Bolehkah aku mencintaimu dalam bait sajak?
Yang ku buat karena tak lagi dapat menahan rasa
Dirimu yang pernah menyentuh paling dalam ruang hati
Menetap di dalamnya memenuhi sanubariBolehkah aku jatuh cinta untuk kesekian kalinya kepadamu?
Setelah sekian purnama berlalu
Wajahmu tiada berlalu
Tetap ada di hari yang selalu mengharuBolehkah aku menyebutmu dalam doa di malam panjangku?
Untuk Tuhan jadi kan kita sepasang dara
Yang terbang merengkuh tak hanya menjadi angin lalu
Mencinta sampai usia menutup kitaBolehkah aku mengharapkan mu menjadi satu satunya nahkoda kapal pelayaranku?
Menuju dunia, menembus langit
Menjalankan bahtera yang beriak penuh kasih yang mendayu
Dalam mimbar mimbar keakraban yang tiada berhimpitUntuk kamu yang ku harap tiada lagi yang mengisi hati mu selain ibu mu dan aku, walau di seberang sana engkau menjemput rezeki
~dns
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak, Senyuman, Angan
PoetrySajak tercipta karena rasa. Ia tercipta sebagai jejak dari sebuah senyuman yang menjadi angan.