"Gue depan rumah lo,keluar ya" sebuah pesan whatsapp baru saja tertera di notification gadget Chelsea
"Serius?gue kebawah sekarang" jawab Chelsea cepat.
..........
Bagas,masih menahan emosinya yang sedari tadi semakin memuncak,jujur saja dia sangat benci diatur,menurutnya waktu yang ia miliki adalah miliknya sendiri,sesuka hatinya ia pergunakan waktunya untuk hal yang membuatnya merasa nyaman tanpa ada paksaan dari siapapun.
"Damn" pekik bagas,seraya mengepalkan kedua tanganya
Matanya menatap tajam jalanan yang ramai lancar,kemudinya sudah mulai tak terkendali,sepertinya moodnya benar benar sedang tidak baik karna pertikaiannya yang terjadi dengan rafli di koridor tadi.
......
Chelsea tergesa gesa menuruni anak tangga yang melingkar di penjuru ruang tengah rumahnya. Gadis dengan tinggi badan hanya 158cm itu sudah tidak sabar untuk bertemu sosok yang selama ini paling ia rindukan.
"difaaaaaaa" suarnya menggema,kaki yg tak terhenti berlari kini memeluk erat sahabat karibnya itu
"Shit!lo kemana aja" omel chelsea dengan masih tidak melepaskan pelukannya
"Stupid,berani beraninya tiga hari ini tanpa kabar"
"Gue benci lo"
"Ih rese tau ga si"
"Kesel gue,gue gamau jd sahabat lo lagi"
"Lo tau gue gasuka nunggu,whatsapp lo lama banget di read nya"
"Lo gapengertian ah"
"Gue bete balik sini lo gaada kabar"
"Kesel pokoknya kesel"
"Iiiiiii kesel"
Difa menahan tawanya,dia sungguh gemas dengan gadis kecilnya ini,ternyata dia masih cerewet,sama seperti dulu.
"Cup cup adik manis,anak kodok masih bawel aja ya haha" gemasnya sudah tak tertahan,akhirnya difa buka mulut seraya tertawa puas yg membuat chelsea geram.
"Gue bukan anak kodok ih nyebelin" dengan bibir yang dikerucutkan chelsea menghempas difa dari pelukannya
Difa semakin gemas melihat gadisnya ini,sungguh ia benar benar rindu menghabiskan waktunya dengan si kutu buku ini.
"Mau gue traktir ice cream ga?" tawar difa seolah membujuk,dia paham chelsea tidak benar benar marah padanya,mana bisa gadis ini marah pada pembuat mood terbaiknya
"Ayo otw,gapake nunggu" chelsea langsung menarik tangan difa keluar dr ruang tengah,dimana tadi difa menunggu dirinya selama 3 menit
Benar saja,gadis dengan berat badan 43kg itu tidak ada bedanya seperti dulu,dia masih suka ice cream. Sudah pasti ice cream vanila dengan topping chocochips dan diberi sedikit chocolava.
..........
Mini cooper hitam terparkir tepat di sebuah kedai ice cream yang terlihat sepi pengunjung. Kedai ice cream ini benuansa khas store yang ada di eropa,tempat nya yang tidak terlalu besar dan berada di pinggiran kota,memang tidak banyak diminati.Entah mengapa,mungkin hanya segelintir orang yang merasa moodnya akan membaik saja jika datang kekedai ini."Hot chocolate pake ice cream vanila kasih topping chocochips dan sedikit chocolava" pria itu menyebutkan pesananannya tanpa beralih dari buku novel yang sedari tadi ia baca
"Baik mas,dessertnya apa?" jawab pelayan itu dengan ramah
"Cheese cake"
"Oke saya ulangi pesanannya ya mas,
Hot chocolate dengan ice cream vanila diberi topping chocochips dan sedikit chocolava,dengan satu cheese cake,ada tambahan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/86939201-288-k748624.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Ugly Duckling
FanfictionChelsea gadis pecinta coklat ini bisa dibilang phobia menunggu,Entah itu menunggu hujan reda,menunggu barista membuat coffe atau hanya sekedar menunggu mie instan matang. Intinya gadis berlesung pipi itu tidak suka menunggu. Jujur saja,dengan menun...