S

11 2 0
                                    

LORI yang menangkut barang barang pemindahan fathi berhenti di sebelah rumah jiran barunya . Oleh kerana fizikal lori itu besar , itu pasallah dia parking tepi situ .

Pekerja lain mula mengangkut barang pindahan dia masuk ke dalam rumah sewa baru dia . Fathi juga tidak ketinggalan menolong mengangkat kotak kotak yang diisi barang peribadi miliknya .

" haa letak dekat situ . Yaya .. situ ." Jarinya lurus menunjuk arah kepada pekerja yang kini sedang mengangkut katil queen ke dalam bilik baharunya . Yakni katil tersebut baru dibeli olehnya .

Agak lama masa yang diambil untuk pemunggahan barang tersebut sehinggakan ada yang kaki terseliuh lalu cramp , ada yang mati keciritan ,  ada juga yang mengalami bulu ketiak pening , tambahan pula ada yang terlalu letih lalu koma disitu , serta tali pusat terkeluar .

Setelah dua jam minit terakhir , pekerja pekerja tersebut being extra pabila mata diorang menangkap duit berkepul kepul ditangan fathi . Selesai sahaja mengangkut barang , berderet deret mereka beratur untuk mengambil upah .

Pekerja yang lainya seperti kaki terseliuh terus lega . Yang mati keciritan terus hidup kembali dan yang koma terus bangun pergi mendapatkan upah mereka .

Bila dapat sahaja duit upah , terus pekerja pekerja tersebut pulang dengan hati yang riang , aman sentosa , aman damai dan aman palestin .

Okay . Kita bukan nak cerita pasal pekerja itu . Sebaliknya tentang si Ahmad Fahi Amri Bin Farhan Fadzli yang kini sudah terduduk letih pada sofa .

" assalamualaikum ~" kedengaran suara mendayu dayu halus memberi salam .

Pantas kaki fathi bergerak keluar dari rumahnya dan menuju ke pintu pagar . Kelihatan seorang wanita cantik bertudung litup tersenyum senyum memandang dia . Eh kenapa pulak ni ?

" walaikumsalam ." Jawabnya sopan . Dia agak kekok untuk beramah mesra dengan jiran baharunya ini .

" awak baru pindah sini ye ?" Soal gadis lawa itu kepada fathi dan mendapat anggukan kepala darinya .

Dah sah sah lah dia baru pindah . Takkan tak perasan kot lori besar gedabak baru keluar dari sini . Bau asap lori pun masih tak hilang lagi .

" sorang jeke ?" Tanya manusia dihadapannya lagi .

" ha'ah sorang je ." Fathi seraya tersenyum . Mungkin gadis ini ingat dia pindah bersama family lettew .

" ouh akak kak deen . Rumah akak selang sebelah rumah awak aje ." Sembang gadis yang dikenali sebagai kak deen itu . Wait akak ?

" nama awak sape ?" Aih , ramah bebenor kak deen ni sembang .

" saya fathi amri . Just fat for short . I'm 27 years old . Akak umur berapa ?"

" ouh , poorly i'm totally 30 ." Jawab kak deen . Dia tahu yang anak muda dihadapannya ini comfem comfem tidak percaya dengan umurnya .

Ah biasalah still babyfaces gituh !

Terkejut beruk fathi mendengar jawapan kak deen itu . Mati mati dia ingat kak deen itu muda daripadanya .

" young man , dont stare me like that . Come , jemput lunch dekat rumah akak. "

Ajakkan kak deen membuatkan fathi diserang rasa segan . Awek ajak lunch kot ofkos segan wa cakap lu ! Dia menggaru garu kepalanya yang tidak gatal .

" ermm sure ke akak ?" Soalnya meminta kepastian .

" geuromm ( of course ) .. my husband treat. "

Gulp ? Hus-band ? Kawen dah rupa-rupanya .

" ouh . Okay ." Akur fathi .

The Lepat Pisang (lovestory)Where stories live. Discover now