Part 1 : Pertemuan

65 3 4
                                    

    Selesai sudah upacara pembukaan MOS ini, dengan ini pula kegiatan pun resmi dimulai. Seluruh siswa dialokasikan ke aula sekolah sesuai dengan kelasnya masing-masing. Aku sekolah di satu yayasan yang sama dengan SMP ku dulu hanya saja gedung yang berbeda, maka tidak heran sebagian besar murid-murid baru ini adalah teman SMP ku. Aku memiliki 5 orang teman dekat yang bisa dikatakan sebagai "Sahabat" mereka adalah Luna, Rissa, Erika, Andita, dan Nissa mereka berlima adalah sahabat ku sejak kelas 7.
***
    Aku masuk di kelas Anggrek beruntung ada satu temanku yang satu kelas denganku jadi aku tidak perlu bersusah payah sok asik dengan yang lain. Setelah semua murid masuk kelasnya masing-masing acara dari para osis pun dimulai dengan games. Sebelum acara benar-benar dimulai mereka para osis memperkenalkan diri satu persatu dengan bangga, aku sangat tidak menyukai acara seperti ini jika saja ibuku tidak memaksaku untuk mengikuti acara ini mungkin sekarang aku sedang tidur di rumah, namun ada satu yang menarik perhatianku.
    Sosok bertubuh tinggi, berkulit putih, ditambah wajah blasteran bule dan ada dua lesung yang menghiasi kedua pipi nya. Perfect sekali. Sebenarnya aku pernah melihatnya beberapa waktu lalu namun aku belum pernah melihatnya dari jarak sedekat ini iya namanya adalah Daniel Praja Antasa. Dia adalah ketua osis SMA Taruna Sakti dengan wajahnya yang sangat tampan dan ditambah dengan sikapnya yang sangat berwibawa membuat perempuan manapun akan terpikat dengannya.
    Dia datang dengan terburu-buru dan disambut sorak para anak osis lainnya kurasa dia terlambat.
  "Woi! Kemana aja lu baru dateng jam segini?" Ucap salah seorang wanita bertubuh mungil dan rambut tergerai panjang,

  "Sorry parah gw tadi telat bangun terus pas dijalan malah macet banget tapi belom mulai kan acaranya? Gak ketinggalan apa-apa kan gue?" terangnya sambil cengegesan,

  "Yaudah sekarang lu ke Bu Ratna dulu gih tadi lu dicariin hati-hati ya meskipun dia lagi hamil tapi kalo ada yang ngelanggar peraturan kayak lo gini dan ditambah jabatan lo sebagai ketos gw gatau deh lu bakalan diapain ahaha" kata Yanuar salah satu osis yang sedang bersender di depan pintu. Tanpa berpikir panjang lagi dia langsung melesat keluar dari kelas.

  "Woi itu yang dibelakang ngerti gak lu harus ngapain?" Teriak salah satu osis didepan kelas, Luna menyenggol tanganku,
  "Apaan sih?" kataku tak sadar,
  "Itu lo ditanya San" jawab Luna sambil menunjuk ke depan
  "Yeh ditanya bukannya dijawab malah bengong liatin apaan sih lo, Ngerti gak lo harus ngapain abis ini?" Kata kakak berwajah sangar yang tampaknya sebal melihatku
  "E-eh iya kak ngerti" jawabku gugup
  "Kalo gue tanya juga ga bakal bisa jawab lo makannya kalo orang ngomong tuh didengerin bukannya malah bengong" jelasnya
  Aku hanya dapat terdiam sambil memperhatikan penjelasan dari salah seorang osis yang lain.
   "Gue ulang ya, dengerin baik-baik setelah kalian isi absensi tadi kalian harus cari satu botol kaca yang udah tersebar di area sekolah disana ada nama kakak osis yang kalian harus cari dan minta tanda tangan beserta foto bersama" jelasnya dengan lantang,
   "Inget ya harus ketemu kalo sampe ada yang gagal liat aja hukumannya nanti dan inget satu lagi jam 09.30 kalian harus udah ada di aula sambil bawa tugasnya" jelasnya lagi.
  Setelah usai mengisi absen seluruh murid bertebaran keluar dari kelas dan sibuk mencari botol kaca.
    Aku sudah sangat kesal dengan teguran yang memalukan tadi dan ditambah tugas mencari botol tidak berguna ini, apa kataku hari ini adalah hari senin paling buruk sepanjang masa. Aku tetap mencari letak botol kaca itu ku cari disetiap sisi sekolah dan akhirnya aku melihat botol di pinggir semak-semak,

   "Goblin Adi Sahendra" siapa ini astaga bahkan aku tidak pernah mendengar namanya,
   "Bencana buat gue" kataku sambil mendecak sebal.
Aku bingung kuperhatikan semua kakak osis yang sedang tertawa puas melihat para juniornya bertingkah bodoh kulihat satu-persatu nametag dibajunya, sudah sekitar 30menit aku mencari orang ini namun tak kunjung dapat. Aku akhirnya duduk di bangku taman sambil beristirahat sejenak lalu tiba-tiba datang seseorang yang ikut duduk disampingku

   "Ngapain kamu disini? Emang udah ketemu botolnya?" katanya dengan senyum
   "Udah sih, tapi gue gatau orangnya yang mana cape nyarinya" jawabku kelewat santai
   "Emangnya siapa sih?" tanyanya
   "Kak Goblin" jawabku singkat
   "Oh gitu, yaudah cepetan cari lagi jangan kelamaan istirahat nanti yang ada kamu cuman buang-buang waktu" katanya
   Kutengok orang di sampingku "Iya nant-" kulihat nametag nya tak sengaja dan tertera nama yang sama dengan orang yang kucari sejak tadi
   "Yaampun maaf kak aku kira tadi siapa kakak Kak Goblin kan?" tanyaku kelewat senang
   "Hahaha kamu lucu banget sih iya kamu mau tanda tangan aku kan? Sini mana kertas sama pulpennya"
   Kuberi selembar kertas putih dan pulpen yang kuambil dari saku rokku
   "Nih" katanya sambil mengembalikan pulpen dan kertas yang telah di tanda tangani tadi dan ditambah dengan senyum yang sangat manis
  "Eh kak- sama sekalian mau minta fo-foto"
   "Loh? Tugasnya sama foto juga?" tanyanya bingung
   "I-iya kak" jawabku gugup
   "Oh yaudah yuk!"
Cekrek!
   "Ma-makasih ya kak" kataku masih gugup
   "Kamu tuh kenapa sih santai aja kali gausah gugup kayak gitu aku ga gigit kok hahaha"
Aku hanya tersenyum miris dan cepat-cepat pergi dari taman dan langsung melesat ke aula.


-Difference

DifferenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang