Hari itu di sekolah seperti biasa ketika jam istirahat, Aku tidak ke kantin, namun aku diam di kelas dengan menundukan kepala ke meja belajar seolah sedang tidur di kelas.
Semuanya teman- temanku pergi ke kantin disaat jam istirahat itu, tetapi aku lebih memilih diam di kelas, karena aku bosan beli jajanan yang di kantin melulu.
Sejenak aku mengangkat kepalaku melihat ke setiap sudut kelas ternyata hanya aku sendiri yang berada di dalam kelas. Waktu pun berlalu jam istirahat yang hanya sekitar setengah jam pun berakhir. Kring, bel pun ber-bunyi semua murid pun masuk ke dalam kelas, dan pelajaran pun dimulai kembali.
Saat itu pelajaran Fisika dan semua murid ditugaskan berkelompok. Aku, Meda, Fazri, Budi, dan Yudhi berada dalam satu kelompok dan yang bertugas sebagai juru bicaranya adalah aku sendiri.
"Silahkan, bagi kelompok lain yang ingin bertanya tentang gaya magnet bisa diwakili oleh salah satu anggotanya," ujar Bu Cahya.
"Saya ingin bertanya, bagaimana cara magnet saling tarik menarik?" Tanya Rani sambik tersenyum.
"Oh, gampang sekali kamu tinggal mendekatkan kedua magnet tersebut dan mengapa bisa saling tarik menarik karena ada medan magnet." Jawabku dengan tenang.Tiba-tiba semua murid bersorak.
"Cie..............., ehem ehem..." mereka bersorak serentak sambil sedikit tertawa. Aku tidak tahu apa maksud dari sorakan mereka, tetapi ia melihat wajah Rani menjadi merah seperti malu.Ketika aku selesai menjelaskan tentang gaya magnet di depan kelas. Sutrisno menghampiriku ia berbisik perlahan di telingaku.
"Ndra, si Rani bogoh ka maneh di terima teu, tingali atuh bodyna alus kitu bahenol," bisik Sutrisno.
"Dia kan mantanna si Dani, baturan urang keur di kelas 2b," jawabnyaJujur saja saat itu aku seolah cuek padahal hatiku gembira sekali ada gadis cantik yang memperhatikanku Di kelas 3e aku dikenal sebagai cowo pendiam yang cool dan jago bikin puisi, sehingga cukup banyak cewe-cewe yang menyukaiku salah satunya adalah Rani teman sekelasku sendiri.
Waktu pun berlalu hingga hampir kelulusan aku belum berani menyatakan cinta pada Rani, entah karena takut geer atau bingung mau pilih siapa karena Fazri mengatakan bahwa ada cewe dari kelas lain yang juga menitipkan salam untukku.
Meski banyak cewe yang menyukaiku, tetapi dalam hatiku cuma ada satu nama yaitu Rani.
Aku tahu kalau Rani sering memperhatikanku diam-diam dan sering cari perhatian ketika berada di dekatku. Namun aku menyembunyikan perasaan senangku diperhatikan Rani dengan sikap so cool.Sebenarnya aku sengaja melakukan itu, karena aku ingin tahu sejauh mana Rani memperhatikanku Hingga setiap hari aku bersikap biasa saja namun sesekali aku juga melirik dan memandangi Rani dari jauh.
Hari demi hari aku lewati dengan terus bersikap seperti itu tanpa berani mengungkapkan perasaan cinta.
Dalam pikiranku aku takut bahwa itu semua hanya perasaan kagum atau suka biasa bukan cinta, karena kebanyakan cewe-cewe yang mendekatiku hanya kagum dengan sikap pendiam dan keahlianku dalam membuat puisi cinta.Tidak terasa sudah menjelang Ujian nasional, aku pun serius belajar agar lulus ujian. Sesekali aku bertekad akan menyatakan cintaku pada Rani di saat yang tepat, namun semua itu tidak terlaksana hingga hari kelulusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Terpendam
Short StoryMenceritakan kisah nyata seorang cowok yang menyesal karena selalu memendam perasaan cintanya. Kisah dimulai dari masa SMP sampai kelulusan SMP, kemudian masa SMK Hingga kelulusan SMK, dan berakhir ketika ia kehilangan cintanya. Semua tokoh telah di...