Tama berulang kali meng-swipe gadgetnya,layar berukuran 5inch itu menampilkan beberapa foto selfie dirinya dengan maudy tadi siang. Hari ini dia benar benar melepaskan segala beban dalam dirinya,dengan pergi kebeberapa tempat yang bersejarah bagi tama dan maudy.
"Lemon tea nya di anggurin aja pah" kata Alysa yang sedang sibuk dengan majalahnya
Sudah lebih dari sepuluh menit tama dan alysa berada di teras belakang rumahnya. Namun,sedari tadi mereka hanya sibuk dengan kegiatannya masing - masing.
Tama melirik lemon tea nya sejenak,kemudian mengalihkan pandangan nya pada alysa "Give me mineral water please,mam"
"Hmmm okay wait,i will take it for u,honey" Alysa meletakan majalahnya di meja,kemudian berjalan kearah dapur
Tama bisa bernafas lega sekarang, untung saja Alysa tidak mencurigai dirinya yang sedari tadi sedang menatap layar yang menampilkan galeri. Setelah beberapa hari yang lalu Maudy kembali di kehidupannya lagi,Tama tidak ingin dulu Alysa mengetahuinya, butuh waktu yang tepat untuk Tama kembali membawa sahabatnya itu menemui Alysa.
........................................................
"Done! Si bagas kalah lagi ditangan gue" Alvaro tertawa lepas dihadapan difa malam ini
"catet bro!ini berkat gua juga" celetuk difa dengan nada di 'arrogant' kan menyerupai bagas
"Haha okelah,gue gaakan lupain itu" tangannya seraya mengambil keripik kentang yang berada di toples
"Yaudah mendingan kali ini lo lawan gue main ps deh,biar gak penggabutan banget" celetuk difa lagi seraya memasangkan playstationya pada lcd tv yang menempel didinding kamarnya itu
"Ok Gue pake manchester ya bro!"
"Yaelah gua gapernah lupa club lo kok"
..........................................................
Sore itu hujan kembali membasahi kota jakarta. Bagas merebahkan tubuhnya pada sofa putih ruang tengah rumahnya. Memutar music di gadgetnya kemudian memejamkan mata.
Kini dia sudah sepenuhnya melupakan kejadian menyebalkan yang mengisi otaknya beberapa hari ini.
"Gas bangun, ayo anter papa sekarang"
Bagas kembali membuka matanya yang baru beberapa detik terpejam"Kemana?" tanya bagas sekenannya
"Kerumah tante maudy"
"Papa ada perlu sebentar" tambah tama
"Ok tunggu dimobil pa" setelah berfikir beberapa saat,akhirnya bagas mengiyakan
Sebenarnya bagas sangat malas untuk pergi keluar di hari libur seperti ini. Tapi ya dia juga merasa bosan jika seharian tadi hanya menghabiskan waktu liburnya untuk berleha-leha.
.....................................................
Marsha berniat untuk berkunjung kerumah chelsea sore ini,dua hari yang lalu chelsea mengajaknya untuk mencoba cheese cake dan cookies buatanya. Namun,marsha lupa menanyakan alamat jelas rumah chelsea,ditambah dia tidak menyimpan kontak gadis itu. Ia bisa saja mengurungkan niatnya itu,tapi kakinya sudah terlanjur melangkah kearah perumahan rumah chelsea.
Setelah berlama lama marsha memutar otaknya,akhirnya ia memutuskan untuk meminta kontak gadis itu pada bagas
'Gas gue minta kontak chelsea ya,sekarang,penting' tulis marsha dalam whatsappnya.
'Kenapa lo bisa minta kontak dia ke gue?'
'Lo temen sebangkunya kan?masa iya lo gasimpen kontaknya sih gas'
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Ugly Duckling
FanficChelsea gadis pecinta coklat ini bisa dibilang phobia menunggu,Entah itu menunggu hujan reda,menunggu barista membuat coffe atau hanya sekedar menunggu mie instan matang. Intinya gadis berlesung pipi itu tidak suka menunggu. Jujur saja,dengan menun...