part 3

787 42 9
                                    


!!!Attention please!!!

Hi~~~ you can call me sien and i'm 17 yo now yeayy!!!

Okay it's not important, just forget it.

Bagian pentingnya adalah aku BUKAN author ff ini and this isn't my acc.

Ini ff & acc saudariku, lebih tepatnya kembaranku. Dia lagi sibuk banget buat exam dan tugas-tugas. And taraa!!! Dia minta aku buat gantiin dia selama dia sibuk.

(Kenapa aku nggak sibuk? Well aku udah kuliah dari tahun lalu karna ngambil akselerasi waktu smp & sma hehehe.)

Jadi kalo ada perbedaan bahasa, alur, dsb. Mohon di maklumi, tapi aku bakal berusaha buat terlihat sama kayak vien 😉

happy reading

Author pov

Seorang wanita paruh baya memandang sedih pada tubuh yeoja yang kini terbaring lemah di tempat tidur. Terdapat luka pada bagian tangan dan wajah cantik yeoja tersebut.

"yoongie sebaiknya kau makan dulu, biar aku yang menjaganya?" tawar seorang wanita yang baru saja masuk kedalam ruangan serba putih itu

"anni, gwenchana fany. Aku belum lapar" tolak wanita yang dipanggil 'yoongie' itu, sedangkan wanita yang bernama fanny atau tifanny mendengus kesal

"ayolah choi yoona jangan bertingkah seperti ini. siwon oppa bilang, dia sudah melewati masa kritisnya" ujar tiffany

-flashback on-

Yoona, tiffany, dan siwon tengah bercengkrama didalam mobil yang melaju dengan kecepatan normal menyusuri jalan tol yang cukup sepi.

BRAK!

CKITTT

Yoona dan tiffany sedikit terpental ke depan karna mobil yang berhenti mendadak

"omo!" pekik tiffany kaget ketika melihat pemandangan didepannya. Sebuah taxi terbalik, tidak jauh dari mobil mereka.

Siwon segera turun guna memeriksa orang yang berada didalam taxi, di ikuti oleh yoona dan tiffany

"luhan!" pekik yoona ketika melihat dengan jelas wajah berlumuran darah penumpang taxi tersebut. Yoona segera berusaha membuka pintu taxi, tapi pintu itu terkunci.

"t..tolong" lirih luhan sebelum kesadarannya hilang. Yoona semakin panik.

Prang!

Dengan sekuat tenaga siwon memukul kaca mobil dengan besi yang entah darimana ia dapatkan. Setelah itu, ia segera mengeluarkan tubuh luhan dan membawanya ke mobil dan bertepatan dengan itu taxi tersebut meledak.

Lagi-lagi yoona dan tiffany memekik kaget.

"oppa putar balik, kita harus membawa luhan ke rumah sakit" usul tiffany yang lebih dulu sadar dari keterkejutannya, sedangkan yoona masih shock dengan kejadian barusan

"anni, rumah sakit terlalu jauh dari sini. Kita bawah kerumah saja" jawab siwon sebelum melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Untung siwon adalah seorang dokter ahli bedah, jadi dia memiliki perlengkapan bedah dan obat-obatan yang cukup lengkap di rumah.

-flashback off-

"luhan pasti sangat tertekan karna perjodohan itu sampai ia memilih kabur" gumam tiffany yang masih bisa didengar oleh yoona.

"luhan kabur? Dan apa maksudmu dengna perjodohan?" tanya yoona memastikan bahwa ia tidak salah dengar, dan tiffany mengangguk.

"apa kau tidak bingung, kenapa sampai sekarang luhan belum dijemput? Ia kabur, yoong. Waktu aku dan siwon oppa ke kantor polisi untuk melaporkan kecelakaan yang dialami luhan, disaat yang sama beberapa orang body guard dari Xi brengsek itu datang dan melaporkan kehilangan luhan" ucap tiffany"

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang