Kopyor

32 5 7
                                    

"Hai kak" suaraku membuat kakak osis itu menoleh dan berhenti

"hai, bye the way kamu yang tadi mau jadi calon pengurus osis kan?" tanya kakak osis itu kepada ku

"eh, iya kak" kataku sambil menggaruk leher

"yasudah saya Duluan ya" kata kakak osis sembari meninggalkanku dan renata

"gila ganteng banget dia " kataku sambil memandangnya dengan penuh tatap

"zinah mata lu" kata renata membuyarkan pikiranku

" Biarin" kataku sambil melanjutkan perjalanan

Aku dan renata melanjutkan perjalanan kerumah ku. Aku berjalan sambil memikirkan kakak osis itu, namun ketika aku memikirkan nya aku teringat oleh laki laki ganteng yang berpapasan dengan ku tadi pagi. Renata hanya diam setelah disapa kakak osis itu. Karena aku haus aku melihat sesuatu yang sangat menyejukkan hati.

"eh eh, liat dah ada tukang es kopyor" kataku sambil berjalan mendekati tukang es kelapa itu

"bego lu, itu es kelapa" kata renata sembari memukul pundakku

"oooh kirain gw es kopyor, soalnya kan ini pake sirup hehehehe" kataku sambil tertawa kecil

Aku membeli eskelapa itu sambil meminumnya ditempat nya, lalu seseorang mengalihkan pandangan ku, ternyata itu adalah laki laki yang kutemui tadi pagi, lelaki berwajah tampan bersinar lembut seperti sinar mentari pagi, badannya tinggi seperti tiang listrik yang ada di rumahku, bahkan semua mata tertuju pada nya

"re re re liat dah, itu cowo yang gw temuin tadi pagi" kataku sambil menepok pundak renata

"ooooooooooooh ituuuuuuuuuuu, ganteng banget dia bagaikan pangeran dari negeri dongeng" kata renata sambil memujinya

" iya makanya dia ganteng banget, bersyukur gw ketabrak dia tadi pagi" kataku sambil meminum es kelapa itu

Lelaki itu meninggalkan kami dan tukang es kelapa itu, aku dan renata melanjutkan perjalanan pulang kerumahku, sampai di halte dekat rumahku aku dan renata bertemu seseorang yang pernah kami temui sebelumnya

"Evaan?" kataku sembari menemui seseorang itu

Seseorang itu menoleh kebelakang dan melihatku dan renata, lalu dia pun berlari ke arah angkot yang sedang berhenti, dia terlihat aneh saat aku memanggilnya, aku dan renata menjadi bingung karena sikapnya. Terlebih itu aku dan renata melanjutkan perjalanan pulang.

"weh ren, lu kenal evan gak sih?" tanyaku bingung

"evan anak 9D dulu kan?" jawabnya bingung

"iya makanya kok tadi pas gw panggil dia kok malah lari sih" kataku sambil mengeluarkan HP

"kok gitu sih, bye the way dia mantanlu kan di smp?" kata renata..."yang dulu pinter banget dia"

"Iya makanya yang suka sombong kalo dikelas" kataku... "yang suka pamer nilai sama anak sekelas"

"Nah iya, sekarang kok gitu sih tambah sombong" kata renata sebal

"Sekarang dia sekolah dimana ya " tanyaku

"Mana Gw tau " jawab renata judes

Tiba tiba aku melihat seseorang ada didepan rumahku seperti sedang memata matai ,ketika aku dan renata mendekatinya dia langsung pergi menggunakan motor nya yang besar itu. Aku tidak bisa melihat mukanya karena mukanya tertutup dengan masker dan helm, setelah itu ibuku keluar rumah

"nad, tadi ada siapa yang naik motor berisik?" ibuku bertanya tentang seseorang yang tadi ada didepan rumah

"nada gak tau bu, kirain nada itu tamu ibu makanya nada hanya diam aja" jawabku

"Bukan tamu ibu dia, eh ada renata, apa kabarnya kamu?" tanya ibuku pada renata

"Baik tante, tante gimana kabarnya?" jawab renata

"Tante juga, ayo masuk masuk, tante baru selesai masak nih" kata ibuku sembari masuk rumah

"Ibu masak apa bu?" tanyaku pada ibuku

"masak kentang sambel sama sayur daun singkong, kesukaan kamu" jawab ibuku

"Oh yaudah nada sama renata masuk kamar dulu ya bu nanti nada sama renata nyusul" kataku sambil masuk kamar

Aku berganti baju, lalu aku melihat renata sedang melihat foto foto lama ku dengan semua orang yang kusayangi, bahkan dengan ayahku. Saat kecil aku sering sekali berbicara dan bermain dengan ayahku, lalu aku terlupa akan semua nya tentang ayah. Aku tidak ingin menanyakan soal ayah, karena saat itu aku menanyakan soal ayah, ibu hanya bisa menangis. Dari saat itu aku tidak pernah menanyakan lagi tentang ayah.

"Nad, ini siapa?" tanya renata sambil menunjuk foto aku dan ayahku

"It,itu ayah gw" kata ku sambil meneteskan air mata

"eh,eh nada lu kenapa" kata renata... "maaf yah gw nanya nanya soal ayahlu"

"i,iya gak papa" kataku sambil mengelap air mataku

"udah jangan nangis lagi, kayak anak kecil lu, liat dah foto aib lu" kata renata sambil menunjukan foto aib lamaku di handphone nya

" Udah ah malu gw liat itu lagi" kataku sambil tertawa

Aku dan renata keluar kamar untuk makan siang. Diruang makan ibuku sudah menyiapkan makanan kesuakaan ku. Terlihat ibu sedang mengambil piring untuk kita bertiga makan bersama. Aku dan renata langsung duduk dimeja makan.

"Yeaay ,akhirnya kita makan" kata renata senang

"Iya silahkan dimakan makanannya" kata ibuku

"Tante renata mau nanya deh" kata renata

"Renata mau nanya apa?" sahut ibuku

"Semoga renata gak nanya soal ayah" kataku didalam hati

"Nada kalo dirumah itu ,sifatnya kayak gimana sih tante?" tanya renata

"Oooh, nada kalo dirumah itu sifatnya, biasa aja kayak anak perempuan pada umumnya" kata ibuku... "nada juga sering curhat curhat sama tante kalo soal laki laki"

"Laki laki yang pernah diceritain sama tante siapa?" tanya renata

Kriiiiiiiiiiiing bunyi bel rumahku berbunyi keras, yang membuat aku,ibu, dan renata kaget mendengrnya

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Maaf yah kalo masih ada yang salah salah.
Masih newbie
Thanks for reading

Love is the wayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang