai memendam rahasia. Bedanya jika Mila masih bisa bercerita dengan beberapa orang kepercayaannya, namun tidak dengan Yuki. Yuki hanya memilih untuk bercerita dengan kakaknya saja. Entah apa yang Mila lakukan hingga bisa menembus family area Yuki, karena setahu Vivi, Yuki tidak pernah menceritakan keluarga besarnya kepada siapapun.
Itu sungguh berbeda dengan dirinya. Vivi ingat ketika ibu mereka datang, Yuki menangis dalam pelukan ibunya. Lamunannya tersadar begitu melihat Yuki masuk kedalam mobil pria yang mengantar merka tadi, Cristian.
"Masuk, akan kuantar kemana kau akan pergi, lagipula ini sudah malam. Meskipun kau bisa bela diri, kau tetap perempuan. Aku hanya ingin kau memastikan tiba dengan selamat." Cristian membuka pintu mobilnya. Sebelum Yuki sempat memprotes, Cristian mendudukkan Yuki kedalam mobilnya dan menguncinya.
Cristian memang benar soal bagian malam. Lagi pula Yuki hanya ingin cepat sampai. Karena baginya ini adalah masalah besar. Keluarganya mengadakan rapat keluarga saat ini.
ČTEŠ
Sang Casanova London
RomanceBagi Cristian tidak ada seorang wanita yang ampu menolak pesona sang Casanova London. Diantara para sahabatnya, hanya dirinya yang menganggap para wanita yang telah ia taklukan sebagai piala. Kini ia tidak bisa menyebut dirinya Sang Casanova j...