Ini sudah pukul 7.30 dan gue udah siap dengan pakaian simple gue. Kaos berwarna maroon dan hotpants jeans gue. Yang gak lupa juga gue padukan dengan sneakers hitam dan sedikit sapuan make up.
Gue mengambil hp gue dan membuka chat gue dengan Ari.
AzuraHarissa : gue udh siap. lo udh?
Tiba - tiba terdengar bunyi bel. Itu pasti Ari. Gue membuka pintu dan ya, itu Ari.
"Udah?" tanya Ari yang gue balas dengan anggukan. Gue dan Ari melangkah bersamaan menuju parkiran.
~ ~ ~
Ari memberhentikan mobilnya di toko bunga. Gue yang kebingungan hanya mengikuti langkah Ari keluar.
"Mbak, minta rangkaian bunga Lily putih dua, yang ukuran sedang." ucap Ari kepada penjual bunga nya. "Lo suka bunga apa?" tanya Ari tiba - tiba.
"Hah?" ucap gue spontan saat mendengar pertanyaan Ari.
"Lo suka bunga apa, Ara?" ulang Ari.
"Aster pink?" ucap gue tidak yakin.
"Sama rangkaian aster pink satu, yang ukuran sedang juga." ucap Ari kemudian.
"Loh buat apa?" tanya gue sedikit panik.
"Ini mas, rangkaian bunganya. Totalnya 300 ribu ya." ucap penjual bunga yang kemudian diikuti dengan Ari yang menyerahkan 3 lembar 100 ribu-an.
"Makasih, mbak." ucap Ari sebelum melangkahkan kakinya kembali ke dalam mobil.
"Itu bunganya buat siapa, Ar?" tanya gue penasaran.
"Buat orang spesial." jawab Ari singkat. Dan gue disini masih gak ngerti apa - apa.
~ ~ ~
Mobil yang gue tumpangi mulai memasuki kawasan pemakaman. Pemakaman? Ari mau ngapain? Ari memarkirkan mobilnya dilahan yang tersedia dan mulai berjalan - dengan bunganya - meninggalkan gue. Gue yang tidak tau apa - apa hanya mengikuti Ari dari belakang.
Ari berhenti di antara 2 makam yang memang sepertinya dibuat berdekatan. Ari meletakkan masing - masing rangkaian bunga Lily putih diatas 2 makam tersebut. Ari yang melihat gue hanya terdiam kebingungan akhirnya mengkode gue untuk mendekat.
"Yang sebelah kanan itu Mama gue. Yang sebelah kiri itu Papa gue. Mereka berdua meninggal saat kembali dari perjalanan bisnis." ucap Ari tiba - tiba.
"Bunga Lily putih adalah bunga kesukaan mereka berdua. Awalnya bunga kesukaan Papa, tapi karena memang dasarnya sehati, Mama jadi ikut suka." ucap Ari sambil mengenang. Jujur, itu kalimat terpanjang Ari yang pernah gue dengar.
"Dan yang satu lagi, buat lo. Orang spesial ketiga." ucap Ari sambil menyerahkan rangkaian aster pink ke arah gue. Gue pun menerimanya dengan ragu - ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not a Boyfriend
Teen Fictionlove at first sight? apa itu? gak ada kata - kata itu di dalam kamus Ara. pacaran? apa itu? gak ada kata itu dalam kamus Ari. menyerah? apa itu? gak ada kata itu dalam kamus Ano. kisah tentang 3 orang remaja yang masih harus belajar tentang banyak h...