Multimedia : Song Yeonjin
***
New York, 11 Years Ago
Gadis berumur 12 tahun itu mulai merayap dalam diam saat ia telah sampai di anak tangga paling atas atap rumahnya. Ia melihat sosok yang mirip seperti kakak laki-lakinya duduk menyila membelakanginya.
Nyatanya, itu bukan Yunhyeong, melainkan seorang yang jika dilihat dari punggungnya saja, dapat langsung diprediksi mengenai kepribadiannya yang sangat dingin dan tidak banyak bicara.
Begitu pula kesan Yeonjin terhadap sosok Jisoo sejak kali pertama laki-laki itu menginjakkan kakinya di rumah ini.
Gadis yang baru beranjak remaja itu berniat melanjutkan merangkaknya, namun gerakannya terhenti saat Jisoo menoleh padanya dengan tatapan yang membuatnya beku seketika.
"Ups," Yeonjin menutup mulutnya seperti baru saja ketahuan mencuri sepotong ayam di dapur.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Jisoo datar.
"Ingin mencari udara segar, namun aku mengurungkan niatku karena aku melihatmu di sini, jadi lupakan saja." Kata Yeonjin mengibaskan tangannya di udara dan langsung berniat menuruni tangga.
"Tolong bilang kakakmu agar tidak selalu menjelma menjadi superhero yang membelaku di depan orang-orang, itu hanya mempersulitku dan," Laki-laki itu berkata menggantung, membuat Yeonjin yang baru menapaki satu anak tangga langsung menghentikan langkahnya, "Itu hanya membuatku tampak lemah." Lanjut Jisoo lagi.
"Yang benar saja," Yeonjin menoleh ke belakang, wajahnya jelas menyiratkan ketidaksukaan. "Kau itu sangat tidak tahu berterima kasih," ucapnya begitu saja. Mungkin itu terdengar kasar untuk topik pertama kali terhadap orang yang baru dikenal. Namun Jisoo benar-benar angkuh, dan gadis itu tidak menyukainya.
"Kau bisa bertanya pada ibu dan ayahmu atau kakakmu terlebih dahulu sebelum mengatakan kata-kata semacam itu padaku."
"Ada apa dengan sikapmu? Mengapa kau begitu bersikap dingin dengan keluargaku? Heol, aku benar-benar bingung mengapa ayah, ibu dan Yunhyeong selalu tersenyum meski dengan sikap tidak tahu dirimu itu." Yeonjin berceloteh dan langsung mendapat pukulan telak dari Yunhyeong yang tiba-tiba muncul dari bawah anak tangga.
"Berapa usiamu?" tanya Yunhyeong dengan jengkel.
"12 tahun." Yeonjin menjawab sambil meringis, mengusap-usap kepalanya.
"Bersikaplah dengan sopan di depan orang yang lebih lebih tua darimu, meski sekarang kita di Amerika, tapi jangan sekali-sekali meninggalkan budaya di negaramu. Apa aku tak pernah mengingatkanmu soal itu?"
"Tapi dia begitu menyebalkan." Yeonjin membantah yang membuat Yunhyeong kembali menepuk keningnya dengan kesal.
"Aku akan mengadu pada ibu kalau kau sudah berani melawan sekarang."
"Tidak, Oppa. Lagipula dia tidak suka denganmu!" tunjuk Yeonjin ke arah Jisoo yang kembali menatap jauh ke arah bangunan-bangunan pencakar langit kota New York.
"Bukan masalah apakah dia suka atau tidak denganku, setiap orang tetap memiliki hak untuk itu. Sekarang lebih baik kau urusi tugas rumahmu." Yunhyeong mengingatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guard (SYH)
Fiksi Penggemar"Menjalani sesuatu yang bukan merupakan pilihan tidaklah mudah. Sebagai orang yang terlahir terpercaya, atas dasar kepercayaan dan pengandalan yang diberikan. Sekalipun demi balas budi dan sikap berbakti, tetap tidaklah mudah." -Jung JS "Kehilangan...