Suatu siang yang mentarinya menyinari penuh semangat
Tangga itu aku naiki untuk kembali menikmati masa masa sekolah
Sempurna, senyum yang tiba tiba saja menyapa
Membuat merona dan mulai berteman dengan angan angan hingga seterusnyaJenjang semakin tinggi
Meluap penuh gairah masa muda
Jalan pun sudah dipilih, hendak menggenggam dengan siapa dalam berhijrah
Baik atau buruk
Maka ku pilih baikLangkah tak pernah mundur
Hanya sesekali berhenti untuk merasakan angan angan di masa lalu
Kembali berjalan dengan menyimpannya dalam hati juga doa
Entah siapa yang akan bertemu dipersimpangan jalan yang ada di depanSering kali tersadar bila hijrah harus sepenuhnya
Tidak boleh meninggalkan walau hanya satu jejak saja
Tapi tak pernah kuat untuk tidak lagi merasa
Ingin kembali menyentuh getaran dari sebuah senyumanPadahal yang di depan itu belum tentu dapat dimiliki
Bisa saja yang ada di seberang hanya angin yang menerpa menyejukkan hati yang sedang bergelora
Atau hanya menjadi butiran sajak sajak yang tiada makna
Maka letakkan jejak itu agar terhapus bersama sapuan ombakMelepasnya bebas mengangkasa
Hingga ketika kembali, akan terlihat mana yang dituju
Disitu berarti takdir menjawab
Terakhir, bersiap dengan persiapan yang terbaik~dns
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak, Senyuman, Angan
PoetrySajak tercipta karena rasa. Ia tercipta sebagai jejak dari sebuah senyuman yang menjadi angan.